BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Indonesia
dianggap oleh banyak kalangan masih rendah, Hal ini bias dilihat lulusan dari
sekolah atau perguruan tinggi yang belum siap memasuki dunia kerja karena minimnya
kompetensi yang dimiliki dan banyak persoalan yang dihapai guru pada waktu
berdiri didepan kelas. Berbagai solusi atau cara penyelesaian masalah juga
sudah banyak dibahaas dalam berbagai telaah penelitian akademik, baik dalam
laporan penelitian berbentuk artikel atau pada jenjang skripsi, tesis, bahkan
disertasi.
Upaya peningkatan mutu pendidikan haruslah
dilakukan dengan menggerakan seluruh komponen yang menjadi subsistem dalam
suatu sistem mutu pendidikan. Selama ini penelitian-penelitian pendidikan sudah
banyak dilakukan, tetapi kurang dirasakan dampaknya dalam peningkatan mutu
pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas menjadi salah satu pendekatan
dalam meningkatkan atau memperbaiki mutu pembelajaran karena merupakan
pendekatan pemecahan masalah yang bukan sekedar trial and error, menggarap
masalah-masalah faktual yang dihadapi guru dalam pembelajaran, tidak perlu
meninggalkan tugas utamnya, yakni mengajar, guru sebagai peneliti, dan manfaat penelitian
tindakan kelas jelas dan langsung. Penelitian tindakan kelas umumnya diarahkan
pada kebutuhan praktis dalam kependidikan.
B. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai:
1. Untuk
mengetahui hakikat penelitian tindakan kelas.
2. Untuk
mengetahui tujuan penelitian tindakan kelas.
3. Untuk
mengetahui manfaat penelitian tindakan kelas.
4. Untuk
mengetahui fokus, syarat dan prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas.
5. Untuk
mengetahui kelebihan dan kelemahan penelitian tindakan kelas.
C. Masalah/ Materi yang Diuraikan
Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan maka ada beberapa masalah/materi yang akan diuraikan.
1. Bagaimanakah
hakikat dari penelitian tindakan kelas ?
2. Apa
tujuan dari penelitian tindakan kelas ?
3. Apa
manfaat dari penelitian tindakan kelas ?
4. Apa
fokus, syarat dan prinsip-prinsip dari penelitian tindakan kelas ?
5. Apa
kelebihan dan kelemahann penelitian tindakan kelas ?
D. Manfaat bagi Mahasiswa dan Guru.
1. Mahasiswa
sebagai Calon Guru.
Memberikan informasi kepada
mahasiswa sebagai calon guru dalam memahami penelitian tindakan kelas yang
dilakukan terhadap peserta didik.
2. Bagi
Guru.
Menambah
wawasan guru tentang penelitian tindakan kelas dan memahami tujuan dari
penelitian yang dilakukan dalam perbaikan mutu pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas
Ada
banyak persoalan yang dihadapi guru pada waktu berdiri didepan kelas. Berbagai
solusi atau cara penyelesaian masalah juga sudah banyak dibahaas dalam berbagai
telaah penelitian akademik, baik dalam laporan penelitian berbentuk artikel
atau pada jenjang skripsi, tesis, bahkan disertasi. Akan tetapi, guru tidak
dapat memahaminya, apalagi mengaplikasikannya dalam pembelajaran sehari-hari,
terutama karena berbagai kendala. Memenuhi tuntutan tersebut, guru dapat
menggunakan penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research.
1. Definisi Penelitian
Penelitian adalah suatu
kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau
informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat
dan penting bagi peneliti.
2. Definisi Tindakan
Tindakan adalah sesuatu
gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian
berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk peserta didik.
3. Definisi Kelas
Kelas dalam hal ini
tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih
spesifik seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan
pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok peserta didik dalam
waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.
Peserta
didik yang belajar tidak hanya terbatas dalam sebuah ruangan kelas saja,
melainkan dapat juga ketika peserta didik sedang melakukan karyawisata,
praktikum di laboratorium, atau belajar tempat lain di bawah arahan guru.
4. Definisi Penelitian Tindakan
Definisi penelitian tindakan menurut beberapa ahli:
a. Kurt
Lewin (Kunandar, 2011: 42) mendefinisikan
penelitian tindakan adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri atas empat
tahap, yakni perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
b. Kemmis
dan Mc. Tanggart (Kunandar,
2011: 42-43) mendefinisikan penelitian tindakan adalah suatu
bentuk self-inquiry kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam
situasi social untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik social
atau pendidikan yang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka
terhadap praktik dan situasi di mana praktik
itu dilaksanakan.
c. Ebbut
(Kunandar, 2011: 43) mendefinisikan
penelitian tindakan adalah kajian sistemik dari upaya perbaiakn pelaksanaan
praktik pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan
dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari
tindakan-tindakan tersebut.
d. Elliot
(Kunandar, 2011: 43) mendefinisikan
penelitian tindakan sebagai kajian dari sebuah situasi social dengan
kemungkinan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut.
e. Carr
dan Kemmis (Kunandar,
2011: 43) mendefinisikan penelitian tindakan adalah suatu bentuk
penelitian refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam
situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan
praktik sosial mereka serta pemahaman mereka terhadap praktik-praktik mereka
dan terhadap situasi tempat praktik tersebut dilakukan.
f. Hasley
(Kunandar, 2011: 43) mendefinisikan
penelitian tindakan kelas adalah intervensi skala kecil dalam memfungsikan
dunia nyata dan pemeriksaan cermat terhadap efek dari intervensi tersebut.
g. Bogdan
dan Biklen (Kunandar,
2011: 43) mendefinisikan penelitian tindakan merupakan
pengumpulan informasi yang sistematis yang dirancang untuk menghasilkan
perubahan sosial.
h. Burns
(Kunandar, 2011: 44) mendefinisikan penelitian
tindakan merupakan penerapan penemuan fakta pada pemecahan masalah dalam
situasi sosial dengan pandangan untuk meningkatakan kualitas tindakan yang
dilakukan di dalamnya, yang melibatkan kolaborasi dan kerja sama para peneliti,
dan praktisi.
i. Walace
(Kunandar, 2011: 44) mendefinisikan penelitian
tindakan dilakukan dengan mengumpulkan data atau informasi secara sistematis
tentang praktik keseharian dan menganalisisnya untuk dapat membuat keputusan
tentang praktik yang seharusnya dilakukan di masa mendatang.
j. Reason
dan Breadbury (Kunandar,
2011: 44) mendefinisikan penelitian tindakan adalah
partisipatori, demokratis yang berkenaan dengan pengembangan pengetahuan
praktis untuk mencapai tujuan mulia manusia, berlandaskan pandangan dunia
partisipatori yang muncul pada momentum histori sekarang ini.
5. Definisi
Penelitian Tindakan Kelas
Definisi
penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research). menurut beberapa ahli:
a.
David Hopkins (Kunandar, 2011: 45) mendefinisikan
penelitian tindakan kelas adalah
suatu bentuk penelaahan atau inkuri melalui refleksi diri
yang dilakukan oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi sosial
termasuk pendidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari praktek-praktek sosial atau kependidikan yang mereka
lakukan sendiri, pemahaman
mereka terhadap praktek-praktek tersebut dan situasi di tempat praktek itu dilaksanakan.
b.
Rapoport (Kunandar,
2011: 45) mendefinisikan penelitian tiandakan kelas adalah
penelitian untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan
yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial
dengan kerja sama dalam kerangka tujuan ilmu sosial dengan kerja sama dalam
kerangka etika yang disepakati bersama.
c. Mukhlis, Abdul dan Nur Mohamad (Baskoro, 2008) mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai suatu
bentuk kajian yang bersifat sistematis dan siklustis.
Berdasarkan
definisi penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research) yang dikemukakan
para ahli, dapat disimpulkan bahwa hakikat penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah bentuk
penelitian tindakan yang diterapkan dalam aktivitas pembelajaran di kelas dengan
upaya perbaikan pelaksanaan pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan
tindakan-tindakan penelitian dalam pembelajaran.
B. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Tujuan
dari penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research) adalah
1. Untuk
memecahakan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas. Dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan
peserta didik yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan
menumbuhkan budaya akademik di kalangan para guru. Mutu pembelajaran dapat
dilihat dari meningkatnya hasil belajar peserta didik, baik yang bersifat
akademis yang tertuang dalam nilai ulangan
harian (formatif), ulangan tengah semester (sub-sumatif) dan ulangan
akhir semester (sumatif) maupun yang bersifat nonakademis, seperti motivasi,
perhatian, aktivitas, minat, dan lain sebagainya.
2. Peningkatan
kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus-menerus mengingat
masyarakat berkembang secara cepat.
3. Meningkatkan
mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dalam pembelajaran di sekolah.
4. Membantu
guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi masalah pembelajaran dan
pendidikan di dalam dan luar kelas.
5. Meningkatkan
sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
6. Menumbuh
kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap
proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan/pembelajaran secara
berkelanjutan.
Mc Niff
(Baskoro, 2008) menegaskan bahwa tujuan
utama dilaksanakan penelitian
tindakan kelas (Classroom
Action Research) adalah untuk
perbaikan, kata perbaikan disini harus dimaknai dalam konteks pembelajaran
khususnya dan implementasi program pada umumnya
Tujuan utama penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah
untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas sekaligus
mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan melalui tindakan
yang akan dilakukan dan mengatasi berbagai persoalan nyata guna memperbaiki
atau meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas.
C.
Manfaat
Penelitian Tindakan Kelas
Manfaat penelitian
tindakan kelas (Classroom Action Research)
adalah
1. Menghasilkan
laporan-laporan penelitian tindakan kelas yang dapat dijadikan bahan panduan
bagi para pendidik (guru) untuk meningkatkan kulitas pembelajaran. Selain itu
hasil-hasil penelitian tindakan kelas yang dilaporkan dapat dijadikan sebagai
bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai kepentingan antara lain
disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah.
2. Menumbuhkan
kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di
kalangan pendidik. Hal ini ikut mendukung professionalisme dan karir pendidik.
3. Mewujudkan
kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar pendidik dalam satu sekolah atau
beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah dalam pembelajaran dan
meningkatkan mutu pembelajaran.
4. Meningkatkan
kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran
sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal ini turut
memperkuat relevansi pembelajaran bagi kebutuhan peserta didik.
5. Memupuk
dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan
kesenangan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Di samping
itu, hasil belajar peserta didik pun dapat meningkat.
6. Mendorong
terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman, menyenangkan,
serta melibatkan peserta didik karena strategi, metode, teknik, dan atau media
yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara
sungguh-sungguh.
7. Guru semakin diberdayakan (empowered)
untuk mengambil berbagai prakarsa profesional secara mandiri, dengan kata lain
prakarsa untuk melakukan ‘revolosi inovasi’ dalam pendidikan hanya akan
berhasil jika dimulai dari ‘ujung tombak’ pelaksana di lapangan.
8. Guru memiliki keberanian mencobakan hal-hal
baru yang diduga dapat membawa perbaikan dalam kegiatan pembelajaranya di dalam
kelas, keberanian ini berdampak pada munculnya rasa percaya diri dan
kemandirian guru dalam memecahkan permasalahan pembelajaranya di dalam kelas.
9. Guru tidak lagi puas dengan rutinitas
monoton (complacent), melainkan terpacu untuk selalu berbuat lebih baik
dari sekarang yang telah diraihnya sehingga terbuka peluang untuk peningkatan
kinerja secara berkesinambingan (continue).
Menurut Hopkins (Kunandar, 2011: 68) manfaat penelitian
tindakan kelas (Classroom Action Research)
dapat dilihat dari dua aspek, yakni
1. Manfaat
aspek akademis adalah membantu guru menghasilkan pengetahuan yang relevan bagi
kelas mereka dalam memperbaiki mutu pembelajaran dalam jangka pendek.
2. Manfaat
praktis dari penelitian tindakan kelas antara lain
a. Pelaksanaan
inovasi pembelajaran dari bawah. Peningkatan mutu dan perbaikan proses
pembelajaran yang dilakukan guru secara rutin merupakan wahana pelaksanaan
inovasi pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu selalu mencoba untuk
mengubah, mengembangkan dan meningkatkan pendekatan, metode, maupun gaya
pembelajaran sehingga dapat melahirkan suatu model pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi dan karakteristik kelas.
b. Pengembangan
kurikulum ditingkat sekolah, artinya dengan guru melakukan penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research),
maka guru telah melakukan implementasi kurikulum dalam tataran praktis, yakni
bagaimana kurikulum itu dikembangkan dan disesuaikan dengan situasi dan
kondisi, sehingga kurikulum dapat berjalan secara efektif melalui proses
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
D.
Fokus,
Syarat dan Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) berfokus pada kelas atau proses
belajar mengajar yang terjadi didalam kelas atau bukan pada input kelas,
seperti silabus dan materi. Penelitian tindakan kelas harus tertuju pada
hal-hal yang terjadi dalam kelas. Pengertian kelas dalam penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research) tidak
hanya pada kelas yang sedang aktif melangsungkan proses belajar mengajar
didalam suatu ruangaan tertutup saja, tetapi dapat juga terjadi ketika siswa
sedang melaksanakn aktivitas diluar kelas, seperti ketika peserta didik sedang
karya wisata, di laboratorium, di kebun, di masyarakat dan berbagai tempat
lainnya.
Objek yang menjadi fokus penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah
1.
Siswa dapat dicermati objeknya ketika siswa sedang
mengikuti proses pembelajaran. Contoh permasalahan tentang siswa yang dapat
menjadi sasaran penelitian tindakan kelas antara lain perilaku disiplin siswa,
motivasi atau semangat belajar siswa, keterampilan berpikir kritis, kemampuan
memecahkan masalah dan lain-lain.
2.
Guru dapat dicermati ketika yang bersangkutan sedang
mengajar atau membimbing siswa. Contoh permasalahan tentang guru yang dapat
menjadi sasaran penelitian tindakan kelas antara lain penggunaan metode atau
strategi pembelajaran, penggunaan pendekatan pembelajaran, dan sebagainya.
3.
Materi pelajaran
dapat dicermati ketika guru sedang mengajar atau menyajikan materi pelajaran
yang ditugaskan pada siswa. Contoh permasalahan tentang materi yang dapat
menjadi sasaran penelitian tindakan kelas misalnya urutan dalam penyajian
materi, pengorganisasian materi, integrasi materi, dan lain sebagainya.
4.
Peralatan atau sarana pendidikan dapat dicermati
ketika guru sedang mengajar dangan menggunakan peralatan atau sarana pendidikan
tertentu. Contoh permasalahan tentang peralatan atau sarana pendidikan yang
dapat menjadi sasaran penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) antara lain pemanfaatan laboratorium,
penggunaan media pembelajaran, dan penggunaan sumber belajar.
5.
Hasil pembelajaran yang ditinjau dari tiga ranah yitu kognitif,
afektif, psikomotorik yng merupakan produk yang harus ditingkatkan melalui
penelitian tindakan kelas. Hasil pembelajaran akan terkait dengan tindakan yang
dilakukan serta unsur lain dalam proses pembelajaran seperti metode,
media, guru, atau perilaku belajar peserta didik itu sendiri.
6.
Lingkungan baik lingkungan peserta didik di kelas,
sekolah, maupun yang lingkungan peserta didik di rumah. Dalam penelitian
tindakan kelas (Classroom
Action Research) bentuk perlakuan atau tindakan yang dilakukan adalah
mengubah kondisi lingkungan menjadi lebih kondusif misalnya melalui penataan
ruang kelas, penataan lingkungan sekolah, dan tindakan lainnya.
7.
Pengelolaan merupakan kegiatan dapat diatur/direkayasa
dengan bentuk tindakan. Contoh permasalahan tentang pengelolaan yang dapat
menjadi sasaran penelitian tindakan kelas antara lain pengelompokan peserta
didik, pengaturan jadwal pelajaran, pengaturan tempat duduk peserta didik,
penataan ruang kelas, dan lain sebagainya.
Dalam penelitian tindakan kelas
tidak hanya difokuskan pada objek saja, melainkan ada pula syarat-syarat dari
penelitian tindakan kelas antara lain:
1.
Penelitian tindakan kelas harus tertuju atau mengenai
hal-hal yang terjadi dalam pembelajaran tetapi bukan hanya pembelajaran biasa
dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaraan.
2.
Penelitian tindakan kelas oleh guru menuntut dilakukan
pencermatan secara terus menerus, objektif, dan sistematis artinya dicatat atau
direkam dengan baiksehingga diketahui dengan pasti tingkat keberhasilan yang
diperoleh peneliti serta menyimpan yang terjadi. Hasil pencermatan tersebut
digunakan sebagai bahanuntuk menentukan tindak lanjut yang harus diambil segera
oleh peneliti.
3.
Penelitian tindakan kelas harus dilakukan sekurang-kurangnya
dalam dua siklus yang berurutan. Informasi dan siklus yang terdahulu sangat
menentukan bentuk siklus berikutnya. Oleh karena itu, siklus yang kedua,
ketiga, dan seterusnya tidak dapat dirancang sebelumsiklus pertam terjadi.
Hasil refleksi harus digunakan sebagai bahan masukan untuk merencanakan siklus
berikutnya.
4.
Penelitian tindakan kelas terjadi secara wajar, tidak
mengubah aturan yang sudah ditentukan, dalam arti tidak mengubah jadwal yang
berlaku. Tindakan yang dilakukan tidak boleh merugikan peserta didik, baik yang
dikenai atau peserta didik lain.
5.
Penelitian tindakan kelas harus betul disadari oleh
pemberi maupun pelakunya sehingga pihak yang bersangkutan dapat mengemukakan
kembali apa yang dilakukan, baik mengenai tindakan, suasana ketika terjadi,
reaksi peserta didik, urutan peristiwa hal-hal yang disarankan sebagai
kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan rencana yang sudah dibuat.
6.
Penelitian tindakan kelas harus benar-benar menunjuk
adanya tindakan yang dilakukan oleh sasaran tindakan yaitu peserta didik yang
sedang belajar. Banyak guru yang melakukan penelitian tindakan kelas tetapi
hanya menyebut apa yang dilakukan oleh guru sendiri.
Hopkins
(Baskoro, 2008) menyebutkan ada 6
(enam) prinsip dasar yang melandasi penelitian tindakan kelas
diantaranya:
1.
Tugas guru yang utama adalah menyelenggarakan pembelajaran yang baik dan
berkualitas. Untuk itu, guru memilki komitmen dalam mengupayakan perbaikan dan
peningkatan kualitas pembelajaran secara terus menerus. Dalam menerapkan suatu
tindakan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran ada kemungkinan tindakan yang
dipilih tidak/kurang berhasil, maka ia harus tetap berusaha mencari alternatif
lain. Dosen dan guru harus menggunakan pertimbangan dan tanggungjawab
profesionalnya dalam mengupayakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
dalam pembelajaran. Prinsip pertama ini berimplikasi pada sifat penelitian
tindakan sebagai suatu upaya yang berkelanjutan secara siklustis sampai
terjadinya peningkatan, perbaikan, atau ‘kesembuhan’ sistem, proses, hasil, dan
sebagainya.
2.
Meneliti
merupakan bagian integral
dari pembelajaran, yang tidak menuntut kekhususan waktu maupun metode
pengumpulan data. Tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas selaras dengan pelaksanaan pembelajaran,
yaitu: persiapan (planning), pelaksanaan pembelajaran (action),
observasi kegiatan pembelajaran (observation), evaluasi proses dan hasil
pembelajaran (evaluation), dan refleksi dari proses dan hasil
pembelajaran (reflection). Prinsip kedua ini menginsyaratkan agar proses
dan hasil pembelajaran direkam dan dilaporkan secara sistematik dan terkendali
menurut kaidah ilmiah.
3.
Kegiatan meneliti yang merupakan bagian integral dari
pembelajaran, harus diselenggarakan dengan tetap bersandar pada alur dan kaidah
ilmiah. Alur pikir yang digunakan dimulai dari pendiagnosisan masalah dan
faktor penyebab timbulnya masalah, pemilihan tindakan yang sesuai dengan
permasalahan dan penyebabnya, merumuskan hipotesis tindakan yang tepat,
penetapan skenario tindakan, penetapan prosedur pengumpulan data dan analisis
data. Objektivitas,
reliabilitas, dan validitas proses, data, dan hasil tetap dipertahankan selama
penelitian berlangsung. Prinsip ketiga ini mempersyaratkan bahwa dalam
menyelenggarakan penelitian tindakan agar tetap menggunakan kaidah-kaidah
ilmiah.
4.
Masalah yang ditangani adalah masalah-masalah
pembelajaran yang riil dan merisaukan tanggung jawab profesional dan komitmen terhadap
pemerolehan mutu pembelajaran. Prinsip ini menekankan bahwa diagnosis masalah
bersandar pada kejadian nyata yang berlangsung dalam konteks pembelajaran yang
sesungguhnya. Bila pendiagnosisan masalah berdasar pada kajian akademik atau
kajian literatur semata, maka penelitian tersebut dipandang sudah melanggar
prinsip keotentikan. Jadi,
masalah harus di diagnosis dari kancah pembelajaran yang sesungguhnya, bukan sesuatu yang
dibayangkan akan terjadi secara akademik.
5.
Konsistensi
sikap dan kepedulian dalam
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran sangat diperlukan. Hal ini
penting karena upaya peningkatan kualitas pembelajaran tidak dapat dilakukan
sambil lalu, tetapi menuntut perencanaan dan pelaksanaan yang sungguh-sungguh.
Oleh karena itu, motivasi untuk memperbaiki kualitas harus tumbuh dari dalam
motivasi intrinsik, bukan sesuatu yang bersifat instrumental.
6. Cakupan permasalahan penelitian tindakan tidak seharusnya dibatasi pada masalah
pembelajaran di ruang kelas, tetapi dapat diperluas pada tataran di luar ruang
kelas, misalnya: tataran sistem atau lembaga. Perspektif yang lebih luas akan
memberi sumbangan lebih signifikan terhadap upaya
E.
Kelebihan
dan Kelemahan Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas sebagaimana jenis penelitian
lainnya, memiliki kelebihan dan kelemahan. Dengan mengetahui dan memahami
kelebihan dan kelemahan tersebut, diharapkan peneliti dapat mengurangi atau
mengantisipasi kekurangan tersebut dan mampu mengoptimalkan kelebihan tersebut.
Shumsky (Kunandar, 2011: 68-69) menyatakan kelebihan penelitian tindakan kelas
adalah
1. Kerja
sama dalam penelitian tindakan kelas menimbulkan rasa memiliki.
2. Kerja
sama dalam penelitian tindakan kelas mendorong kreativitas dan pemikiran kritis
dalam hal ini guru yang sekaligus sebagai peneliti.
3. Melalui
kerja sama, kemungkinan untuk berubah meningkat.
4. Kerja
sama dalam penelitian tindakan kelas meningkatkan kesepakatan dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Kelemahan dari
penelitian tindakan kelas adalah
1. Kurangnya
pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian tindakan kelas pada
pihak peneliti ( guru ). penelitian tindakan kelas yang lazimnya dilakukan oleh
guru, pelatih pengelolah, pengawas, kepala sekolah, widyaiswara dan pihak-pihak
lainnya yang selalu peduli akan ketimpangan atau kekurangan yang ada dalam
situasi kerjanya dan berkehendak untuk memperbaikinya. Karena para praktisi ini
biasanya berurusan dengan hal-hal yang praktis, mereka kurang dilengkapi dengan
pengetahuan dan keterampilan tentang teknik dasar penelitian tindakan kelas.
Hal ini diperparah oleh perasaan tentang kegiatan penelitian hanya layak
dilakukan oleh masyarakat kampus yang bergelut dengan kegiatan ilmiah, sehingga
para praktis (guru) pada umumnya kurang tertarik untuk melakukan penelitian.
2. Berkenaan
dengan waktu. Karena penelitian tindakan kelas memerlukan komitmen peneliti
untuk terlibat dalam prosesnya, faktor waktu ini dapat menjadi kendala yang
cukup besar.
F.
Rangkuman
Penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research) adalah
suatu bentuk self-inquiry kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam
situasi social untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik social
atau pendidikan yang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka
terhadap praktik dan situasi di mana praktik
itu dilaksanakan. Selain itu, penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah
partisipatori, demokratis yang berkenaan dengan pengembangan pengetahuan
praktis untuk mencapai tujuan mulia manusia, berlandaskan pandangan dunia
partisipatori yang muncul pada momentum histori sekarang ini. Berdasarkan
definisi penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan bahwa hakikat penelitian
tindakan kelas (Classroom Action
Research) adalah bentuk penelitian tindakan yang diterapkan dalam
aktivitas pembelajaran di kelas dengan upaya perbaikan pelaksanaan praktek
pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam
pembelajaran.
Tujuan penelitian
tindakan kelas (Classroom Action
Research) untuk memecahakan permasalahan nyata yang terjadi di dalam
kelas yang dialami langsung dalam
interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan
profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik di kalangan para guru, meningkatkan
mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah,
membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi masalah
pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas, meningkatkan sikap
profesional pendidik dan tenaga kependidikan, dan menumbuh-kembangkan budaya
akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam
melakukan perbaikan mutu pendidikan
Manfaat yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah menghasilkan laporan-laporan
penelitian tindakan kelas yang dapat dijadikan bahan panduan bagi para pendidik
(guru) untuk meningkatkan kulitas pembelajaran, menumbuhkan kebiasaan, budaya,
dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di kalangan pendidik,
mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar pendidik dalam satu
sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah dalam
pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran, meningkatkan kemampuan
pendidik dalam upaya menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran sesuai
dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas, memupuk dan meningkatkan
keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran di kelas, guru semakin diberdayakan (empowered) untuk mengambil berbagai
prakarsa profesional secara mandiri, dan guru tidak lagi puas dengan rutinitas monoton (complacent),
melainkan terpacu untuk selalu berbuat lebih baik dari sekarang yang telah
diraihnya sehingga terbuka peluang untuk peningkatan kinerja secara
berkesinambingan (continue).
Objek yang menjadi fokus penelitian
tindakan kelas adalah siswa, guru, peralatan, hasil pembelajaran, lingkungan
dan pengelolaan. Prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas adalah tugas guru yang utama adalah menyelenggarakan pembelajaran
yang baik dan berkualitas, meneliti, Kegiatan
meneliti yang merupakan bagian integral dari pembelajaran,
masalah yang ditangani adalah masalah-masalah pembelajaran yang
riil dan merisaukan tanggung jawab profesional dan komitmen terhadap pemerolehan mutu
pembelajaran, Konsistensi
sikap dan kepedulian dalam memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pembelajaran sangat diperlukan, cakupan permasalahan penelitian tindakan tidak seharusnya
dibatasi pada masalah pembelajaran di ruang kelas
Kelebihan penelitian
tindakan kelas adalah menimbulkan rasa memiliki, mendorong kreativitas dan
pemikiran kritis dalam hal ini guru yang sekaligus sebagai peneliti, kemungkinan
untuk berubah meningkat dan penelitian tindakan kelas meningkatkan kesepakatan
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Kelemahan dari penelitian tindakan
kelas adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dan berkenaan dengan waktu.
G.
Tugas
Diskusi
Apa makna kelas
dalam penelitian tindakan kelas ?
Jawaban
Makna kelas dalam penelitian tindakan kelas adalah sekelompok
peserta didik yang sedang belajar. Peserta didik tidak hanya terbatas
didalamsebuah ruangan tertutup saja, tetapidapat juga ketika anak sedang
melakukan karyawisata di objek wisata, di laboratorium, atau tempat lain,
ketika peserta didik sedang mengerkan tugas yang diberikan oleh guru.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research) adalah
suatu bentuk self-inquiry kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam
situasi social untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik social
atau pendidikan yang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka
terhadap praktik dan situasi di mana praktik
itu dilaksanakan. Selain itu, penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah
partisipatori, demokratis yang berkenaan dengan pengembangan pengetahuan
praktis untuk mencapai tujuan mulia manusia, berlandaskan pandangan dunia
partisipatori yang muncul pada momentum histori sekarang ini.
Tujuan penelitian
tindakan kelas (Classroom Action
Research) untuk memecahakan permasalahan nyata yang terjadi di dalam
kelas yang dialami langsung dalam
interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan
profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik di kalangan para guru,
meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran
di sekolah, membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi
masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas, meningkatkan sikap
profesional pendidik dan tenaga kependidikan, dan menumbuh-kembangkan budaya
akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam
melakukan perbaikan mutu pendidikan
Manfaat yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah menghasilkan laporan-laporan
penelitian tindakan kelas yang dapat dijadikan bahan panduan bagi para pendidik
(guru) untuk meningkatkan kulitas pembelajaran, menumbuhkan kebiasaan, budaya,
dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di kalangan pendidik,
mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar pendidik dalam satu
sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah dalam
pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran, meningkatkan kemampuan
pendidik dalam upaya menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran sesuai
dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas, memupuk dan meningkatkan
keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran di kelas.
Objek yang menjadi fokus penelitian
tindakan kelas adalah siswa, guru, peralatan, hasil pembelajaran, lingkungan
dan pengelolaan. Prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas adalah tugas guru yang utama adalah menyelenggarakan pembelajaran
yang baik dan berkualitas, meneliti, Kegiatan
meneliti yang merupakan bagian integral dari pembelajaran,
masalah yang ditangani adalah masalah-masalah pembelajaran yang
riil dan merisaukan tanggung jawab profesional dan komitmen terhadap pemerolehan mutu
pembelajaran, Konsistensi
sikap dan kepedulian dalam memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pembelajaran sangat diperlukan, cakupan permasalahan penelitian tindakan tidak seharusnya
dibatasi pada masalah pembelajaran di ruang kelas
Kelebihan penelitian
tindakan kelas adalah menimbulkan rasa memiliki, mendorong kreativitas dan
pemikiran kritis dalam hal ini guru yang sekaligus sebagai peneliti,
kemungkinan untuk berubah meningkat dan penelitian tindakan kelas meningkatkan
kesepakatan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Kelemahan dari
penelitian tindakan kelas adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dan
berkenaan dengan waktu.
B.
Saran
Dengan
memahami dan mengetahui penelitian tindakan kelas secara lebih mendalam dapat
membantu guru dalam memperbaiki mutu pendidikan dan mempermudah menyelesaikan
masalah yang dihadapi peserta didik.
DAFTAR
PUSTAKA
Adelia. 2014. Contoh Penelitian Tindakan Kelas
Sekolah Dasar dan Cara Membuat Penelitian Tindakan Kelas Sekolah Dasar. Tersedia pada http://
adelia.blogspot.com/2014/13/contoh-penelitian-tindakan-kelas-dan-cara-membuat-penelitian-tindakan-kelas-sekolah-dasar.html. Diakses pada tanggal 29 September
2014.
Arikunto, Suharsimi dan Suhardjono.
2007. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta:
Bumi Aksara.
Baskoro.
2008. Konsep Penelitian Tindakan Kelas.
Tersedia pada http://baskoro.blogspot.com/2008/12/konsep-penelitian-tindakan-kelas.html. Diakses pada tanggal 29 September
2014.
Kunandar.
2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Rajawali Pers.
Ratih. 2012. Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas. Tersedia pada http://atih.blogspot.com/2012/14/konsep-dasar-penelitian-tindakan-kelas. Diakses pada tanggal 29 September
2014.
Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
LAMPIRAN
Soal-soal
Uraian
1. Jelaskan
yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas ?
2. Jelaskan
yang dimaksud dengan penelitian tindakan ?
3. Jelaskan
tujuan dari penelitian tindakan kelas ?
4. Bagaimanakah
pengaruh penelitian tindakan kelas terhadap mutu pendidikan ?
5. Jelaskan
manfaat dari penelitian tindakan kelas ?
6. Jelaskan
syarat-syarat dari penelitian tindakan kelas ?
7. Apa
sajakah yang menjadi objek fokus dari penelitian tindakan kelas ?
8. Jelaskan
prinsip-prinsip dari penelitian tindakan kelas ?
9. Jelaskan
kelebihan dari penelitian tindakan kelas ?
10. Jelaskan
kelemahan dari penelitian tindakan kelas ?
Jawaban
1. Penelitian
tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian
dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri,
atau suatu usaha seeorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat
dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.
2. Penelitian
tindakan menurut Kurt Lewin adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri atas
empat tahap, yakni perencanaan, tindakan, dan refleksi.
3. Tujuan
dari penelitian tindakan kelas adalah
a. Untuk
memecahakan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan
siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan
budaya akademik di kalangan para guru.
b. Peningkatan
kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus-menerus mengingat
masyarakat berkembang secara cepat.
c. Meningkatkan
mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
d. Membantu
guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi masalah pembelajaran dan
pendidikan di dalam dan luar kelas.
e. Meningkatkan
sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
f. Menumbuh-kembangkan
budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam
melakukan perbaikan mutu pendidikan/pembelajaran secara berkelanjutan.
4. Penelitian
tindakan kelas berpengaruh dalam memperbaiki mutu pendidikan karena kualitas
pembelajaran peserta didik meningkat dan permasalahan-permasalahan dalam
lingkungan pendidikan dapat diatasi dengan mudah. Selain itu, guru dapat
mengetahui peserta didik secara mendalam dengan penelitian yang dilakukan baik
dikelas maupun lingkungan pendidikan.
5. Manfaat
penelitian tindakan kelas adalah
a. Menghasilkan
laporan-laporan penelitian tindakan kelas yang dapat dijadikan bahan panduan
bagi para pendidik (guru) untuk meningkatkan kulitas Menumbuhkan kebiasaan,
budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di kalangan
pendidik.
b. Mewujudkan
kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar pendidik dalam satu sekolah atau
beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah dalam pembelajaran dan
meningkatkan mutu pembelajaran.
c. Meningkatkan
kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran
sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas.
d. Memupuk
dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan
kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Di samping itu,
hasil belajar siswa pun dapat meningkat.
e. Mendorong
terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman, menyenangkan,
serta melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik, dan atau media yang
digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.
f. Guru semakin diberdayakan (empowered)
untuk mengambil berbagai prakarsa profesional secara mandiri, dengan kata lain
prakarsa untuk melakukan ‘revolosi inovasi’ dalam pendidikan hanya akan
berhasil jika dimulai dari ‘ujung tombak’ pelaksana di lapangan.
g. Guru memiliki keberanian mencobakan hal-hal
baru yang diduga dapat membawa perbaikan dalam kegiatan pembelajaranya di dalam
kelas.
h. Guru tidak lagi puas dengan rutinitas
monoton (complacent).
6. Syarat-syarat
penelitian tindakan kelas adalah
a.
Penelitian tindakan kelas harus tertuju atau mengenai
hal-hal yang terjadi dalam pembelajaaran.
b.
Penelitian tindakan kelas oleh guru menuntut dilakukan
pencermatan secara terus menerus, objektif, dan sistematis
c.
Penelitian tindakan kelas harus dilakukan sekurang-kurangnya
dalam dua siklus yang berurutan.
d.
Penelitian tindakan kelas terjadi secar wajar.
e.
Penelitian tindakan kelas harus betul disadari oleh
pemberi maupun pelakunya.
f.
Penelitian tindakan kelas harus benar-benar menunjuk
adanya tindakan yang dilakuka oleh sasaran tindakan yaitu peserta didik yang
sedang belajar.
7. Objek
yang menjadi fokus penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah
a.
Siswa dapat dicermati objeknya ketika siswa sedang
mengikuti proses pembelajaran.
b. Guru dapat
dicermati ketika yang bersangkutan sedang mengajar atau membimbing siswa.
c. Peralatan
atau sarana pendidikan dapat dicermati ketika guru sedang mengajar dangan
menggunakan peralatan atau sarana pendidikan tertentu.
d. Hasil
pembelajaran yang ditinjau dari tiga ranah yitu kognitif, afektif, psikomotorik
yng merupakan produk yang harus ditingkatkan melalui penelitian tindakan kelas.
e. Lingkungan baik
lingkungan peserta didik di kelas, sekolah, maupun yang lingkungan peserta
didik di rumah.
f.
Pengelolaan merupakan kegiatan dapat diatur/direkayasa
dengan bentuk tindakan.
8. Prinsip dasar yang melandasi penelitian tindakan kelas
diantaranya:
a.
Tugas guru yang utama adalah menyelenggarakan pembelajaran yang baik dan
berkualitas. Untuk itu, guru memilki komitmen dalam mengupayakan perbaikan dan
peningkatan kualitas pembelajaran secara terus menerus.
b.
Meneliti
merupakan bagian integral
dari pembelajaran, yang tidak menuntut kekhususan waktu maupun metode
pengumpulan data.
c.
Kegiatan meneliti yang merupakan bagian integral dari
pembelajaran, harus diselenggarakan dengan tetap bersandar pada alur dan kaidah
ilmiah.
d.
Masalah yang ditangani adalah masalah-masalah
pembelajaran yang riil dan merisaukan tanggung jawab profesional dan komitmen terhadap
pemerolehan mutu pembelajaran. Prinsip ini menekankan bahwa diagnosis masalah
bersandar pada kejadian nyata yang berlangsung dalam konteks pembelajaran yang
sesungguhnya.
e.
Konsistensi
sikap dan kepedulian dalam
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran sangat diperlukan.
f. Cakupan permasalahan penelitian tindakan tidak seharusnya dibatasi pada masalah
pembelajaran di ruang kelas.
9. Kelebihan
dari penelitian tindakan kelas adalah
a. Kerja
sama dalam penelitian tindakan kelas menimbulkan rasa memiliki.
b. Kerja
sama dalam penelitian tindakan kelas mendorong kreativitas dan pemikiran kritis
dalam hal ini guru yang sekaligus sebagai peneliti.
c. Melalui
kerja sama, kemungkinan untuk berubah meningkat.
d. Kerja
sama dalam penelitian tindakan kelas meningkatkan kesepakatan dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi.
10. Kelemahan
dari penelitian tindakan kelas adalah
a. Kurangnya
pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian tindakan kelas pada
pihak peneliti ( guru ).
b. Berkenaan
dengan waktu. Karena penelitian tindakan kelas memerlukan komitmen peneliti
untuk terlibat dalam prosesnya, faktor waktu ini dapat menjadi kendala yang
cukup besar.
nice blog makasih yah kak
ReplyDeleteperbedaan tepung tapioka dan maizena