IF YOU WANT, YOU CAN

MAKALAH PENGANTAR PENELITIAN KUALITATIF

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Penelitian Kualitatif
Sebenarnya kata research atau penelitian sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dalam spektrum arti kata yang luas sehingga biasanya membuat bingung orang untuk mempelajari arti dari kata tersebut dengan petunjuk atau tanda-tanda yang jelas untuk membedakan satu dengan lainnya.
Bisa saja yang dahulunya dikenali sebagai suatu penelitian pada kenyataannya bukan, dengan begitu beberapa konsep yang salah pastinya harus diganti dengan konsep yang baru sementara konsep yang lama harus dibuang. Pada dasarnya, semua manusia selalu ingin tahun serta hal ini bisa mendorongnya untuk bertanya dan juga mencari jawaban dari pertanyaan tersebut. Salah satunya yaitu dengan melakukan sebuah penelitian. Adapun cara lain yaitu dengan bertanya kepada seseorang atau melalui buku bacaan, akan tetapi cara tersebut tidak selalu bisa memperoleh jawaban ataupun jawaban yang kita dapatkan tidak meyakinkan.
Penelitian berasal dari bahasa inggris research yang  artinya  adalah proses pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan sebuah penyelidikan atau kelompok penyelidikan. Pada dasarnya penelitian adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan.  Penelitian (research) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah yang tertentu yang bersifat logis.
 Pengertian data kualitatif  adalah data tidak berbentuk angka yang diperoleh dari rekaman, pengamatan, wawancara, atau bahan tertulis. Data kualitatif  juga dapat diartikan data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar.
Pengertian penelitian kualitatif menurut beberapa ahli :
 (McMillan & Schumacher, 2003) adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian.
 ( Strauss & Corbin, 2003 )Penelitian kualitatif juga bisa dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Sekalipun demikian, data yang dikumpulkan dari penelitian kualitatif memungkinkan untuk dianalisis melalui suatu penghitungan.
Bogdan dan Guba Penelitian kualitatif atau naturalistic inquiry adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati, demikianlah pendapat
Kirk dam Miller mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.
 Fraenkel dan Wallen menyatakan bahwa penelitian yang mengkaji kualitas hubungan, kegiatan, situasi, atau material disebut penelitian kualitatif, dengan penekanan kuat pada deskripsi menyeluruh dalam menggambarkan rincian segala sesuatu yang terjadi pada suatu kegiatan atau situasi tertentu.
Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang berdasarkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati yang secara alamiah maksudnya, objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek tersebut

B.     Jenis-jenis Penelitian Kualitatif
Berikut uraian ringkas tentang masing-masing jenis penelitian kualitatif:
1.    Etnografi (Ethnography)
Etnografi merupakan studi yang sangat mendalam tentang perilaku yang terjadi secara alami di sebuah budaya atau sebuah kelompok sosial tertentu untuk memahami sebuah budaya tertentu dari sisi pandang pelakunya. Para ahli menyebutnya sebagai penelitian lapangan, karena memang  dilaksanakan di lapangan dalam latar alami. Peneliti mengamati perilaku seseorang atau kelompok sebagaimana apa adanya. Data diperoleh dari observasi sangat mendalam sehingga memerlukan waktu berlama-lama di lapangan, wawancara dengan anggota kelompok budaya secara mendalam, mempelajari dokumen atau artifak secara jeli. Tidak seperti jenis penelitian kualitatif yang lain dimana lazimnya data dianalisis setelah selesai pengumpulan data di lapangan, data penelitian etnografi dianalisis di lapangan sesuai konteks atau situasi yang terjadi pada saat data dikumpulkan. Penelitian etnografi bersifat antropologis karena akar-akar metodologinya dari antropologi. Para ahli pendidikan bisa menggunakan etnografi untuk meneliti tentang pendidikan di sekolah-sekolah pinggiran atau sekolah-sekolah di tengah-tengah kota.
2.      Studi Kasus (Case Studies)
Studi kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu kelompok, satu organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu. Tujuannya untuk memperoleh diskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah entitas. Studi kasus menghasilkan data untuk selanjutnya dianalisis untuk menghasilkan teori. Sebagaimana prosedur perolehan data penelitian kualitatif, data studi kasus diperoleh dari wawancara, observasi, dan arsif. Studi kasus bisa dipakai untuk meneliti sekolah di tengah-tengah kota di mana para siswanya mencapai prestasi akademik luar biasa.
3.    Studi Dokumen/Teks (Document Study)
Studi dokumen atau teks merupakan kajian yang menitik beratkan pada analisis atau interpretasi bahan  tertulis berdasarkan  konteksnya. Bahan bisa berupa catatan yang terpublikasikan, buku teks, surat kabar, majalah, surat-surat, film, catatan harian, naskah, artikel, dan sejenisnya. Untuk memperoleh kredibilitas yang tinggi peneliti dokumen harus yakin bahwa naskah-naskah itu otentik. Penelitian jenis ini bisa juga untuk menggali pikiran seseorang yang tertuang di dalam buku atau naskah-naskah yang terpublikasikan. Para pendidik menggunakan metode penelitian ini untuk mengkaji tingkat keterbacaan sebuah teks, atau untuk menentukan tingkat pencapaian pemahaman terhadap topik tertentu dari sebuah teks.
4.      Pengamatan Alami (Natural Observation)
Pengamatan alami merupakan jenis penelitian kualitatif dengan melakukan observasi menyeluruh pada sebuah latar tertentu tanpa sedikitpun mengubahnya. Tujuan utamanya ialah untuk mengamati dan memahami perilaku seseorang atau kelompok orang dalam situasi tertentu. Misalnya, bagaimana perilaku seseorang ketika dia berada kelompok diskusi yang anggota berasal dari latar sosial yang berbeda-beda. Dan, bagaimana pula perilaku dia jika  berada dalam kelompok yang homogen. Peneliti menggunakan kamera tersembunyi atau isntrumen lain yang sama sekali tidak dikatahui oleh orang yang diamati (subjek).peneliti bisa mengamati sekelompok anak ketika bermain dengan teman-temannya untuk memahami perilaku interaksi sosial mereka.
5.      fenomenologi (phenomenology)
Fenomenologi dapat digolongkan dalam penelitian kualitatif murni dimana dalam pelaksanaannya yang berlandaskan pada usaha mempelajari dan melukiskan ciri-ciri intrinsik fenomen-fenomen sebagaimana fenomen-fenomen itu sendiri. Peneliti harus bertolak dari subjek (manusia) serta kesadarannya dan berupaya untuk kembali kepada “kesadaran murni” dengan membebaskan diri dari pengalaman serta gambaran kehidupan sehari-hari dalam pelaksanaan penelitian.
6.    Studi Sejarah (historical research)
Penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa lampau dan dilaksanakan secara sistematis. Dengan kata lain yaitu penelitian yang bertugas mendeskripsikan gejala, tetapi bukan yang terjadi pada waktu penelitian dilakukan. Penelitian sejarah di dalam pendidikan merupakan penelitian yang sangat penting atas dasar beberapa alasan. Penelitian sejarah bermaksud membuat rekontruksi masa latihan secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, mengverifikasikan serta mensintesiskan bukti-bukti untuk mendukung bukti-bukti untuk mendukung fakta memperoleh kesimpulan yang kuat. Dimana terdapat hubungan yang benar-benar utuh antara manusia, peristiwa, waktu, dan tempat secara kronologis dengan tidak memandang sepotong-sepotong objek-objek yang diobservasi.
7.      Grounded theory
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari.
8.      Biografi
Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri.
Seorang peneliti yang mengadakan penelitian kualitatif biasanya berorientasi pada orientasi teoritis. Pada penelitian kualitatif, teori dibatasi pada pengertian; suatu peryataan sistimatis yang berkaitan dengan seperangkat proposisi yang berasal dari data yang diuji kembali secara impirus. Dalam uraian tentang dasar teori   tersebut, Bogdan dan Biklen (1982) menggunakan istilah paradigma. Paradigma dalam hal ini berguna untuk mengarahkan cara berfikir dan cara penelitian. Penelitian yang baik adalah menyadari dasar orientasinya memanfaatkanya dalam pengumpulan dan analisis data. Pada bagian berikut dikemukakan beberapa kemungkinan teori yang menunjang pendekatan kualitatif.
Berikut dikemukakan beberapa pendekatan yang menjadi landasan filosofis penelitian kualitatif.
1.      Pendekatan fenomenologis, penelitian dalam pandangan fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa-peristiwa dan kaitan-kaitanya terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertetu. Sosiologi fenomologis pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh filsuf Edmund Husserl dan Alfred Schultz. Pengruh lainya berasal dari Weber yang memberi tekanan pada verstehen, yaitu pengertian interpretatif terhadap pemahaman manusia. Fenomologi tidak berasumsi bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi orang-orang yang sedang diteliti oleh mereka. Inkuiru fenomologis memulai dengan diam-diam merupakan tindakan untuk mengungkap pengertian sesuatu yang sedang diteliti. Yang ditekankan oleh kaum fenomologis ialah aspek subyektif dari perilaku orang. Mereka berusaha untuk masuk ke dalam  dunia konseptual para sobyekyang ditelitinya dengan sedemikian rupa sehingga mereka mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan oleh  mereka disekitar peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Para fenomolog percaya bahwa mahkluk hidup tersedia berbagai cara untuk menginterpretasikan pengalaman melalui interaksi dengan orang lain, dan bahwa pengertian pengalaman kitalah yang membetuk kenyataan.  Menurut Neong Muhadjir (1998) bahwa pendekatan phenomologik bukan hendak berfikir spekulatif, melainkan hedak mendudukan tinggi pada kemampuan manusia untuk berfikir reflek, dan lebih jauh lagi untuk menggunakan logika reflektif disamping logika induktif dan deduktif, serta logika materiil dan logika social.  Pendekatan phenomologik bukan hendak menampilkan teori dan konseptualisasi yang sekedar berisi anjuran atai imperatif, melainkan mengangkat makna etika dalam berteori dan berkonsep.
2.      Interaksi simbolik, bersamaan dengan perspektif fenomologis, pendekatan ini berasumsi bahwa penglaman manusia ditengahi oleh penafsiran. Obyek, orang, situasi dan peristiwa tidak memiliki pengertianya sendiri, sebaliknya pengertian itu diberikan untuk meraka. Penafsiran bukanlah tindakan bebas dan bukan pula ditentukan oleh kekuatan manusia atau bukan. Orang-orang menafsirkan sesuatu dengan bantuan orang lain seperti orang-orang masa lalu, penilis, keluaarga, pemeran ditelevisidan pribadi-pribadi yang ditemuinyadalam latar tempat mereka bekerjaatau bermain, namun orang lain tidak malakukannya untuk mereka. Melalui interaksi seseorang membetuk pengertian. Orang dalam situasi tertentu (misalnya mahasiswa dalam ruang kuliah tertetu) sering mengembangkan difinisi bersama (atau “perspektif bersama” dalam bahasa interaksi simbolik) karena mereka secara teratur berhubungan dan mengalami pengalaman bersama, masalah, dan latar belakang, tetapi kesepakatan tidak merupakan keherusan. Di pihak lain sebagian memegang “definisi kebersamaan” untuk menunjuk pada “kebenaran”, suatu pengertian yang senantiasa dapat disepakati. Hal itu dapat oleh orang yang melihat sesuatu dari sisi yang lain. Bila bertindak atas dasardefinisi tertentu, sesuatu barangkali tidak akan baik bagi seseorang. Biasanya pada orang seorang ada masalah, dan masalah itu dapat membentuk definisi baru, dapat meniadakan yang lama, dengan kata lain dapat berubah. Bagaimana definisi itu berubah atau berkembang merupakan pokok persoala yang diteliti. Dalam interaksi simbolik terdapat beberapa prinsip dalam menafsirkan prilaku manusia. Penganut interaksionis berasumsi bahwa analisis lengkap prilaku manusia akan mampu menangkap makna simbul dalm interaksi. Pakar sosiologi harus juga menangkap pola prilaku dan konsep diri. Konsep itu beragam dan kompleks, verbaldan non verbal, terkatakan dan tidak terkatakan. Prinsip metodologi pertama adalah; social dan interaksi itu menyatu. Tak cukup bila kita hanya merekam fakta , kita harus mencari yang lebih jauh, yaitu mencari konteks seningga dapat ditangkap simbul dan maknanya. Prinsip kedua; karena sinbul dan makna itu tak lepas dari sikap pribadi, maka jati diri obyek dengan demikian menjadi penting.  Prinsip metodologi ketiga adalh; peneliti harus sekaligus mengaitkan antara social dengan jatidiri dengan lingkungan dan hubungan socialnya. Konsep jatidiri terkait dengan konsep sosiologik tentang struktur social dan lainnya.  Prinsip keempat adalah; hendaknya direkam stuasi yang menggambarkan social dan maknanya, bukan hanya merekam fakta sensual saj.  Prinsip kelima adalh; metode-metode yang digunakan hendaknya mampu mereflesikan bentuk prilaku dan prosesnya. Prinsip keenam adalah; metode yang dipakai hendaknya mampu menangkap makna di balik interaksi. Kadangkala ada interaksi yang menunjuk tentang perbedaan hasil penelitian pada daerah kasus yang sama. Perlu dipertimbangkan bahwa banyak sekali kemungkinan terjadinyaperbedaan hasil penalitian, karena memang obyek yang diobservasi berbeda , atau analisisnya berbeda, atau yang dipertanyakan berbeda. Prinsip ketujuh mengemukakan bahwa sesitizing (yaitu sekedar mengarahkan pemikiran) itu yang cocok dengan interaksionisme simbolik dan ketika mulai memasuki lapangan perlu dirumuskan menjadi yang lebih operasional menjadi scientific concepts. Bila prinsip ketujuh ini digunakan, nampaknya mengembangkan interaksionisme simbolik yang phenomologik akan mengarah ke pemikiran statistik kuantitatif.
3.      Pendekatan etnographi, merupakan salah satu model penelitian yang lebih banyak terkait dengan antropologi, yang mempelajari social, yang menyjikan pandangan hidup sobyekyang menjadi sobyek studi. Lebih jauh etnografi telah diperkembangkan menjadisalah satu model penelitian ilmu-ilmu social yang menggunakan landasan filsafat phenomologi. Studi etnografi merupakan salah satu deskripsi tentang cara berpikir, hidup, berprilaku.
4.      Pendekatan etnometodologi adalah studi tentang bagaimana individu menciotakan dan memehami kehidupannya seheri-hari. Sobyek etnometodologi bukanlah suku-suku yang terasing, melainkan orang-orang   dari berbagai macam stuasi dalam masyarakat kita. Etnometodologi berusaha memahami bagaimana orang-orng mulai melihat, menerangkan dan menguraikan keteraturan dunia tempat mereka hidup. Menurut para etnometodolog, penelitian bukanlah merupakan usaha ilmiah yang unik, tetapi lebih merupakan “penyelesaian praktis”.

C.    Tujuan Penelitian Kualitatif
Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami (to understand) fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji daripada memerincinya menjadi variabel-variabel yang saling terkait. Harapannya ialah diperoleh pemahaman yang mendalam tentang fenomena untuk selanjutnya dihasilkan sebuah teori. Karena tujuannya berbeda dengan penelitian kuantitatif, maka prosedur perolehan data dan jenis penelitian kualitatif juga berbeda.
Strauss dan Corbin menyatakan bahwa seseorang yang melakukan penelitian kualitatif memiliki beberapa alasan. Pertama, adalah alasan demi kemantapan peneliti berdasarkan pengalaman penelitiannya. Beberapa peneliti yang memiliki latar belakang bidang pengetahuan seperti antropologi, atau yang terkait dengan orientasi filsafat seperti fenomenologi, biasanya dianjurkan untuk menggunakan metode kualitatif. Kedua, adalah alasan untuk tidak terjebak pada angka-angka hasil pengolahan dengan menggunakan teknik statistik yang cenderung berlaku untuk populasi. Ketiga, adalah alasan dari sifat masalah yang diteliti. Dalam beberapa bidang studi, pada dasarnya lebih tepat digunakan jenis penelitian kualitatif. Contoh dari penelitian semacam ini adalah penelitian untuk mengungkap sifat pengalaman seseorang dengan fenomena seperti sakit, berganti agama, ketagihan obat, kehidupan pengemis , dan pola partisipasi wanita bekerja di luar rumah.
Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan kecermatan dalam berpikir, tentang hubungan data yang satu dengan data yang lain dan konteksnya dalam masalah yang akan diungkapkan. Beberapa alasan mengenai maksud dilakukannya penelitian kualitatif:
1.        Untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilang seperti yang dialami oleh penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yang ada dalam data dapat diungkap.
2.        Untuk menanggulangi kecenderungan menggali data empiris dengan tujuan membuktikan kebenaran hipotesis berdasarkan berpikir deduktif seperti dalam penelitian kuantitatif.
3.        Untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang sebelumnya, seperti dalam penelitian kuantitatif, padahal permasalahan dan variabel dalam masalah sosial sangat kompleks.
4.        Untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan pengukuran enumirasi (perhitungan) empiris, padahal inti sebenarnya berada pada konsep-konsep yang timbul dari data.

D.    Manfaat Penelitian Kualitatif
Ada beberapa kegunaan atau manfaat dari penelitian kualitatif. Berikut beberapa kegunaannya:
1.      Sebagai pengembangan teori
Teknik studi kasus pada penelitian kualitatif sangat cocok jika digunakan untuk melakukan pengungkapan atau exploratory dan penemuan atau discovery. Exploratory Studies atau studi pengungkapan berhubungan dengan suatu tema atau topik yang dalam penelitian sebelumnya hanya memberikan hasil yang terbatas, kemudian studi ini akan diarahkan terhadap penemuan yang lebih lanjut. Arah dari studi lanjut ini adalah menjabarkan suatu konsep, mengembangkan model, preposisi, dan juga hipotesis. Ada beberapa studi yang bisa diarahkan terhadap pemahaman konsep yang abstrak yang diambil dari pengalaman sosial partisipan, semisal pembelajaran berbasis kompetensi, dan pemahaman manajemen berbasis sekolah. Teori dasarnya  terletak pada konsep, model, preposisi, dan hipotesis, sebab pengembangan abstraksinya dari observasi dan tidak dari teori terdahulu.
2.        Untuk penyempurnaan praktik
Tentang kegiatan dan juga peristiwa-peristiwa penting. Masukan yang sangat penting untuk menyempurnakan praktik adalah beberapa study kasus yang dilakukan secara terpisah pada kurun waktu yang berbeda terhadap fokus masalah, kegiatan dan program yang sama. Hasil dari penelitian kualitatif akan memiliki niali yang lebih tinggi dari penelitian kualitatif jika hasil dari penelitian kulaitatif bersifat mendalam dan juga rinci.
3.      Sumbangan dalam menentukan kebijakan
Sumbangan dari hasil penelitian kualitatif dapat bermanfaat bagi perumusan, implementasi, serta perubahan kebijakan. Penelitian kualitatif dapat digunakan untuk menganalisis persepsi serta isu-isu ekonomi dan juga politik yang mempunyai pengaruh besar.
4.        Mengklarifikasikan isu-isu serta tindakan sosial
Fokus dari studi kasus dapat dilakukan pada pengalaman-pengalaman yang terjadi dalam kelompok etnik. Kehidupan antar ras, peranan gender, dan kelas sosial. Dalam penelitian kualitatif isu-isu tersebut dapat ditempatkan dalam konteks sosial lebih luas, fungsinya memberikan kritik pada aspek idiologis , kepentingan politik dan ekonomi
5.        Sumbangan untuk studi-studi khusus
Bermanfaat untuk meneliti studi khusus yang tidak bisa diteliti dengan penelitian biasa, semisal penelitian yang dilakukan pada orang sibuk, hambatan bahasa, topik yang rahasia atau kontroversial dan beberapa penelitian yang tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan penelitian kuantitatif-statistikal.
Penelitian dengan menggunakan penelitian kualitatif memiliki banyak manfaat atau kegunaan yang akan diperoleh peneliti kualitatif. Diantara manfaat atau kegunaan tersebut adalah sebagaimana dikatakan oleh Nana Syaodih (2001:100) adalah sebagai berikut :
1.      Bagi pengembangan teori, penelitian kualitatif dengan teknik studi  kasusnya sangat cocok untuk melakukan pengungkapan (exploratory) dan penemuan (discovery).
2.      Sumbangan bagi penyempurnaan praktik, penelitian kualitatif menghasilkan deskripsi dan analisis tentang kegiatan, proses atau peristiwa-peristiwa penting.
3.      Sumbangan bagi penentuan kebijakan, hasil penelitian kualitatif juga dapat memberikan sumbangan bagi perumusan dan implementasi serta perubahan kebijakan.
4.      Sumbangan bagi klarifikasi isu-isu dan tidakan sosial. Studi kasus dapat difokuskan pada pengalaman-pengalaman dalam kehidupan antar ras, dan kelompok etnik, kelas sosial, peranan gender.
5.      Sumbangan bagi studi-studi khusus yang tidak mungkin dapat diteliti oleh penelitian biasa : penelitian bagi orang sibuk. Kajiannya bersifat naturalistik, yakni melihat situasi atau fenomena nyata yang terus berubah secara alamiah, bersifat terbuka, dan tidak ada rekayasa.











BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berdasarkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati yang secara alamiah maksudnya, objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek tersebut.
Penelitian Kualitatif bertujuan untuk memahami (to understand) fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji daripada memerincinya menjadi variabel-variabel yang saling terkait.
Manfaat penelitian kualitatif  Sebagai pengembangan teori , Untuk penyempurnaan praktik, Sumbangan dalam menentukan kebijakan, Mengklarifikasikan isu-isu serta tindakan sosial, Sumbangan untuk studi-studi khusus dan lainnya.

B.     Saran
Demikian makalah ini kami susun, tentunya masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik untuk membangun makalah ini, sangat kami harapkan, demi kesempurnaan makalah ini. Selebihnya kami ucapkan terima kasih.

Soal-soal :
1.      Jelaskan pengertian penelitian kualitatif!
Jawab:
penelitian kualitatif adalah penelitian yang berdasarkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati yang secara alamiah maksudnya, objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek tersebut.
2.      Apa alasan sehingga dilakukan penelitian kualitatif?
Jawab:
a.       Untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilang seperti yang dialami oleh penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yang ada dalam data dapat diungkap.
b.      Untuk menanggulangi kecenderungan menggali data empiris dengan tujuan membuktikan kebenaran hipotesis berdasarkan berpikir deduktif seperti dalam penelitian kuantitatif.
c.       Untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang sebelumnya, seperti dalam penelitian kuantitatif, padahal permasalahan dan variabel dalam masalah sosial sangat kompleks.
d.      Untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan pengukuran enumirasi (perhitungan) empiris, padahal inti sebenarnya berada pada konsep-konsep yang timbul dari data.
3.      Jelaskan tujuan utama dilakukannya penelitian kualitatif?
Jawab:
Tujuan utama dilakukannya penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji daripada memerincinya menjadi variabel-variabel yang saling terkait. Harapannya ialah diperoleh pemahaman yang mendalam tentang fenomena untuk selanjutnya dihasilkan sebuah teori. Karena tujuannya berbeda dengan penelitian kuantitatif, maka prosedur perolehan data dan jenis penelitian kualitatif juga berbeda.
4.      Bagaimana manfaat penelitian kualitatif bagi mahasiswa?
Jawab:
Manfaat penelitian kualitatif bagi mahasiswa ialah untuk meneliti studi khusus yang tidak bisa diteliti dengan penelitian biasa, semisal penelitian yang dilakukan pada orang sibuk, hambatan bahasa, topik yang rahasia atau kontroversial dan beberapa penelitian yang tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan penelitian kuantitatif-statistikal.
5.      Apa yang dimaksud dengan interaksi simbolik?
Jawab:
Interaksi simbolik bersamaan dengan perspektif fenomologis, pendekatan ini berasumsi bahwa penglaman manusia ditengahi oleh penafsiran. Obyek, orang, situasi dan peristiwa tidak memiliki pengertianya sendiri, sebaliknya pengertian itu diberikan untuk meraka


















DAFTAR PUSTAKA

Anselm Strauss & Juliet Corbin.2003. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bogdan & Guba. 2003. Pengertian penelitian kualitatif. httpxondis.blogspot.com. 05/10/2014.
Fraenkel & Wallen. 2003. Pengertian penelitian kualitatif. httpxondis.blogspot. com. 05/10/2014.
Kirk & Miller. 2003. Pengertian penelitian kualitatif. httpxondis.blogspot.com. 05/10/2014.
Mc Millan & Schumacher. 2003. Pengertian penelitian kualitatif. httpxondis. blogspot.com. 05/10/2014.
Syaodih  Nana. 2001. Manfaat penelitian kualitatif .   http://seputarpendidikan003. blogspot.com/2013/03/
Sugiyono. 2007. Statistika untuk  Penelitian. Bandung: CV Alfabeta
Strauss & Corbin. 2003. Pengertian dan tujuan penelitian kualitatif. httpxondis. blogspot.com. 05/10/2014.











Share on Google Plus

About di-am.blogspot.com

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment