BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Dalam
kehidupan ini setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda – beda
tergantung dari kepribadian yang setiap individu bentuk dari semenjak lahir .
Setiap individu ada yang dapat mengetahui
bagaimana karakteristik yang mereka miliki . Namun, ada pula yang tidak sadar
akan karakteristik mereka sendiri .Dengan mempelajari karakteristik dari setiap
individu maka kita dapat mengetahui bagaimana kepribadian dan bersikap kepada
individu sehingga dapat tercipta persatuan dan tenggang rasa diantara setiap
individu tanpa ada perselisihan diantara setiap individu.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian dari individu dan karakteristik setiap individu ?
2.
Apa
saja perbedaan dari setiap individu ?
3.
Apa
sajakah aspek – aspek pertumbuhan dan perkembangan individu ?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Untuk
mengetahui pengertian dari individu dan karakteristik setiap individu.
2.
Untuk
mengetahui apa saja perbedaan dari setiap individu.
3.
Untuk
mengetahui aspek – aspek pertumbuhan dan perkembangan individu.
D. Manfaat Penulisan.
Dengan
mempelajari karateristik dan perbedaan individu dapat diketahui pengertian dari
individu dan karakteristik , perbedaan dari setiap individu dan aspek – aspek
pertumbuhan dan perkembangan individu maka setiap individu akan mengerti dan
memahami bagaimana berprilaku terhadap sesama sehingga terciptalah kehidupan
yang aman , tentram dan sejahtera .
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Individu dan karakteristiknya
Pokok
isi uraian yang disajikan pada bab ini adalah karakteristik individu secara
umum. Untuk memahami karakteristik individu tersebut, perlu terlebih
dahulu dipahami apa yang dimaksud dengan individu itu.
1. Pengertian Individu
Manusia
adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Sejak ratusan
tahun sebelum Isa, manusia telah menjadi salah satu objek filsafat, baik
objek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun objek materil yang
mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dan dengan berbagai
kondisinya. Kini bangsa Indonesia telah menganut suatu pandangan, bahwa manusia
yang dimaksud secara utuh adalah manusia sebagai pribadi yang
mengejawantahankan menunggalnya bebagai ciri atau karakter hakiki atau sifat
kodrati manusia yang seimbang dari berbagai segi, yaitu antara segi ( i )
individu dan sosial, (ii) jasmani dan rohani, dan (iii) dunia dan akhirat.
Keseimbangan hubungan tersebut mengambarkan keselarasan hubungan antara manusia
dengan dirinya, manusia dengan sesama manusia, manusia dengan alam sekitar atau
lingkungannya, dan manusia dengan Tuhan.
2. Karakteristik Individu
Setiap
individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan
karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan
merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang
menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Pada masa
lalu ada keyakinan. Kepribadian terbawa pembawaan (heredity) dan
lingkungan ; merupakan dua faktor yang tebentuk karena faktor tepisah,
masing-masing mempengaruhi kepribadian dan kemempuan individu bawaan dan
lingkungan dengan caranya sendiri-sendiri. Namun kemudian makin disadari bahwa
apa yang dipikirkan dan di kerjakan seseorang, atau apa yang dirasakan oleh
seorang anak, remaja atau dewasa, merupakan hasil dari perpaduan antara apa
yang ada di antara faktor-faktor biologis yang diturunkan dan pengaruh
lingkungan.
B. Perbedaan Individu
Dari
bahasa bermacam-macam aspek perkembangan individu dikenal ada dua fakta yang
menonjol, yaitu (i) semua manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan di dalam pola
perkembangannya dan (ii) di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang
membentuk warisan manusia secara biologis dan sosial, tiap-tiap individu
mempunyai kecendrungan yang berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut secara
keseluruhan lebih banyak bersifat kualitatif dan bukan kualitatif.
Setiap
orang, apakah ia berada seorang anak atau seorang dewasa,dan apakah ia berada
dalam suatu kelompok atau seorang diri, ia disebut individu. Individu
menunjukan kedudukan seseorang sebagai orang perorangan atau perseorangan.Sifat
individual adalah sifat yang berkaitan dengan orang perseorangan. Ciri dan
sifat orang yang satu berbeda dengan yang lain. Perbedaan ini disebut dengan
perbedaan individu atau perbedaan individual. Maka “perbedaan” dalam “perbedaan
individual” menurut Landgren (1980 : 578) menyangkut variasi yang terjadi, baik
fariasi pada aspek fisik maupun fsikologis.
1. Bidang-Bidang
Perbedaan
Upaya
pertama yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan individu, sebelum dilakukan
pengukuran kapasitas mental yang mempengaruhi penilaian sekolah, adalah
menghitung umur kronologi.Ketidakmampuan yang jelas tampak pada siswa untuk menguasai
bahan pelajaran umumnya dijelaskan dengan pengertian faktor-faktor seperti
kemalasan atau sifat keras kepala.Penjelasan itu tidak mendasarkan kenyataan
bahwa siswa memang berbeda dalam kemampuan mereka untuk menguasai satu atau
lebih bahan pelajaran dan mungkin berada dalam satu tingkat perkembangan.
Garry
1963 (Oxendine, 1984: 317) mengatagorikan perbedaan individual ke dalam
bidang-bidang berikut :
1. Perbedaan
fisik: usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan,
dan kemampuan bertindak.
2. Perbedaan
social termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga dan suku.
3. Perbedaan
kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
4. Perbedaan
intelegensi dan perbedaan dasar.
5. Perbedaan
kecakapan atau kepandaian di sekolah.
a. Perbedaan Kognitif.
Menurut Bloom,proses belajar baik
disekolah maupun diluar sekolah mengahasilkan tiga pembentukan kemampuan yang
dikenal sebagai taxonomy Bloom yaitu kemampuan kognitif,afektif dan
psikomotorik. Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.Setiap orang memiliki persesif
tentang pengamatan dan penyerapan atas suatu objek.Berarti dia menguasai suatu
yang diketahui dalam arti pada dirinya terbentuk suatu persepsi, dan
pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematis untuk menjadi miliknya.
b.
Perbedaan Individual dalam Kecekapan Bahasa
Bahasa merupakan salah
satu kemampuan individu yang sangat penting dalam kehidupannya. Kemampuan tiap
individu dalam berbahasa berbeda-beda,kemampuan berbahasa merupakan kemampuan
seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan
kalimat yang penuh makna, logis, dan sistematis. Kemampuan berbahasa tersebur
sangat dipengaruhi oleh factor kecerdasan dan factor lingkungan.Faktor-faktor
lain yang juga sangat penting adalah factor fisik,terutama factor berbicara.
c. Perbedaan dalam
Kecakapan Motorik
Kecakapan motorik atau
kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi kerja
saraf motorik yang diakukan oleh saraf pusat untuk melakukan kegiatan.
Dengan demikian, ketepatan kerja
jaringan saraf akan menghasilkan suatu bentuk kegiatan yang tepat dalam arti
kesesuaian antara rangsangan dan responnya. Kerja ini menggambarkan tingkat
kecakapan motorik.Makna tersebut secara visual dapat digambarkan sebagai
berikut.
Seorang individu yang
semakin dewasa menunjukkan fungsi-fungsi fisik yang semakin matang. Hal ini
berarti ia akan mampu menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam banyak
hal,seperti kekuatan untuk mempertahankan perhatian,kordinasi otot,kecepatan
berpenampilan, keajegan untuk mengontrol, dan resisten terhadap kelelahan. Dari
kenyataan ini dapat dinyatakan semakin bertambahnya umur seseorang, berarti ia
semakin matang dan akan mampu menunjukkan tingkat kecakapan motorik yang
semakin tinggi.
d.
Perbedaan dalam Latar Belakang
Dalam suatu kelompok
siswa pada tingkat mana pun, perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka
masing-masing dapat memperlancar atau menghambat prestasinya, terlepas dari
potensi individu untuk menguasai bahan pelajaran.Pengalaman-pengalaman belajar
yang dimiki anak dirumah mempengaruhi kemauan untuk berprestasi dalam situasi
belajar yang disajikan.
Minat dan sikap
individu terhadap sekolah dan mata pelajaran tertentu,kebiasaan-kebiasaan, kerja sama, atau kemauan
berkonsentrasi pada bahan-bahan
pelajaran, dan kebiasaan-kebiasaan belajar semuanya merupakan factor-faktor
tersebut kadang-kadang berkembang akibat
sikap–sikap anggota keluarga dirumah dan lingkungan sekitar. Sosiokultural
adalah berbeda–beda. Demikian pula lingkungan sekitarnya,baik lingkungan sosial
maupun lingkungan fisik akan
memberikan pengaruh yang berbeda–beda.
e. Perbedaan dalam
Bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak
lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan
rangsangan dan pemupukan secara tepat.Sebaliknya bakat tidak dapat berkembang
sama sekali, manakala lingkungan tidak memberikan kesempatanuntuk berkembang,
dalam arti tidak ada rangsangan pemupukan yang menyentuhnya. Dalam hal inilah
makna pendidikan menjadi penting artinya.
f.
Perbedaan dalam Kesiapan Belajar
Kondisi fisik yang
sehat, dalam kaitannya dengan kesehatan dan penyesuaian diri yang memuaskan terhadap
pengalaman–pengalaman, disertai dengan rasa ingin tahu yang amat besar terhadap
orang–orang dan benda– benda, membantu berkembangnya kebiasaan berbahasa dan
belajar yang diharapkan.Sikap apatis, pemalu, dan kurang percaya diri akibat dari
kesehatan yang kurang baik, cacat tubuh, dan latar belakang yang miskin
pengalaman,mempengaruhi perkembangan pemahaman dan ekspresi diri.
C. Aspek-Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu.
Dalam banyak buku, makna pertumbuhan
sering diartikan sama dengan perkembangan sehingga kedua istilah itu
penggunaannya seringkali dipertukaran (interchange) untuk makna yang sama.
Setiap individu pada hakikatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan
perkembangan nonfisik yang meliputi aspek-aspek intelek, emosi, sosial, bahasa,
bakat khusus, nilai dan moral, serta sikap. Berikut ini diuraikan pokok-pokok
pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek berikut.
1.
Pertumbuhan
Fisik
Pertumbuhan
manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih panjang,
prosesnya terjadi sejak anak sebelum lahir hingga ia dewasa.
a. Pertumbuhan
Sebelum Lahir
Manusia itu ada, dimulai dari proses
pembuahan (pertemuan sel telur dan sperma) yang membentuk suatu sel kehidupan
yang disebut embrio. Embrio manusia yang telah berumur satu bulan, berukuran
setengah sentimeter.Pada umur dua bulan ukuran embrio itu membesar menjadi dua
setengah sentimeter dan disebut janin atau “fetus”.Baru setelah satu bulan
kemudian (jadi kandungan telah berumur tiga bulan), janin atau fetus tersebut
telah berbentuk menyerupai bayi dalam ukuran kecil.
b. Pertumbuhan
Setelah Lahir
Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir
merupakan kelanjutan pertumbuhannya sebelum lahir.Proses pertumbuhan fisik
manusia berlangsung sampai masa dewasa.Selama tahun pertama dalam pertumbuhannya,ukuran
panjang badannya akan bertambah sekitar
sepertiga dari panjang badan semula dan berat badannya akan bertambah
menjadi sekitr tiga kalinya. Sejak lahir sampai dengan umur 25 tahun,
perbandingan ukuran badan individu dari pertumbuhan yang kurang proporsional
pada awal terbentuknya manusia (kehidupan sebelum lahir atau pranatal) sampai
dengan proporsi yang ideal di masa dewasa.
Setelah mengalami pertumbuhan fisik
manusia, selanjutnya berikut ini diuraikan tentang kemampuan-kemampuan nonfisik
seperti kemampuan intelek (berpikir), sosial, bahasa, mengenal nilai, moral,
dan sikap.
2.
Intelek.
Intelek
atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak. Karena
pikiran pada dasarnya menunjukkan fungsi otak,maka kemampuan intelektual yang
lazim disebut dengan istilah lain kemampuan berpikir, dipengaruhi oleh
kematangan otak yang mampu menunjukkan fungsinya secara baik. Pertumbuhan saraf
yang telah matang akan diikuti oleh fungsinya dengan baik, dan oleh karena itu
seorang individu juga akan mengalami perkembangan kemampuan berpikirnya, mana
kala pertumbuhan saraf pusat atau otaknya telah mencapai matang. Fungsi ini Perkembangan
lebih lanjut tentang perkembangan intelek ini ditunjukkan pada perilakunya,
yaitu tindakan menolak dan memilih sesuatu. Tindakan itu berarti telah
mendapatkan proses mempertimbangkan atau yang lazim dikenal dengan proses
analisis, evaluasi, sampai dengan kemampuan menarik kesimpulan dan keputusan. terus
berkembang mengikuti kekayaan pengetahuannya tentang dunia luar dan proses
belajar yang dialaminya, sehingga pada saatnya seseorang akan berkemampuan
melakukan peramalan atau prediksi, perencanaan, dan berbagai kemampuan analisis
dan sitesis. Perkembangan kemampuan berpikir semacam ini dikenal pula sebagai
perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif seseorang menurut Piaget (Sarlito,
1991 : 81) mengikuti tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap
pertama : Masa sensori motor (0.0 – 2.5 tahun).
Masa
ketika bayi mempergunakan sistem pengindraan dan aktivitas motorik untuk
mengenal lingkungannya. Bayi memberikan reaksi motorik atas
rangsangan-rangsangan yang diterimanya dalam bentuk refleks, misalnya refleks
mencari puting susu ibu, refleks menangis, dan lain-lain. Refleks-refleks ini
kemudian berkembang lagi menjadi gerakan-gerakan yang lebih canggih, misalnya
berjalan.
2. Tahap
kedua : Masa pra-operasional (2.0 – 7.0 tahun)
Ciri
khas masa ini adalah kemampuan anak menggunakan simbol yang mewakili sesuatu
konsep.Misalnya kata “pisau plastik”.Kata “pisau” atau tulisan “pisau” sebenarnya
mewakili makna benda yang sesungguhnya. Kemampuan simbolik ini memungkinkan
anak melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan hal-hal yang telah
lewat; misalnya seorang anak yang pernah melihat dokter berpraktek,akan (dapat)
bermain “dokter-dokteran”.
3.
Tahap ketiga : Masa konkreto prerasional (7.0 – 11.0 tahun)
Pada
tahap ini anak sudah dapat melakukan berbagai macam tugas yang konkret. Anak
mulai mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu:
a. Identifikasi
: mengenali sesuatu,
b. Negasi : mengingkari sesuatu,dan
c. Reprokasi : mencari hubungan timbal-balik antara
beberapa hal.
4.Tahap keempat
: Masa operasional (11.0 – dewasa).
Dalam
usia remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berpikir abstrak dan
hipotetis.
3.
Emosi
Rasa
dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh manusia.
Dalam hidupnya atau dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia, banyak
hal yang dibutuhkannya. Keinginan untuk segera memenuhi kebutuhan, terutama
kebutuhan primer, merupakan hal yang wajar bagi setiap inividu.Emosi merupakan
gejala perasaan disertai dengan perubahan atau perilaku fisik.
4.
Sosial
Bayi
lahir dalam keadaan yang sangat lemah. Ia tidak akan mampu hidup terus tanpa orang lain. Manusia lain, terutama
ibunya, akan membantu bayi yang baru lahir itu untuk dapat hidup terus. Jadi
bayi, begitu juga setiap orang, memerlukan orang lain.
5.
Bahasa
bahasa
sebagai alat komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi dengan dunia
sekitarnya, dengan orang-orang di sekitarnya. Sejak bayi manusia telah berkomunikasi
dengan dunia lain.Tangis
atau menangis di saat kelahiran, mempunyai arti bahwa di samping menunjukkan
gejala kehidupan juga merupakan cara bayi itu berkomunikasi dengan sekitar.
Pengertian bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan sebagai tanda, gerak,
dan suara uantuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain. Dengan demikian,
dalam berbahasa ada dua pihak yang terlibat, yaitu pihak penyampai isi pikiran
dan pihak penerima isi pikiran. Dalam percakapan atau berdialog, pihak-pihak
itu saling berganti fungsinya, antara penerima dan penyampai isi pikiran.
6.
Bakat
Khusus
Bakat
merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang individu
yang hanya dengan ransangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat
berkembang dengan baik.Sumadi Suryabrata (1984) menyimpulkan bahwa pengertian
tentang bakat yang dikemukakan oleh para ahli memang belum seragam.
7.
Sikap, Nilai, dan
Moral
Menurut Piaget pada awalnya pengenalan nilai
perilaku serta tindakan itu masih bersifat paksaan dan anak belum mengetahui
maknanya.Akan tetapi sejalan dengan perkembangan inteleknya, berangsur angsur
anak mulai mengikuti berbagai ketentuan yang berlaku didalam keluarga dan
semakin lama semakin luas sampai dengan ketentuan yang berlaku didalam
masyarakat dan Negara.
BAB III
PENUTUP
Manusia adalah makhluk yang dapat
dipandang dari berbagai sudut pandang. Sejak ratusan tahun sebelum Isa,
manusia telah menjadi salah satu objek filsafat, baik objek formal yang
mempersoalkan hakikat manusia maupun objek materil yang mempersoalkan manusia
sebagai apa adanya manusia dan dengan berbagai kondisinya.
Dalam
buku ini, istilah pertumbuhan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan
perubahan-perubahan ukuran fisik yang secara kuantitatif semakin besar dan atau
panjang, sedang istilah perkembangan diberi makna dan digunakan untuk
menyatakan terjadinya perubahan-perubahan aspek psikologidan aspek sosial.
Setiap
individu pada hakikatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan
nonfisik yang meliputi aspek-aspek intelek, emosi, sosial, bahasa, bakat
khusus, nilai dan moral, serta sikap.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarto dan B.Agung Hartono .2008 .Perkembangan Peserta Didik
.Jakarta : PT. Rineka Cipta .
makasih yah kak udah share
ReplyDeletenama lain tepung tapioka