BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Kualitatif
Sebenarnya kata research
atau penelitian sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dalam spektrum
arti kata yang luas sehingga biasanya membuat bingung orang untuk mempelajari
arti dari kata tersebut dengan petunjuk atau tanda-tanda yang jelas untuk
membedakan satu dengan lainnya.
Bisa saja yang dahulunya dikenali sebagai suatu penelitian pada kenyataannya bukan, dengan begitu beberapa konsep yang salah pastinya harus diganti dengan konsep yang baru sementara konsep yang lama harus dibuang. Pada dasarnya, semua manusia selalu ingin tahun serta hal ini bisa mendorongnya untuk bertanya dan juga mencari jawaban dari pertanyaan tersebut. Salah satunya yaitu dengan melakukan sebuah penelitian. Adapun cara lain yaitu dengan bertanya kepada seseorang atau melalui buku bacaan, akan tetapi cara tersebut tidak selalu bisa memperoleh jawaban ataupun jawaban yang kita dapatkan tidak meyakinkan.
Bisa saja yang dahulunya dikenali sebagai suatu penelitian pada kenyataannya bukan, dengan begitu beberapa konsep yang salah pastinya harus diganti dengan konsep yang baru sementara konsep yang lama harus dibuang. Pada dasarnya, semua manusia selalu ingin tahun serta hal ini bisa mendorongnya untuk bertanya dan juga mencari jawaban dari pertanyaan tersebut. Salah satunya yaitu dengan melakukan sebuah penelitian. Adapun cara lain yaitu dengan bertanya kepada seseorang atau melalui buku bacaan, akan tetapi cara tersebut tidak selalu bisa memperoleh jawaban ataupun jawaban yang kita dapatkan tidak meyakinkan.
Penelitian
berasal dari bahasa inggris research yang
artinya adalah proses pengumpulan
informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan sebuah
penyelidikan atau kelompok penyelidikan. Pada dasarnya penelitian adalah setiap
proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan.
Penelitian (research) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk
akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang
dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat
mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses
yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah yang tertentu
yang bersifat logis.
Pengertian data kualitatif adalah data tidak berbentuk angka yang
diperoleh dari rekaman, pengamatan, wawancara, atau bahan tertulis. Data
kualitatif juga dapat diartikan data
yang berbentuk kalimat, kata atau gambar.
Pengertian
penelitian kualitatif menurut beberapa ahli :
(McMillan & Schumacher, 2003) adalah suatu
pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti
mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan
orang-orang di tempat penelitian.
( Strauss & Corbin, 2003 )Penelitian
kualitatif juga bisa dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya
tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.
Sekalipun demikian, data yang dikumpulkan dari penelitian kualitatif
memungkinkan untuk dianalisis melalui suatu penghitungan.
Bogdan
dan Guba Penelitian kualitatif atau naturalistic inquiry adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati, demikianlah pendapat
Kirk
dam Miller mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam
ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada
manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.
Fraenkel dan Wallen menyatakan bahwa
penelitian yang mengkaji kualitas hubungan, kegiatan, situasi, atau material
disebut penelitian kualitatif, dengan penekanan kuat pada deskripsi menyeluruh
dalam menggambarkan rincian segala sesuatu yang terjadi pada suatu kegiatan
atau situasi tertentu.
Dari
beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif
adalah penelitian yang berdasarkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati yang secara alamiah
maksudnya, objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti
dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek tersebut
B. Jenis-jenis Penelitian Kualitatif
Berikut
uraian ringkas tentang masing-masing jenis penelitian kualitatif:
1.
Etnografi
(Ethnography)
Etnografi
merupakan studi yang sangat mendalam tentang perilaku yang terjadi secara alami
di sebuah budaya atau sebuah kelompok sosial tertentu untuk memahami sebuah
budaya tertentu dari sisi pandang pelakunya. Para ahli menyebutnya sebagai
penelitian lapangan, karena memang dilaksanakan di lapangan dalam latar
alami. Peneliti mengamati perilaku seseorang atau kelompok sebagaimana apa
adanya. Data diperoleh dari observasi sangat mendalam sehingga memerlukan waktu
berlama-lama di lapangan, wawancara dengan anggota kelompok budaya secara
mendalam, mempelajari dokumen atau artifak secara jeli. Tidak seperti jenis
penelitian kualitatif yang lain dimana lazimnya data dianalisis setelah selesai
pengumpulan data di lapangan, data penelitian etnografi dianalisis di lapangan
sesuai konteks atau situasi yang terjadi pada saat data dikumpulkan. Penelitian
etnografi bersifat antropologis karena akar-akar metodologinya dari
antropologi. Para ahli pendidikan bisa menggunakan etnografi untuk meneliti
tentang pendidikan di sekolah-sekolah pinggiran atau sekolah-sekolah di
tengah-tengah kota.
2.
Studi
Kasus (Case Studies)
Studi
kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu kelompok, satu
organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu.
Tujuannya untuk memperoleh diskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah
entitas. Studi kasus menghasilkan data untuk selanjutnya dianalisis untuk
menghasilkan teori. Sebagaimana prosedur perolehan data penelitian kualitatif,
data studi kasus diperoleh dari wawancara, observasi, dan arsif. Studi kasus
bisa dipakai untuk meneliti sekolah di tengah-tengah kota di mana para siswanya
mencapai prestasi akademik luar biasa.
3.
Studi
Dokumen/Teks (Document Study)
Studi
dokumen atau teks merupakan kajian yang menitik beratkan pada analisis atau
interpretasi bahan tertulis berdasarkan konteksnya. Bahan bisa
berupa catatan yang terpublikasikan, buku teks, surat kabar, majalah,
surat-surat, film, catatan harian, naskah, artikel, dan sejenisnya. Untuk
memperoleh kredibilitas yang tinggi peneliti dokumen harus yakin bahwa
naskah-naskah itu otentik. Penelitian jenis ini bisa juga untuk menggali pikiran
seseorang yang tertuang di dalam buku atau naskah-naskah yang terpublikasikan.
Para pendidik menggunakan metode penelitian ini untuk mengkaji tingkat
keterbacaan sebuah teks, atau untuk menentukan tingkat pencapaian pemahaman
terhadap topik tertentu dari sebuah teks.
4.
Pengamatan
Alami (Natural Observation)
Pengamatan
alami merupakan jenis penelitian kualitatif dengan melakukan observasi
menyeluruh pada sebuah latar tertentu tanpa sedikitpun mengubahnya. Tujuan
utamanya ialah untuk mengamati dan memahami perilaku seseorang atau kelompok
orang dalam situasi tertentu. Misalnya, bagaimana perilaku seseorang ketika dia
berada kelompok diskusi yang anggota berasal dari latar sosial yang
berbeda-beda. Dan, bagaimana pula perilaku dia jika berada dalam kelompok
yang homogen. Peneliti menggunakan kamera tersembunyi atau isntrumen lain yang
sama sekali tidak dikatahui oleh orang yang diamati (subjek).peneliti bisa
mengamati sekelompok anak ketika bermain dengan teman-temannya untuk memahami
perilaku interaksi sosial mereka.
5.
fenomenologi
(phenomenology)
Fenomenologi
dapat digolongkan dalam penelitian kualitatif murni dimana dalam pelaksanaannya
yang berlandaskan pada usaha mempelajari dan melukiskan ciri-ciri intrinsik
fenomen-fenomen sebagaimana fenomen-fenomen itu sendiri. Peneliti harus
bertolak dari subjek (manusia) serta kesadarannya dan berupaya untuk kembali
kepada “kesadaran murni” dengan membebaskan diri dari pengalaman serta gambaran
kehidupan sehari-hari dalam pelaksanaan penelitian.
6.
Studi
Sejarah (historical research)
Penelaahan
serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa lampau dan
dilaksanakan secara sistematis. Dengan kata lain yaitu penelitian yang bertugas
mendeskripsikan gejala, tetapi bukan yang terjadi pada waktu penelitian dilakukan.
Penelitian sejarah di dalam pendidikan merupakan penelitian yang sangat penting
atas dasar beberapa alasan. Penelitian sejarah bermaksud membuat rekontruksi
masa latihan secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan,
mengevaluasi, mengverifikasikan serta mensintesiskan bukti-bukti untuk
mendukung bukti-bukti untuk mendukung fakta memperoleh kesimpulan yang kuat.
Dimana terdapat hubungan yang benar-benar utuh antara manusia, peristiwa,
waktu, dan tempat secara kronologis dengan tidak memandang sepotong-sepotong
objek-objek yang diobservasi.
7.
Grounded
theory
Walaupun
suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah
individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau
menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di
mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses
sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory
adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa
dipelajari.
8.
Biografi
Penelitian
biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan
kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini
adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik
yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti
menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri.
Seorang
peneliti yang mengadakan penelitian kualitatif biasanya berorientasi pada
orientasi teoritis. Pada penelitian kualitatif, teori dibatasi pada pengertian;
suatu peryataan sistimatis yang berkaitan dengan seperangkat proposisi yang
berasal dari data yang diuji kembali secara impirus. Dalam uraian tentang dasar
teori tersebut, Bogdan dan Biklen (1982) menggunakan istilah
paradigma. Paradigma dalam hal ini berguna untuk mengarahkan cara berfikir dan
cara penelitian. Penelitian yang baik adalah menyadari dasar orientasinya
memanfaatkanya dalam pengumpulan dan analisis data. Pada bagian berikut
dikemukakan beberapa kemungkinan teori yang menunjang pendekatan kualitatif.
Berikut
dikemukakan beberapa pendekatan yang menjadi landasan filosofis penelitian
kualitatif.
1. Pendekatan fenomenologis, penelitian
dalam pandangan fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa-peristiwa dan
kaitan-kaitanya terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertetu. Sosiologi
fenomologis pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh filsuf Edmund Husserl dan
Alfred Schultz. Pengruh lainya berasal dari Weber yang memberi tekanan pada
verstehen, yaitu pengertian interpretatif terhadap pemahaman manusia.
Fenomologi tidak berasumsi bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi
orang-orang yang sedang diteliti oleh mereka. Inkuiru fenomologis memulai
dengan diam-diam merupakan tindakan untuk mengungkap pengertian sesuatu yang
sedang diteliti. Yang ditekankan oleh kaum fenomologis ialah aspek subyektif
dari perilaku orang. Mereka berusaha untuk masuk ke dalam dunia
konseptual para sobyekyang ditelitinya dengan sedemikian rupa sehingga mereka
mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan oleh mereka
disekitar peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Para fenomolog percaya bahwa
mahkluk hidup tersedia berbagai cara untuk menginterpretasikan pengalaman
melalui interaksi dengan orang lain, dan bahwa pengertian pengalaman kitalah
yang membetuk kenyataan. Menurut Neong Muhadjir (1998) bahwa pendekatan
phenomologik bukan hendak berfikir spekulatif, melainkan hedak mendudukan
tinggi pada kemampuan manusia untuk berfikir reflek, dan lebih jauh lagi untuk
menggunakan logika reflektif disamping logika induktif dan deduktif, serta
logika materiil dan logika social. Pendekatan phenomologik bukan hendak
menampilkan teori dan konseptualisasi yang sekedar berisi anjuran atai imperatif,
melainkan mengangkat makna etika dalam berteori dan berkonsep.
2. Interaksi simbolik, bersamaan dengan
perspektif fenomologis, pendekatan ini berasumsi bahwa penglaman manusia
ditengahi oleh penafsiran. Obyek, orang, situasi dan peristiwa tidak memiliki
pengertianya sendiri, sebaliknya pengertian itu diberikan untuk meraka.
Penafsiran bukanlah tindakan bebas dan bukan pula ditentukan oleh kekuatan
manusia atau bukan. Orang-orang menafsirkan sesuatu dengan bantuan orang lain
seperti orang-orang masa lalu, penilis, keluaarga, pemeran ditelevisidan
pribadi-pribadi yang ditemuinyadalam latar tempat mereka bekerjaatau bermain,
namun orang lain tidak malakukannya untuk mereka. Melalui interaksi seseorang
membetuk pengertian. Orang dalam situasi tertentu (misalnya mahasiswa dalam
ruang kuliah tertetu) sering mengembangkan difinisi bersama (atau “perspektif
bersama” dalam bahasa interaksi simbolik) karena mereka secara teratur
berhubungan dan mengalami pengalaman bersama, masalah, dan latar belakang,
tetapi kesepakatan tidak merupakan keherusan. Di pihak lain sebagian memegang
“definisi kebersamaan” untuk menunjuk pada “kebenaran”, suatu pengertian yang
senantiasa dapat disepakati. Hal itu dapat oleh orang yang melihat sesuatu dari
sisi yang lain. Bila bertindak atas dasardefinisi tertentu, sesuatu barangkali
tidak akan baik bagi seseorang. Biasanya pada orang seorang ada masalah, dan
masalah itu dapat membentuk definisi baru, dapat meniadakan yang lama, dengan
kata lain dapat berubah. Bagaimana definisi itu berubah atau berkembang
merupakan pokok persoala yang diteliti. Dalam interaksi simbolik terdapat
beberapa prinsip dalam menafsirkan prilaku manusia. Penganut interaksionis
berasumsi bahwa analisis lengkap prilaku manusia akan mampu menangkap makna
simbul dalm interaksi. Pakar sosiologi harus juga menangkap pola prilaku dan
konsep diri. Konsep itu beragam dan kompleks, verbaldan non verbal, terkatakan
dan tidak terkatakan. Prinsip metodologi pertama adalah; social dan interaksi
itu menyatu. Tak cukup bila kita hanya merekam fakta , kita harus mencari yang
lebih jauh, yaitu mencari konteks seningga dapat ditangkap simbul dan maknanya.
Prinsip kedua; karena sinbul dan makna itu tak lepas dari sikap pribadi, maka
jati diri obyek dengan demikian menjadi penting. Prinsip metodologi
ketiga adalh; peneliti harus sekaligus mengaitkan antara social dengan jatidiri
dengan lingkungan dan hubungan socialnya. Konsep jatidiri terkait dengan konsep
sosiologik tentang struktur social dan lainnya. Prinsip keempat adalah; hendaknya
direkam stuasi yang menggambarkan social dan maknanya, bukan hanya merekam
fakta sensual saj. Prinsip kelima adalh; metode-metode yang digunakan
hendaknya mampu mereflesikan bentuk prilaku dan prosesnya. Prinsip keenam
adalah; metode yang dipakai hendaknya mampu menangkap makna di balik interaksi.
Kadangkala ada interaksi yang menunjuk tentang perbedaan hasil penelitian pada
daerah kasus yang sama. Perlu dipertimbangkan bahwa banyak sekali kemungkinan
terjadinyaperbedaan hasil penalitian, karena memang obyek yang diobservasi
berbeda , atau analisisnya berbeda, atau yang dipertanyakan berbeda. Prinsip
ketujuh mengemukakan bahwa sesitizing (yaitu sekedar mengarahkan pemikiran) itu
yang cocok dengan interaksionisme simbolik dan ketika mulai memasuki lapangan
perlu dirumuskan menjadi yang lebih operasional menjadi scientific concepts.
Bila prinsip ketujuh ini digunakan, nampaknya mengembangkan interaksionisme
simbolik yang phenomologik akan mengarah ke pemikiran statistik kuantitatif.
3. Pendekatan etnographi, merupakan
salah satu model penelitian yang lebih banyak terkait dengan antropologi, yang
mempelajari social, yang menyjikan pandangan hidup sobyekyang menjadi sobyek
studi. Lebih jauh etnografi telah diperkembangkan menjadisalah satu model
penelitian ilmu-ilmu social yang menggunakan landasan filsafat phenomologi.
Studi etnografi merupakan salah satu deskripsi tentang cara berpikir, hidup,
berprilaku.
4. Pendekatan etnometodologi adalah
studi tentang bagaimana individu menciotakan dan memehami kehidupannya seheri-hari.
Sobyek etnometodologi bukanlah suku-suku yang terasing, melainkan
orang-orang dari berbagai macam stuasi dalam masyarakat kita.
Etnometodologi berusaha memahami bagaimana orang-orng mulai melihat,
menerangkan dan menguraikan keteraturan dunia tempat mereka hidup. Menurut para
etnometodolog, penelitian bukanlah merupakan usaha ilmiah yang unik, tetapi
lebih merupakan “penyelesaian praktis”.
C. Tujuan Penelitian Kualitatif
Tujuan
utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami (to understand) fenomena atau
gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang
fenomena yang dikaji daripada memerincinya menjadi variabel-variabel yang
saling terkait. Harapannya ialah diperoleh pemahaman yang mendalam tentang
fenomena untuk selanjutnya dihasilkan sebuah teori. Karena tujuannya berbeda
dengan penelitian kuantitatif, maka prosedur perolehan data dan jenis
penelitian kualitatif juga berbeda.
Strauss dan Corbin menyatakan bahwa
seseorang yang melakukan penelitian kualitatif memiliki beberapa alasan.
Pertama, adalah alasan demi kemantapan peneliti berdasarkan pengalaman
penelitiannya. Beberapa peneliti yang memiliki latar belakang bidang
pengetahuan seperti antropologi, atau yang terkait dengan orientasi filsafat
seperti fenomenologi, biasanya dianjurkan untuk menggunakan metode kualitatif.
Kedua, adalah alasan untuk tidak terjebak pada angka-angka hasil pengolahan
dengan menggunakan teknik statistik yang cenderung berlaku untuk populasi.
Ketiga, adalah alasan dari sifat masalah yang diteliti. Dalam beberapa bidang
studi, pada dasarnya lebih tepat digunakan jenis penelitian kualitatif. Contoh
dari penelitian semacam ini adalah penelitian untuk mengungkap sifat pengalaman
seseorang dengan fenomena seperti sakit, berganti agama, ketagihan obat,
kehidupan pengemis , dan pola partisipasi wanita bekerja di luar rumah.
Penelitian kualitatif menuntut
keteraturan, ketertiban dan kecermatan dalam berpikir, tentang hubungan data
yang satu dengan data yang lain dan konteksnya dalam masalah yang akan
diungkapkan. Beberapa alasan mengenai maksud dilakukannya penelitian
kualitatif:
1.
Untuk
menanggulangi banyaknya informasi yang hilang seperti yang dialami oleh
penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yang ada dalam data dapat
diungkap.
2.
Untuk
menanggulangi kecenderungan menggali data empiris dengan tujuan membuktikan
kebenaran hipotesis berdasarkan berpikir deduktif seperti dalam penelitian
kuantitatif.
3.
Untuk
menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang sebelumnya, seperti dalam
penelitian kuantitatif, padahal permasalahan dan variabel dalam masalah sosial
sangat kompleks.
4.
Untuk
menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian kuantitatif
yang menggunakan pengukuran enumirasi (perhitungan) empiris, padahal inti
sebenarnya berada pada konsep-konsep yang timbul dari data.
D. Manfaat Penelitian Kualitatif
Ada
beberapa kegunaan atau manfaat dari penelitian kualitatif. Berikut beberapa
kegunaannya:
1.
Sebagai pengembangan teori
Teknik
studi kasus pada penelitian kualitatif sangat cocok jika digunakan untuk
melakukan pengungkapan atau exploratory dan penemuan atau discovery.
Exploratory Studies atau studi pengungkapan berhubungan dengan suatu tema
atau topik yang dalam penelitian sebelumnya hanya memberikan hasil yang
terbatas, kemudian studi ini akan diarahkan terhadap penemuan yang lebih
lanjut. Arah dari studi lanjut ini adalah menjabarkan suatu konsep,
mengembangkan model, preposisi, dan juga hipotesis. Ada beberapa studi yang bisa
diarahkan terhadap pemahaman konsep yang abstrak yang diambil dari pengalaman
sosial partisipan, semisal pembelajaran berbasis kompetensi, dan pemahaman
manajemen berbasis sekolah. Teori dasarnya terletak pada konsep, model, preposisi, dan
hipotesis, sebab pengembangan abstraksinya dari observasi dan tidak dari teori
terdahulu.
2.
Untuk penyempurnaan praktik
Tentang
kegiatan dan juga peristiwa-peristiwa penting. Masukan yang sangat penting
untuk menyempurnakan praktik adalah beberapa study kasus yang dilakukan secara
terpisah pada kurun waktu yang berbeda terhadap fokus masalah, kegiatan dan
program yang sama. Hasil dari penelitian kualitatif akan memiliki niali yang
lebih tinggi dari penelitian kualitatif jika hasil dari penelitian kulaitatif
bersifat mendalam dan juga rinci.
3. Sumbangan dalam menentukan kebijakan
Sumbangan
dari hasil penelitian kualitatif dapat bermanfaat bagi perumusan, implementasi,
serta perubahan kebijakan. Penelitian kualitatif dapat digunakan untuk
menganalisis persepsi serta isu-isu ekonomi dan juga politik yang mempunyai
pengaruh besar.
4.
Mengklarifikasikan isu-isu serta
tindakan sosial
Fokus
dari studi kasus dapat dilakukan pada pengalaman-pengalaman yang terjadi dalam
kelompok etnik. Kehidupan antar ras, peranan gender, dan kelas sosial. Dalam
penelitian kualitatif isu-isu tersebut dapat ditempatkan dalam konteks sosial
lebih luas, fungsinya memberikan kritik pada aspek idiologis , kepentingan
politik dan ekonomi
5.
Sumbangan untuk studi-studi khusus
Bermanfaat
untuk meneliti studi khusus yang tidak bisa diteliti dengan penelitian biasa,
semisal penelitian yang dilakukan pada orang sibuk, hambatan bahasa, topik yang
rahasia atau kontroversial dan beberapa penelitian yang tidak dapat
diselesaikan dengan menggunakan penelitian kuantitatif-statistikal.
Penelitian
dengan menggunakan penelitian kualitatif memiliki banyak manfaat atau kegunaan
yang akan diperoleh peneliti kualitatif. Diantara manfaat atau kegunaan
tersebut adalah sebagaimana dikatakan oleh Nana Syaodih (2001:100) adalah
sebagai berikut :
1.
Bagi
pengembangan teori, penelitian kualitatif dengan teknik studi kasusnya sangat cocok untuk melakukan
pengungkapan (exploratory) dan penemuan (discovery).
2.
Sumbangan
bagi penyempurnaan praktik, penelitian kualitatif menghasilkan deskripsi dan
analisis tentang kegiatan, proses atau peristiwa-peristiwa penting.
3.
Sumbangan
bagi penentuan kebijakan, hasil penelitian kualitatif juga dapat memberikan
sumbangan bagi perumusan dan implementasi serta perubahan kebijakan.
4.
Sumbangan
bagi klarifikasi isu-isu dan tidakan sosial. Studi kasus dapat difokuskan pada
pengalaman-pengalaman dalam kehidupan antar ras, dan kelompok etnik, kelas
sosial, peranan gender.
5.
Sumbangan
bagi studi-studi khusus yang tidak mungkin dapat diteliti oleh penelitian biasa
: penelitian bagi orang sibuk. Kajiannya bersifat naturalistik, yakni melihat
situasi atau fenomena nyata yang terus berubah secara alamiah, bersifat
terbuka, dan tidak ada rekayasa.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang berdasarkan data diskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati yang secara
alamiah maksudnya, objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh
peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek
tersebut.
Penelitian
Kualitatif bertujuan untuk memahami (to understand) fenomena
atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap
tentang fenomena yang dikaji daripada memerincinya menjadi variabel-variabel
yang saling terkait.
Manfaat penelitian kualitatif Sebagai pengembangan teori , Untuk
penyempurnaan praktik, Sumbangan
dalam menentukan kebijakan, Mengklarifikasikan isu-isu serta
tindakan sosial, Sumbangan untuk studi-studi khusus dan lainnya.
B. Saran
Demikian
makalah ini kami susun, tentunya masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran
dan kritik untuk membangun makalah ini, sangat kami harapkan, demi kesempurnaan
makalah ini. Selebihnya kami ucapkan terima kasih.
Soal-soal
:
1.
Jelaskan
pengertian penelitian kualitatif!
Jawab:
penelitian
kualitatif adalah penelitian yang berdasarkan data diskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati yang secara
alamiah maksudnya, objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh
peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek
tersebut.
2.
Apa
alasan sehingga dilakukan penelitian kualitatif?
Jawab:
a.
Untuk
menanggulangi banyaknya informasi yang hilang seperti yang dialami oleh
penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yang ada dalam data dapat
diungkap.
b.
Untuk
menanggulangi kecenderungan menggali data empiris dengan tujuan membuktikan
kebenaran hipotesis berdasarkan berpikir deduktif seperti dalam penelitian
kuantitatif.
c.
Untuk
menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang sebelumnya, seperti dalam
penelitian kuantitatif, padahal permasalahan dan variabel dalam masalah sosial
sangat kompleks.
d.
Untuk
menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian kuantitatif
yang menggunakan pengukuran enumirasi (perhitungan) empiris, padahal inti
sebenarnya berada pada konsep-konsep yang timbul dari data.
3.
Jelaskan
tujuan utama dilakukannya penelitian kualitatif?
Jawab:
Tujuan
utama dilakukannya penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena atau
gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang
fenomena yang dikaji daripada memerincinya menjadi variabel-variabel yang
saling terkait. Harapannya ialah diperoleh pemahaman yang mendalam tentang
fenomena untuk selanjutnya dihasilkan sebuah teori. Karena tujuannya berbeda
dengan penelitian kuantitatif, maka prosedur perolehan data dan jenis
penelitian kualitatif juga berbeda.
4.
Bagaimana
manfaat penelitian kualitatif bagi mahasiswa?
Jawab:
Manfaat
penelitian kualitatif bagi mahasiswa ialah untuk meneliti studi khusus yang
tidak bisa diteliti dengan penelitian biasa, semisal penelitian yang dilakukan
pada orang sibuk, hambatan bahasa, topik yang rahasia atau kontroversial dan
beberapa penelitian yang tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan penelitian
kuantitatif-statistikal.
5.
Apa
yang dimaksud dengan interaksi simbolik?
Jawab:
Interaksi simbolik bersamaan dengan
perspektif fenomologis, pendekatan ini berasumsi bahwa penglaman manusia
ditengahi oleh penafsiran. Obyek, orang, situasi dan peristiwa tidak memiliki
pengertianya sendiri, sebaliknya pengertian itu diberikan untuk meraka
DAFTAR PUSTAKA
Anselm
Strauss & Juliet Corbin.2003. Dasar-dasar
Penelitian Kualitatif Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bogdan
& Guba. 2003. Pengertian penelitian
kualitatif. httpxondis.blogspot.com. 05/10/2014.
Fraenkel
& Wallen. 2003. Pengertian penelitian
kualitatif. httpxondis.blogspot. com.
05/10/2014.
Kirk
& Miller. 2003. Pengertian penelitian
kualitatif. httpxondis.blogspot.com. 05/10/2014.
Mc
Millan & Schumacher. 2003. Pengertian
penelitian kualitatif. httpxondis. blogspot.com.
05/10/2014.
Syaodih
Nana. 2001. Manfaat penelitian kualitatif
. http://seputarpendidikan003. blogspot.com/2013/03/
Sugiyono.
2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta
Strauss
& Corbin. 2003. Pengertian dan tujuan
penelitian kualitatif. httpxondis. blogspot.com.
05/10/2014.
0 komentar:
Post a Comment