BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PTK
merupakan salah satu jenis penelitian dari berbagai jenis yang ada serperti
penelitian eksprimen dan penelitian kuantitatif, namun PTK merupakan jenis
penelitian yang paling tepat dan strategis untuk perbaikan proses pembeljaran
yang permasalahannya banyak dialami oleh para
tenaga pendidik dan kependidikan.
Oleh karena itu, jenis penelitian ini sangat tepat untuk dipahami dan
diaplikasikan dalam upaya mengatasi masalah yang relevan bagi mereka yang
kesehariannya tidak lepas dari masalah di kelas atau dalam proses pembelajaran.
Tahap
penyusunan proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan awal bagi
peneliti (guru dan dosen) untuk merencanakan, merumuskan, dan mendesain
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang apa masalah yang diteliti, dan
bagaimana solusi penyelesaian masalah penelitian tersebur.
Tahap
pra penelitian sering kia kenal dengan sebutan tahap mendesain penelitian
(menulis proposal). Proposal penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam
suatu penelitian , karena proposal merupakan panduan atau pedoman bagi peneliti
dalam melaksanakan tahap penelitian.
B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui teknik pembuatan proposal Penelitian Tindakan Kelas
2. Untuk
mengetahui pelaporan penelitian tindakan kelas
C. Masalah yang diuraikan
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan maka ada beberapa masalah yang akan
diuraikan, yaitu:
1. Bagaimana
teknik pembuatan proposal Penelitian Tindakan Kelas?
2. Bagaiman
cara pelaporan penelitian tindakan kelas?
D. Manfaat
Dasar-dasar
penilaian pendidikan dan evaluasi pembelajaran matematika memberi manfaat
kepada berbagai pihak dalam berapa hal:
1. Bagi
mahasiswa sebagai calon guru
Memberi informasi kepada
mahasiswa sebagai calon guru untuk mengetahui dan memahami lebih awal teknik
pembuatan proposal dan pelaporan penelitian tindakan kelas.
2. Bagi
guru
Untuk mempermudah guru
dalam melakukan penelitian tindakan kelas.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Teknik Pembuatan Proposal
Penelitian Tindakan Kelas
Penyusunan
proposal penelitian tindakan kelas (PTK) biasanya disajikan tibak dalam bab per
bab, melainkan dalam bentuk pemerian seperti berikut ini: A. Judul
Judul
PTK harus mencerminkan permasalahan yang ingin diubah, dikembangkan,
ditingkatkan, atau di tumbuhkan, misalnya sikap terhadap sesuatu hal, motivasi
belajar, keterampilan membaca, keterampilan bertanya, dan lain-lain. Selain
itu, judul juga mencerminkan tindakan apa yang akan dilakukan. Ide tindakan
yang dilakukan ini bisa berasal dari pengalaman, saran dari teman sejawat, atau
hasil membaca buku. Beberapa alternatif tindakan yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa, misalnya pendekatan proses, pendekatan
eklektik, atau pendekatan pengalaman berbahasa.
Pada
umumnya, judul proposal berkisar antara 8 s.d 12 kata. Judul yang kurang dari
delapan kata mencerminkan teelalu luasnya permasalahan yang akan dibahas, dan
sebaliknya judul yang yang terdfiri lebih dua belas kata mencerminkan terlalu
sempitnya kajian yang akan dilakukan.
Sudah
barang tentu, judul proposal penelitian haruslah bersifat problematis. Dengan
membaca judul, orang akan memahami permasalahan apa yang ingin dikaji dan
dicoba untuk dipecahkan melalui penelitian tindakan kelas.
B.
Pendahuluan
1.
Latar
Belakang Masalah
Bagian
ini pada dasarnya berisi tiga aspek utama. Pertama, deskripsikanlah keadaan
ideal yang ingin dicapai berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi. Keadaan
ideal ini barangkali sesuai dengan tujuan dalam kurikulum atau apa yang menjadi
harapan umum. Dalam hal keterampilan membaca siswa, misalnya keadaan yang
diingankan adalah para siswa memiliki keterampilan membacayang memadai yang
ditandai oleh karakteristik tertentu atau membaca sangatlah penting sebagai
kunci sukses dalam belajar.
Kedua,
mendeskripsikan keadaan yang nyata yang memang ada dan terjadi di lapangan. Keadaan
ini dapat diperoleh melalui hasil pengamatan dan pengalaman sehari-hari dalam
pelaksanaan tugas mengajar kita sebagai sebagai guru. Keadaan ini biasanya
bertentangan dengan keadaan yang diharapkan. Dalam hal keterampilan membaca,
misalnya keadaan yang ada dilapanganbisa berupa siswa tidak terbiasa
membaca, siswa lebih suka menonton
televisi di rumah daripada membaca buku pelajaran, sisswa lwbih senang membaca
komik daripada membaca buku pelajaran, siswa lebih suka mengisi waktu luang
dengan bermain daripada membaca, atau hasil membaca siswa jelek.
Berdasarkan
kedua aspek itu, dapat ditarik permasalahan yang akan dicoba untuk dipecahkan.
Dalam hal keterampilan membaca berdasarkan keadaan ideal dan keadaan nyata dapat
ditarik permasalahan tentang (1) rendahnya sikap siswa yang positif terhadap
kegiatan membaca, (2) rendahnya kebiasaan membaca siswa, atau (3) rendahnya
keterampilan membaca siswa. Karena keterbatasan waktu, peneliti boleh
memfokuskan penelitiannya pada satu masalah saja.
Ketiga,
deskripsikanlah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memecahkan
permasalahan yang ada. Upayan itulah yang akan menjadi alternatif tindakan.
Upaya-upaya itu bisa berasal dari ide peneliti,hasil kolaborasi peneliti dengan
teman sejawat, atau dari hasil membaca buku, majalah, atau jurnal ilmiah.
2.
Perumusan
Masalah
Bagian
ini berisi permasalahan apa yang hendak dicoba untuk diubah, dikembangkan,
ditingkatkan, atau ditumbuhkan. Perumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat
pertanyaan. Beberapa perumusan masalah berikut dapat dipertimbangkan sebagai
contoh, (1) bagaimana upaya peningkatan sikap positif siswa terhadap kegiatan
membaca melalui pendekatan proses? (2) bagaimanakah upaya penumbuhan kebiasaan
membaca melalui penerapan pendekatan proses? Atau (3) bagaimanakah upaya
peningkatan keterampilan membaca melalui penerapan pendekatan proses?
3.
Tujuan
Penelitian
Tujuan
penelitian merupakan sasaran kegiatan penelitian sesuai dengan rumusan masalah
yang telah ditetapkan. Biasanya tujuan penelitian ini dinyatakan dalam kalimat
pernyataan. Sesuai rumusan masalah di atas, misalnya tujuan penelitiannya
mungkin berupa (1) untuk meningkatan sikap positif siswa terhadap kegiatan membaca
melalui pendekatan proses, (2) untuk menumbuhan kebiasaan membaca melalui
penerapan pendekatan proses, Atau (3) untuk meningkatan keterampilan membaca
melalui penerapan pendekatan proses.
4.
Manfaat
Hasil Penelitian
Bagian
ini berisi kemanfaatan hasil penelitian bagi berbagai pihak. Dalam konteks
pelajaran di kelas, misalnya manfaat hasil penelitian dikaitkan dengan siswa
dalam upaya untuk meningkatkan prestasi belajar, dengan guru dalam upaya untuk
meningkatkan profesionalisme, atau dengan sekolah dalam upaya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah pada umumnya.
C.
Kajian
Teori dan Hipotesis Tindakan
1.
Kerangka
Teoretik
Bagian
ini biasanya barisi tentang konsepsi teoretis hal-hal yang berkaitan dengan
permasalahan yang diteliti. Untuk itu, uraian dapat diperoleh terutama dengan
membaca berbagai referensi yang terkait. Dalam hal keterampilan membaca,
misalnya dapat dideskripsikan hal-hal konsep membaca, tujuaan membaca, jenis
membaca, faktor penentu keberhasilan membaca, dan lain-lain
2.
Tindakan
yang akan Dilakukan
Bagian
ini berisi tentang konsepsi teoretis tindakan yang akan dilakukan disertai
dengan prosedur pelaksanaannya. Dengan kata lain, si peneliti harus dapat
mendeskripsikan apa dan bagaimana dengan tindakan yang akan dilakukan? Dalam
hal penerapan pendekatan proses, dapat dideskripsikan tentang konsep pendekatan
proses dan prosedur pelaksanaan pendekatan proses dalam pembelajaran membaca.
3.
Hipotesis
Tindakan
Berdasarkan
paparan kerangka teoretis dan tindakan yang akan dilakukan, dapat diajukan
hipotesis tindakan. Hipotesis tindakan ini dapat dinyatakan dalam kalimaat pernyataan.
Beberapa contoh hipotesis tindakan, yaitu: (1) jika pendekatan proses dilakukan
dalam proses membaca, diharapkan sifat positif siswa terhadap kegiatan membaca
meingkat, (2) jika pendekatan proses diterapkan dalam pembelajaran membaca,
diharapkan kebiasaan membaca siswa dapat tumbuh, (3) jika pendekatan proses
diterapkan dalam pembelajaran membaca, diharapkan keterampilan membaca siswa
meningkat.
D.
Metodologi
Penelitian
1.
Setting
Penelitian
Pada
bagian ini dideskripsikan tentang kapan dan dimana penelitian akan dilakukan.
Penelitian tindakan kelas biasanya dilakukan di kelas dan sekolah tertentu
serta dalam kurun waktu tertentu.
Pada
bagian ini juga dideskripsikan tentang subjek penelitian: siapa, jumlahnya
berapa, dan karakteristiknya bagaimana. Selain itu, siapa kolaborator
penelitian tindakan kelas ini juga disertakan. Kolaborator itu bisa kepala
sekolah, wakasek, atau guru bidang studi sejenis.
2.
Prosedur
Penelitian
Pada
bagian ini dideskripsikan tahapan penelitian yang akan dilakukan. Tahapan itu
mencakup perencanaan, implementasi tindakan, observasi dan monitoring serta
refleksi.
a. Perencanaan,
deskripsikan tentang (1) rencana identifikasi permasalahan beserta cara untuk
memantapkan keadaam sebenarnya, (2) rencana alternatif tindakan yang mungkin
dilakukan dalam pembelajaran yang digunakan untuk mengubah, mengembangkan,
menumbuhkan, atau meningkatkan, dan (3) rencana pelaksanaan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan alternatif tindakan yang dipilih dan disepakati.
b. Implementasi
tindakan, deskripsikan tentang langkah-langkah implementasi tindakan yang
dilakukan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran.
c. Observasi
dan Monitoring, deskripsikan tentang (1) alat moniring apa saja yang akan
digunakan untuk memonitor pelaksanaan tindakan dan peristiwa apa saja yang
terjadi selama pelaksanaan tindakan di kelas, (2) siapa yang akan melakukan
monitoring, dan (3) kapan monitoring itu akan dilakukan.
d. Analisis
dan Refleksi, deskripsikan tentang bagaimana caranya melakukan refleksi
terhadap implementasi tindakan yang didasarkan atas hasil monitoring.
3.
Teknik
Pengumpulan Data
Pada
bagian ini dideskripsikan tentang bagaimana caranya mengumpulkan data sebagai
dasar untuk menetapkan alternatif tindakan dan melakukan refleksi. Sebenarnya,
upaya pengumpulan data telah dilakukan ketika peneliti mengidentifikasi
permasalahan. Pengumpulan data juga dilakukan ketika peneliti melakukan
monitoring tehadap pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan. Data-data iyu
kelak akan dijadikan sebagai bahan untuk menganalisis dan kemudian
merefleksikan temuan peneliti.
4.
Teknik
Analisis Data
Pada
bagian ini didesripsikan tentang bagaimana cara menganalisis data yang
terkumpul.Analisis data dalam penelitian tindakan kelas biasanya berupa
analisis deskriptif kualitatif. Artinya peneliti mendeskripsikan dengan
kata-kata data-data yang diperoleh untuk kemudian disimpulkan apakah telah
terjadi perubahan atau belum terhadap permasalahan yang dicoba untuk diubah
atau ditingkatkan. Selain analisis data deskriptif kualitatif, juga dapat
dilakukan analisis statistik dengan beberapa persyaratan tertentu.
5.
Kriteria
Keberhasilan Tindakan
Kriteria
keberhasilan tindakan merupakan ukuran berhasil tidaknya implementasi tindakan
yang akan dilakukan. Oleh karena itu, pada bagian ini dideskrisikan tentang apa
ukuran yang akan dijadikan patokan untuk menyatakan hal tersebut.
Selain kesemua bagian tersebut,
dalam proposal penelitian tindakan kelas yang lengkap juga disertai dengan
jadwal penelitian, anggaran penelitian, personlia penelitian, dan daftar
pustaka.
B. Penelitian Tindakan Kelas
Laporan penelitian tindakan kelas biasanya disajikan
dalam bentuk bab per bab. Ada lima bab dalam laporan PTK, yakni:
Bab I Pendahuluan
Bab pendahuluan dalam laporan PTK minimal terdiri
dari empat subbab, yakni latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, dan manfaat penelitian.
A.
Latar
Belakang Masalah
Seperti
pada proposal PTK, subbab ini berisi tiga aspek utama. Pertama, deskripsikanlah
keadaan ideal yang ingin dicapai berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi.
Keadaan ideal ini barangkali sesuai dengan tujuan dalam kurikulum atau apa yang
menjadi harapan umum.
Kedua,
mendeskripsikan keadaan yang nyata yang memang ada dan terjadi di lapangan.
Keadaan ini dapat diperoleh melalui hasil pengamatan dan pengalaman sehari-hari
dalam pelaksanaan tugas mengajar kita sebagai sebagai guru. Keadaan ini
biasanya bertentangan dengan keadaan yang diharapkan.
Ketiga,
deskripsikanlah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memecahkan
permasalahan yang ada. Upayan itulah yang akan menjadi alternatif tindakan.
Upaya-upaya itu bisa berasal dari ide peneliti,hasil kolaborasi peneliti dengan
teman sejawat, atau dari hasil membaca buku, majalah, atau jurnal ilmiah.
B.
Perumusan
Masalah
Bagian
ini berisi permasalahan apa yang hendak dicoba untuk diubah, dikembangkan,
ditingkatkan, atau ditumbuhkan. Perumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat
pertanyaan.
C.
Tujuan
Penelitian
Tujuan
penelitian merupakan sasaran kegiatan penelitian sesuai dengan rumusan masalah
yang telah ditetapkan. Biasanya tujuan penelitian ini dinyatakan dalam kalimat pernyataan.
D.
Manfaat
Hasil Penelitian
Bagian ini
berisi kemanfaatan hasil penelitian bagi berbagai pihak. Dalam konteks
pelajaran di kelas, misalnya manfaat hasil penelitian dikaitkan dengan siswa
dalam upaya untuk meningkatkan prestasi belajar, dengan guru dalam upaya untuk
meningkatkan profesionalisme, atau dengan sekolah dalam upaya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah pada umumnya.
Bab II Kajian Teori dan
Hipotesis Tindakan
A. Kerangka Teoretik
Seperti
halnya pada proposal, subban ini biasanya berisi tentang konsepsi teoretis
hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Untuk itu, uraian
dapat diperoleh terutama dengan membaca berbagai referensi yang terkait.
B. Tindakan yang akan Dilakukan
Bagian
ini berisi tentang konsepsi teoretis tindakan yang akan dilakukan disertai
dengan prosedur pelaksanaannya. Dengan kata lain, si peneliti harus dapat
mendeskripsikan apa dan bagaimana dengan tindakan yang akan dilakukan?
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan
paparan kerangka teoretis dan tindakan yang akan dilakukan, dapat diajukan
hipotesis tindakan. Hipotesis tindakan ini dapat dinyatakan dalam kalimaat
pernyataan.
Bab III Metode Penelitian
Seperti halnya pada proposal, bab ini berisi sub-sub
bab setting penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analisis data, dan kriteria keberhasilan tindakan, seperti pada uraian berikut
ini:
A. Setting Penelitian
Pada
subbab ini dideskripsikan tentang kapan dan dimana penelitian akan dilakukan.
Penelitian tindakan kelas biasanya dilakukan di kelas dan sekolah tertentu
serta dalam kurun waktu tertentu.
Pada
subbab ini juga dideskripsikan tentang subjek penelitian: siapa, jumlahnya
berapa, dan karakteristiknya bagaimana. Selain itu, siapa kolaborator
penelitian tindakan kelas ini juga disertakan. Kolaborator itu bisa kepala
sekolah, wakasek, atau guru bidang studi sejenis.
B. Prosedur Penelitian
Pada
subbab ini dideskripsikan tahapan penelitian yang akan dilakukan. Tahapan itu
mencakup perencanaan, implementasi tindakan, observasi dan monitoring serta
refleksi.
a. Perencanaan,
deskripsikan tentang (1) rencana identifikasi permasalahan beserta cara untuk
memantapkan keadaam sebenarnya, (2) rencana alternatif tindakan yang mungkin
dilakukan dalam pembelajaran yang digunakan untuk mengubah, mengembangkan,
menumbuhkan, atau meningkatkan, dan (3) rencana pelaksanaan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan alternatif tindakan yang dipilih dan disepakati.
b. Implementasi
tindakan, deskripsikan tentang langkah-langkah implementasi tindakan yang
dilakukan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran.
c. Observasi
dan Monitoring, deskripsikan tentang (1) alat moniring apa saja yang akan
digunakan untuk memonitor pelaksanaan tindakan dan peristiwa apa saja yang
terjadi selama pelaksanaan tindakan di kelas, (2) siapa yang akan melakukan
monitoring, dan (3) kapan monitoring itu akan dilakukan.
d. Analisis
dan Refleksi, deskripsikan tentang bagaimana caranya melakukan refleksi
terhadap implementasi tindakan yang didasarkan atas hasil monitoring.
A. Teknik Pengumpulan Data
Pada
subbab ini dideskripsikan tentang bagaimana caranya mengumpulkan data sebagai
dasar untuk menetapkan alternatif tindakan dan melakukan refleksi. Sebenarnya,
upaya pengumpulan data telah dilakukan ketika peneliti mengidentifikasi
permasalahan. Pengumpulan data juga dilakukan ketika peneliti melakukan
monitoring tehadap pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan. Data-data iyu
kelak akan dijadikan sebagai bahan untuk menganalisis dan kemudian
merefleksikan temuan peneliti.
B. Teknik Analisis Data
Pada
subbab ini didesripsikan tentang bagaimana cara menganalisis data yang
terkumpul.Analisis data dalam penelitian tindakan kelas biasanya berupa
analisis deskriptif kualitatif. Artinya peneliti mendeskripsikan dengan
kata-kata data-data yang diperoleh untuk kemudian disimpulkan apakah telah
terjadi perubahan atau belum terhadap permasalahan yang dicoba untuk diubah
atau ditingkatkan. Selain analisis data deskriptif kualitatif, juga dapat
dilakukan analisis statistik dengan beberapa persyaratan tertentu.
C. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Kriteria keberhasilan tindakan merupakan
ukuran berhasil tidaknya implementasi tindakan yang akan dilakukan. Oleh karena
itu, pada bagian ini dideskrisikan tentang apa ukuran yang akan dijadikan
patokan untuk menyatakan hal tersebut.
Bab IV Hasil Penelitian dan
Pembahasan
A. Hasil Penelitian
Pada subbab ini
diuraikan siklus penelitian yang telah dilakukan. Deskripsikan dengan data yang
lengkap mulai dari perencanaan, implementasi tindakan, monitoring dan
refleksiyang berisi penjelasan tentang aspek keberhasilan dan kelemahan yang
masih terjadi. Dalam analisis dan refleksi, perlu juga dikemukakan perubahan
yang mendasarpada siswa, lingkungan, guru sendiri, motivasi dan aktivitas
belajar, situasi kelas, dan hasil belajar. Uraian tersebut dapat sdisertai dengan
grafik dan tabel yang menunjukkan perubahan terjadi.
B. Pembahasan
Pada subbab ini
dideskripsikan pembahasan secara sistematik dan jelas terhadap temuan_temuan
yang diperoleh, seperti yang diuraikan pada hasil penelitian diatas.
Bardasarkan atas tahapan dalam siklus
penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat membahas data-data terutama
terkait dengan perubahan mendasar yaang telah terjadi.
Bab V Kesimpulan dan Rencana Tindak
Lanjut
A. Kesimpulan
Pada
subbab kesimpulan ini, sajikanlah simpulan hasil penelitian. Simpulan hasil
penelitian ini biasanya menjawab perumusan masalah yang ada pada bab
pendahuluan.
B. Rencana Tindak Lanjut
Pada
subbab ini disajikan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan peneliti dalam
usahanya untuk mengadakan perubahan atau peningkatan. Rencana tindak lanjut ini
tentu saja didasarkan atas hasil analisis dan refleksi yang telah dikemukakan
sebelumnya.
Selain
kesemua bagian tersebut, dalam loporan penelitian tindakan kelas yang lengkap,
juga disertai dengan daftar pustaka, instrumen penelitian, data penelitian, dan
bukti lain pelaksanaan penelitian.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
PTK berkembang dari penelitian
tindakan (action research) yang dapat diartikan sebagai suatu bentuk penelitian
reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dan situasi sosial untuk
meningkatkan penalaran praktik sosial mereka. Arti penelitian tindakan kelas
(PTK) itu sendiri adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas
melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara
melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi yang nyata serta
menganalisis setiaap pengaruh dari perlakuan tersebut. Tujuan penelitian
tindakan kelas meliputi tiga hal, yakni peningkatan praktik, pengembangan
profesional, dan peningkatan situasi tempat praktik berlangsung.
B.
Saran
Buat para
pembaca, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagaiman mestinya.
Diharapkan dapar mehami maksud dan isi dari tulisan serta dapat memberikan
kontribusi yang membangun terhadap pengembangan tulisan ini.
Daftar
Pustaka
Depdiknas. 1995. Pedoman Karya Tulis Ilmiah di Bidang
Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Direktorat
Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis, Dijen Dikdasmen, Depdikbud.
Depdiknas. 2004. Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian
Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi, Depdiknas.
Ekosusilo, M dan Triyanto, B. 1995. Pedomana Penulisan Karya Ilmiah.
Semarang: Dahara Prize.
Madya,
S. 2006. Teori dan Praktik Penelitian
Tindakan. Bandung: Alfabeta.
Tim
Pelatihan Tindakan (Action Research) UNY. 1999. Kumpulan Materi Penelitian Tindakan (Action Research). Yogyakarta:
Lemlit UNY.
Lampiran
Soal Tanya Jawab
1. Apakah
dalam pembuatan judul proposal penelitian harus bersifat problematis?
Jawab:
Ya, karena dengan
membaca judul orang akan memahami permasalahan apa yang ingin dikaji dan dicoba
untuk dipecahkan melalui tindakan kelas.
2. Bagaimana
cara menganalisis data yang terkumpul?
Jawab:
Analisis data dalam
penelitian tindakan kelas biasanya analisis deskriptif kualitatif. Artinya,
peneliti mendeskripsikan dengan kata-kata data-data yang diperoleh untuk
kemudian disimpulkan apakah telah terjadi perubahan atau belum terhadap
permasalahan yang dicoba untuk diubah atau ditingkatkan. Selain analisis data
deskriptif kualitatif, juga dapat dilakukan analisis statistik dengan beberapa
persyaratan tertentu.
3. Bagaimana
cara mengumpulkan data sebagai dasar untuk menetapkan alternatif tindakan dan
melakukan refleksi?
Jawab:
upaya pengumpulan data
telah dilakukan ketika peneliti mengidentifikasi permasalahan. Pengumpulan data
juga dilakukan ketika peneliti melakukan monitoring tehadap pelaksanaan
tindakan yang akan dilakukan. Data-data iyu kelak akan dijadikan sebagai bahan
untuk menganalisis dan kemudian merefleksikan temuan peneliti.
4. Apa
saja prosedur penelitian?
Jawab:
Perencanaan,
implementasi tindakan, observasi dan monitoring, serta analisis dan refleksi.
5. Apa
yang dimaksud tujuan dari penelitian?
Jawab:
Tujuan penelitian merupakan sasaran
kegiatan penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Biasanya
tujuan penelitian ini dinyatakan dalam kalimat pernyataan.
0 komentar:
Post a Comment