IF YOU WANT, YOU CAN

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE CERAMAH

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Pendidikan merupakan ujung tombak bagi pembangunan peradaban. Sumber daya manusia yang unggul akan mengantarkan sebuah bangsa menjadi bangsa yang maju dan kompetitif di tengah arus
globalisasi. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk menciptakan manusia yang cendekia, mandiri dan berkepribadian. Sementara itu, bangsa Indonesia masih mengalami hambatan dalam menciptakan kualitas pendidikan yang baik. Salah satu masalah yang  dihadapi dalam dunia pendidikan saat ini yaitu masih lemahnya proses pembelajaran.
Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari aspek proses dan aspek hasil. Proses pembelajaran yang berhasil apabila selama kegiatan belajar mengajar siswa menunjukkan aktivitas Belajar yang tinggi dan terlihat secara aktif baik fisik maupun mental. Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada aktivitas yang dilakukannya selama proses pembelajaran. Kualitas pembelajaran dari aspek hasil dapat dilihat apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada siswa serta menghasilkan keluaran dengan hasil belajar yang tinggi.
Guru dalam menyampaikan pelajaran matematika dituntut memilih metode yang dapat melatih siswa belajar mandiri dan lebih optimal. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode ceramah.


B.  Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai:
1.    Untuk mengetahui yang dimaksud metode ceramah.
2.    Untuk mengetahui tujuan metode ceramah.
3.    Untuk mengetahui tahap-tahap penggunaan metode ceramah.
4.    Untuk mengetahui penerapan metode ceramah dalam pembelajaran matematika.
5.    Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan metode ceramah.

C.  Masalah/ Materi yang Diuraikan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka ada beberapa masalah/materi yang akan diuraikan.
1.    Apa yang dimaksud metode ceramah ?
2.    Apa tujuan metode ceramah ?
3.    Bagamanakah tahap-tahap penggunaan metode ceramah ?
4.    Bagaimanakah penerapan metode ceramah dalam pembelajaran matematika?
5.    Apa saja kelebihan dan kelemahan metode ceramah ?





D.  Manfaat Bagi Mahasiswa dan Guru
1.    Mahasiswa sebagai Calon Guru
    Memberikan informasi kepada mahasiswa sebagai calon guru mengenai metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga dapa menumbuhkan keinginan peserta didik untuk belajar secara aktif.
2.    Bagi Guru
    Menambah wawasan guru mengenai metode yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga akan tercipta suasana kelas yang baik dan peserta didik dapat berpikir secara kreatif, kitis, aktif dan dapat menyelesaikan masalah.





BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan cara belajar mengajar di mana bahan disajikan oleh guru secara monologue, pembicaraan lebih bersifat satu arah ( one way communication ). Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan sacara lisan kepada sejumlah peserta didik yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah (Endik, 2011). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
Menurut Mc Leish (Endik, 2011) Metode ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (Endik, 2011), melalui metode ceramah dapat dicapai beberapa tujuan. Metode ceramah dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya. Metode ceramah dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antar ide atau konsep yang diajarkan atau menjelaskan hubungan antara teori dan hasil-hasil penelitian. Metode ini dikatakan berhasil bila penggunaannya betul-betul disiapkan dengan baik dan didukung alat, media, serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunaanya.
Metode ceramah dianggap sebagai penyebab utama dari rendahnya minat belajar peserta didik terhadap pelajaran memang patut dibenarkan, tetapi juga anggapan itu sepenuhnya kurang tepat karena setiap metode atau model pembelajaran baik metode pembelajaran klasik termasuk metode ceramah maupun metode pembelajaran modern sama-sama mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing yang saling melengkapi satu sama lain.
Metode ceramah sendiri pada dasarnya memiliki banyak pengertian dan jenisnya. Berikut ini beberapa pengertian dari metode ceramah adalah
1.    Menurut Winarno Surahmad, M.Ed (Izza, 2013), Metode ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, sedangkan peranan peserta didik mendengarkan dengan teliti, serta mencatat yang pokok dari yang dikemukakan oleh guru.
2.    Metode ceramah adalah penyajian informasi secara lisan baik formal maupun informal.
3.    Metode ceramah menurut Gilstrap dan Martin (Izza, 2013) ceramah berasal dari bahasa latin yaitu Lecturu, Legu (Legree, lectus) yang berati membaca kemudian diartikan secara umum dengan mengajar sebagai akibat dari guru menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan penggunaan buku.
4.    Metode ceramah yaitu penerapan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, dengan menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada peserta didik. Metode ceramah sering dijumpai pada proses pembelajaran di sekolah,              mulai dari tingkat yang rendah sampai ke tingkat perguruan tinggi sehingga metode seperti ini sudah dianggap sebagai metode yang terbaik bagi guru untuk melakukan interaksi belajar mengajar. Satu hal yang tidak pernah menjadi bahan refleksi bagi guru mengenai penggunaan metode ceramah yaitu minat dan motivasi peserta didik, bahkan akhirnya juga berdampak pada prestasi peserta didik.
5.    Metode ceramah disebut juga kegiatan memberikan informasi dengan kata-kata. Pembelajaran sejarah merupakan proses pemberian informasi atau materi kepada peserta didik serta hasil dari penggunaan metode tersebut sering tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Makna dan arti dari materi atau informasi tersebut terkadang ditafsirkan berbeda atau salah oleh peserta didik Hal ini karena tingkat pemahaman setiap peserta didik yang berbeda-beda atau dilain pihak guru sebagai pusat pembelajaran kurang pandai dalam menyampaikan informasi atau  materi kepada peserta didik. Jenis-jenis metode ceramah, terdiri dari metode ceramah bervariasi, metode ceramah campuran dan metode ceramah asli
B.  Tujuan  Penggunaan Metode Ceramah
Penggunaan metode ceramah memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1.    Mentransfer sejumlah pengetahuan dari guru kepada peserta didik.
2.    Memberikan informasi kepada peserta didik tentang sesuatu untuk dipelajari lebih lanjut.
3.    Menerangkan, menjelaskan sesuatu dari bahan yang ada.
4.    Mengemukakan hal yang tidak ada dalam buku.
5.    Memberikan gambaran umum dari keseluruhan bidang studi atau konsep.
6.    Menuntun peserta didik mengenal struktur dasar pengetahuan.
Menuntun peserta didik ke arah mengetahui kerangka, sistematika, logika dan pengembangan struktur ilmu.
7.    Mengajak peserta didik untuk berdialog ke dalam dirinya maupun dengan luar dirinya ( guru, teman , lingkungan dan lain-lain ).
8.    Mengekspresikan hal-hal yang tidak dapat dinyatakan secara tertulis ataupun ungkapan yang sederhana.
C.  Tahap-Tahap Penggunaan Metode Ceramah
Tahap-tahap penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran adalah
1.    Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan ada beberap hal yang harus diperhatikan antara lain
a.    Merumuskan tujuan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran adalah proses yang bertujuan. Oleh sebab itu, merumuskan tujuan yang jelas merupakan langkah awal yang harus dipersiapkan guru.
b.    Menentukan pokok-pokok materi yang akan diajarkan. Keberhasilan suatu ceramah sangat tergantung pada tingkat penguasaan guru tentang materi yang akan diajarkan. Oleh karena itu, guru harus mempersiapkan pokok-pokok materi yang akan disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Dalam penentuan pokok-pokok itu juga perlu dipersiapkan ilustrasi-ilustrasi yang relevan untuk memperjelas informasi yang akan disampaikan.
c.    Mempersiapkan alat bantu. Alat bantu sangat diperlukan untuk menghindari kesalahan persepsi. Alat bantu tersebut misalnya mempersiapkan transparansi atau media grafis lainnya untuk meningkatkan kualitas ceramah.
2.     Tahap Pelaksanaan
      Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan antara lain
a.    Pembukaan
Pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan keberhasilan pelaksanaan metode ceramah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahap pembukaan antara lain:
·    Meyakinkan peserta didik untuk memahami tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, guru perlu mengemukakan terlebih dahulu tujuan yang harus dicapai oleh  peserta didik. Hal tersebu bertujuan untuk mengarahkan segala aktivitas peserta didik untuk termotivasi mengikuti proses pembelajaran melalui metode ceramah.
·    Lakukan apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Langkah apersepsi dalam pembukaan untuk mempersiapkan secara mental agar peserta didik mampu menerima materi pembelajaran. Selain itu, langkah ini pada dasarnya untuk menciptakan kondisi agar materi pelajaran itu mudah diserap oleh peserta didik.


b.    Tahap Penyajian
Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan sistematis. Metode ceramah berkualitas sebagai metode pembelajaran apabila guru menjaga perhatian  peserta didik agar tetap terarah pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan. Untuk menjaga perhatian ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
·   Menjaga kontak mata secara terus-menerus denga peserta didik. Kontak mata adalah suatu isyarat dari guru agar peserta didik mau memerhatikan. Selain itu, kontak mata juga dapat berarti sebuah penghargaan dari guru kepadap peserta didik.  Peserta didik yang selalu mendapat pandangan dari guru akan merasa dihargai dan diperhatikan. Usahakan walaupun guru harus menulis dipapan tulis kontak mata tetap diperhatikan dengan tak berlama-lama menghadap papan tulis atau membuat catatan yang panjang di papan tulis.
·   Gunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna olehpeserta didik. Oleh sebab itu, sebaiknya guru tidak menggunakan istilah-istilah yang dapat membingungkan peserta didik. Selain itu, perhatikan intonasi suara agar seluruh peserta didik dapat mendengarnya dengan baik.
·   Sajikan materi pembelajaran secara sistematis, tidak meloncat-loncat agar mudah ditangkap oleh peserta didik.
·   Tanggapilah respons  peserta didik dengan segera.
Respon peserta didik sekecil apapun respons  peserta didik harus ditanggapi. Apabila peserta didik memberika respons yang tepat, segeralah kita beri penguatan dengan memberikan semacam pujian yang membanggakan hati dan  peserta didik yang memberi respons yang kurang tepat, segeralah tunjukkan bahwa respons peserta didik  perlu perbaikan dengan tidak menyinggung perasaan peserta didik.
·   Jagalah agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan untuk belajar. Kelas yang kondusif memungkinkan peserta didik tetap bersemangat dan penuh motivasi untuk belajar. Cara yang dapat digunakan untuk menjaga agar kelas tetap kondusif adalah dengan cara guru menunjukkan sikap yang bersahabat dan akrab, penuh gairah menyampaikan materi pembelajaran, serta sekali-kali memberikan humor-humor yang segar dan menyenankan.
c.    Tahap  mengakhiri atau menutup ceramah
Tahap ini bertujuan untuk  mengingat materi pembelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai peserta didik tetap diingat. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang memungkinkan peserta didik tetap mengingat materi pembelajaran. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk keperluan tersebut antara lain
·   Membimbing peserta didik untuk menarik kesimpulan atau merangkum materi pelajaran yang baru saja disampaikan.
·   Merangsang peserta didik untuk dapat menanggapi atau memberi semacam ulasan tentang materi pembelajaran yang telah disampaikan.
·   Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan peserta didik menguasai materi pembelajaran yang baru saja disampaikan
D.  Penerapan Metode Ceramah dalam Pembelajaran Matematika
Penerapan metode ceramah dalam pembelajaran misalnya pembelajaran matematika dapat membantu guru untuk menjelaskan materi yang akan disampaikan. Penerapan metode ini dapat diterapkan salah satunya pada materi tentang statistika. Dalam pembelajaran ini guru akan menyampaikan kepada peserta didik tujuan pembelajaran. Selanjutnya, guru akan menjelaskan materi statistika seperti mean (rata-rata), modus, dan median dengan cara yang tidak membosankan sehingga peserta didik akan tertarik untuk mendengarkan materi tersebut.
Dalam pembelajaran statistika guru akan mengajarkan cara menentukan mean. Guru memberikan potongan kertas kepada 10 peserta didik dan memberikan arahan untuk menulis nilai yang mereka dapatkan saat ulangan minggu lalu. Kemudian guru mengumpulkan nilai peserta didik dengan menyuruh peserta didik untuk menyebutkan nilainya. Nilai ulangan peserta didik kelas X antara lain:

Peserta Didik
Nilai Ulangan
A
75
B
70
C
75
D
75
E
80
F
82
G
83
H
84
I
75
J
75

                                                       

Guru memberikan contoh cara mengerjakan soal tersebut dengan menggunakan rumus mean, = 75 + 70 + 75 + 75 + 80 + 82 + 83 +84 +75 +75    /10   =  77,4


Jadi, nilai rata-rata ( mean ) peserta didik kelas X adalah 77,4.
Guru menyuruh peserta didik menyebutkan nilai ulanganya karena peserta didik akan termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran matematika sehingga mereka akan memahami pembelajaran tersebut. Peserta didik yang masing kurang memahami dapat mengajukan pertanyaan kepada guru. Guru akan memberikan tanggapan mengenai pertanyaan peserta didik sehingga materi statistika dapat diketahui oleh peserta didik.
E.  Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah
Kelebihan dari penggunaan metode ceramah adalah
1.    Metode ceramah merupakan metode yang murah dan mudah untuk dilakukan. Murah dalam hal ini dimaksudkan proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti demonstrasi atau peragaan. Mudah diartikan sebagai metode ceramah hanya mengandalkan suaru guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
2.    Metode ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum dan dapat djelaskan oleh guru dalam waktu yang singkat.
3.    Metode ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Guru dapat  mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
4.    Melalui metode ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas karena sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah.
5.    Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana. Metode Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit.   Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas.
6.    Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas.
7.    Membantu peserta didik untuk mendengar secara akurat, kritis, dan penuh perhatian.
8.    Jika digunakan dengan tepat maka akan dapat menstimulasikan dan meningkatkan keinginan  belajar peserta didik dalam bidang akademik.
9.    Dapat diikuti oleh jumlah peserta didik yang besar
Di samping beberapa kelebihan di atas, metode ceramah juga memiliki beberapa kelemahan antara lain
1.    Materi yang dapat dikuasai peserta didik sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang kelemahan yang paling dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai peserta didik pun akan tergantung pada apa yang dikuasai guru.
2.    Metode ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme. Verbalisme adalah “penyakit” yang sangat mungkin disebabkan oleh proses metode ceramah. Oleh karena itu, dalam proses penyajiannya guru hanya mengandalkan bahasa verbal dan peserta didik hanya mengandalkan kemampuan auditifnya. Sedangkan, disadari bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang tidak sama, termasuk dalam ketajaman menangkap materi pembelajaran melalui pendengarannya.
3.    Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi, walaupun secara fisik peserta didik ada di dalam kelas, namun secara mental peserta didik sama sekali tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran; pikirannya melayang kemana-mana atau peserta didik mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru tidak menarik.
4.    Melalui metode ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh peserta didik sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika  peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorang pun yang bertanya, semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.


BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan sacara lisan kepada sejumlah  peserta didik yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Mentransfer sejumlah pengetahuan dari guru kepada peserta didik.
Tujuan metode ceramah adalah memberikan informasi kepada peserta didik tentang sesuatu untuk dipelajari lebih lanjut dan menerangkan, menjelaskan sesuatu dari bahan yang ada.
Tahap penggunaan metode ceramah adalah tahap persiapan, penyajian dan mengakhiri dan menutup.
Penerapan metode ceramah dalam pembelajaran misalnya pembelajaran matematika dapat membantu peserta didik memahami materi yang disampaikan. Membantu  peserta didik untuk mendengar secara akurat, kritis, dan penuh perhatian.
Kelebihan metode ceramah adalah digunakan dengan tepat maka akan dapat menstimulasikan dan meningkatkan keinginan  belajar peserta didik dalam bidang akademik. Dapat diikuti oleh jumlah  peserta didik yang besar. Kelemahan melalui metode ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh peserta didik sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorang pun yang bertanya, semua itu tidak menjamin  peserta didik seluruhnya sudah paham.
B.  Saran
Dalam proses pembelajaran sebaiknya guru mampu menggunakan metode yang sesuai dengan kondisi dan situasi kelas serta peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat terwujud dan peserta didik dapat berpikir kreatif dan terampil.




DAFTAR PUSTAKA

Bahri, Syaiful dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.


Share on Google Plus

About di-am.blogspot.com

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar: