BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Segala kegiatan yang dilakukan pasti
kita mengharapkan mendapat sebuah hasil yang optimal. Hasil optimal tersebut
hanya akan mingkin kita peroleh apabila dalam proses pengerjaanya dilakukan
dengan baik. Oleh karena itu, dalam prosesnya perlu adanya suatu penilaian agar
proses yang dilakukan bisa semakin baik.
Seringkali pula, orang yang melakukan kegiatan
tersebut, berkeinginan mengetahui baik atau buruknya kegiatan yang
dilakukannya. Siswa dan guru merupakan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan
pembelajaran, tentu mereka juga berkeinginan mengetahui proses kegiatan pembelajaran
yang dilakukan. Untuk menyediakan informasi tentang baik atau buruknya proses
dan hasil kegiatan pembelajaran, maka seorang guru harus melakukan proses
penilaian dalam kegiatan belajar mengajar tersebut.
Dengan demikian, pendidik (guru) patut
dibekali dengan pemahaman tentang proses penilaian pendidikan terhadap peserta
didiknya. Maka dalam makalah ini akan kami bahas mengenai pengertian dan
hal-hal yang berkaitan dengan proses penilaian dalam pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan
masalah yang akan diuraikan yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan penilaian?
2. Apakah yang dimaksud dengan fungsi
penilaian?
3. Apakah yang dimaksud dengan proses
pembelajaran?
4. Bagaimanakah yang dimaksud dengan penilaian
proses pembelajaran?
5. Bagaimanakah penilaian proses belajar?
6. Apa sajakah objek dan subjek penilain proses pembelajaran?
7. Bagaimanakah yang dimaksud dengan pengawasan
proses pembelajaran?
8. Apa sajakah komponen penilaian proses pembelajaran?
9. Bagaimanakah kriteria
penilaian proses
pembelajaran?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.
Mengetahui
pengertian dari penilaian.
2. Mengetahui
fungsi penilaian.
3.
Mengetahui pengertian
dari proses pembelajaran.
4. Mengetahui
pengertian dari penilaian proses pembelajaran.
5. Mengetahui
tentang penilaian proses belajar.
6. Mengetahui
objek dan subjek dalam penilaian proses pembelajaran.
7. Mengetahui
tentang pengawasan proses pembelajaran.
8. Mengetahui
komponen penilaian proses pembelajaran.
9. Mengetahui
kriteria penilaian proses pembelajaran.
D.
Manfaat
Penulisan
Penilaian
proses pembelajaran memberikan manfaat kepada berbagai pihak dalam beberapa
hal:
1. Bagi Guru
Guru dapat mengetahui efektivitas mengajarnya. Siswa dapat menilai
cara mengajar guru sehingga dapat membuat guru dapat memperbaiki cara
mengajarnya dan membuat hasil belajar siswa lebih baik lagi.
2. Mahasiswa sebagai calon guru
Memberikan informasi kepada Mahasiswa sebagai calon guru untuk mengetahui dan memahami lebih awal tentang
konsep dan hal-hal yang berkaitan dengan penilaian proses pembelajaran.
Sehingga mahasiswa dapat menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan
permasalahan di kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Penilaian
Penilaian
(assessment) merupakan istilah yang umum dan mencakup semua metode yang biasa
dipakai untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa dengan cara menilai unjuk
kerja individu peserta didik atau kelompok.
Penilaian
adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat. Penilaian untuk
memperoleh berbagai ragam informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta
didik atau informasi tentang ketercapaian kompetensi peserta didik. Proses
penilaian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau
prestasi belajar peserta didik. Penilaian internal merupakan penilaian yang
dilakukan dan direncanakan oleh guru pada saat pembelajaran berlangsung.
Metode
dan teknik penilaian sebagai bagian dari penilaian internal (internal
assessment) untuk mengetahui proses dan hasil belajar peserta didik terhadap
penguasaan kompetensi yang diajarkan oleh guru. Hal ini bertujuan untuk
mengukur tingkat ketercapaian ketuntasan kompetensi oleh peserta didik.
Ada
empat macam istilah yang berkaitan dengan konsep penilaian dan sering kali digunakan
untuk mengetahui keberhasilan belajar dari peserta didik yaitu pengukuran,
pengujian, penilaian dan evaluasi. Namun keempat istilah tersebut pengertiannya
masih sering dicampuradukan, padahal keempat istilah tersebut memiliki
pengertian yang berbeda. Pengukuran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) berdasarkan pada klasifikasi observasi unjuk kerja atau kemampuan.
Peserta didik dengan menggunakan suatu standar.
Pengukuran
dapat menggunakan tes dan non tes. Tes adalah seperangkat pertanyaan yang
memiliki jawaban benar atau salah. Sedangkan non tes adalah pertanyaan maupun
pernyataan yang tidak memiliki jawaban benar atau salah. Instrumen non tes bias
berbentuk kuesioner atau inventori. Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan
atau pernyataan sedangkan peserta didik diminta untuk menjawab atau memberikan
pendapatnya terhadap pernyataan yang diajukan. Inventori merupakan instrument
yang berisi tentang laporan diri dari keadaan peserta didik, misalnya potensi
peserta didik. Pengukuran dalam kegiatan belajar bisa bersifat kuantitatif
maupun kualitatif. Kuantatif hasilnya berupa angka, sedangkan kualitatif
hasilnya berupa pernyataan yaitu berupa pernyataan sangat baik, baik, cukup,
kurang, sangat kurang, dan lain sebagainya.
Ditinjau dari sudut bahasa,
penilaian diartikan sebagai proses menentukan nilai suatu objek. Untuk dapat
menentukan suatu nilai atau harga suatu objek diperlukan adanya ukuran atau
kriteria. Dengan demikian penilaian adalah proses memberikan atau menentukan
nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Dalam
penilaian Pendidikan, mencangkup tiga sasaran utama yakni program pendidikan,
proses belajar mengajar dan hasil-hasil belajar.
B.
Fungsi Penilaian
Fungsi
penilaian dalam proses belajar mengajar dapat bermanfaat ganda, yakni bagi
siswa dan bagi guru itu sendiri. Penilaian mempunyai sejumlah fungsi di dalam proses
pembelajaran, yaitu:
1.
Sebagai alat guna mengetahui apakah siswa telah menguasai
pengetahuan, nilai-nilai, norma-norma dan keterampilan yang telah diberikan
oleh guru.
2.
Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam
melakukan kegiatan belajar.
3.
Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan
belajar.
4.
Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber
dari siswa.
5.
Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.
6.
Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang
tua siswa.
C.
Pengertian Proses Pembelajaran
Proses dari bahasa latin “processus" yang berarti “berjalan
ke depan” menurut Chaplin (Aby: http://www.abyfarhan.com) proses adalah suatu
perubahan yang menyangkut tingkah laku atau kejiwaan.
Dalam psikologi proses pembelajaran
berarti cara-cara/langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan
ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu. Jadi proses pembelajaran
dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, efektif dan
psikomotor yang terjadi dalam diri siswa.
Menurut Jerome S. Bruner, salah
seorang penentang teori S.R Bond dalam proses pembelajaran siswa menempuh tiga
episode atau fase, antara lain :
1. Fase informasi (tahap penerimaan
materi)
2. Fase transformasi (tahap pengubahan
materi)
3. Fase evaluasi (tahap penilaian
materi)
Menurut Wittig (1981) dalam bukunya
psychology of learning, setiap proses belajar selalu berlangsung dalam 3
tahapan, antara lain :
1. Actuation (tahap
perolehan/penerimaan informasi)
2. Storage (tahap penyimpanan
informasi)
3. Retrieval (tahap mendapatkan kembali
informasi)
Sehingga secara garis besar
fase-fase dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Mendengarkan.
2. Memandang
3. Menulis atau mencatat
4. Membaca
5. Mencari ikhtisar atau ringkasan dan
menggaris bawahi.
6. Mengingat.
7. Berfikir.
8. Latihan atau praktek
D.
Pengertian Penilaian Proses
Pembelajaran.
Penilaian proses pembelajaran
dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung. Penilaian proses
pembelajaran merupakan penilaian yang menitik beratkan sasaran penilaian pada
tingkat efektifitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan
pengajaran.
Penilaian
proses pembelajaran menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan
siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses pembelajaran,
sedangkan penilaian hasil belajar menyangkut hasil belajar jangka panjang dan
hasil belajar jangka pendek.
Penilaian
proses pembelajaran berkaitan dengan paradigma bahwa dalam kegiatan belajar
kegiatan utama terletak pada siswa, siswa yang secara dominan berkegiatan
belajar mandiri dan guru hanya melakukan pembimbingan. Dalam konteks ini guru harus
memantau berbagai kesukaran siswa dalam proses pembelajaran tersebut setiap
pertemuan.
Dengan demikian dapat dikemukakan
bahwa ciri penilaian proses pembelajaran dalam kelas adalah sebagai berikut:
1.
Proses penilaian merupakan bagian integral dari proses
pembelajaran.
2.
Strategi yang digunakan mencerminkan kemampuan anak secara
autentik.
3.
Penilaiannya menggunakan acuan patokan atau criteria. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi siswa.
4.
Memanfaatkan berbagai jenis informasi
5.
Menggunakan berbagai cara dan alat penilaian.
6.
Menggunakan system pencatatan yang bervariasi.
7.
Keputusan tingkat pencapaian hasil belajar berdasarkan
berbaga informasi.
E.
Penilaian Proses Belajar
Penilaian proses dilaksanakan saat
proses pembelajaran berlangsung. Penilaian proses (KBK: 2002) merupakan
penilaian yang menitik beratkan sasaran penilaian pada tingkat efektifitas
kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran.
Penilaian
proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan
siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses belajar mengajar,
sedangkan penilaian hasil belajar menyangkut hasil belajar jangka panjang dan
hasil belajar jangka pendek.
Penilaian
proses belajar berkaitan dengan paradigma bahwa dalam kegiatan belajar kegiatan
utama terletak pada siswa, siswa yang secara dominan berkegiatan beajar mandiri
dan guru hanya melakukan pembimbingan. Dalam konteks ini guru harus
memantau berbagai kesukaran siswa dalam proses belajar tersebut setiap
pertemuan. Sedangkan untuk mengukur hasil belajar dilakukan ulangan harian,
tengah semester, dan akhir semester.
Di samping ujian, ada berbagai
bentuk dan teknik yang bisa dilakukan dalam penilaian kelas, yaitu penilaian
kinerja (performance), penilaian penugasan (proyek atau project), penilaian
hasil kerja (produk atau peoduct), penilaian tertulis (paper dan pen),
penilaian portopolio (portofolio), Checklist, dan penilaian sikap.
Tindak lanjut dari penilaian proses
pembelajaran ( jika memperoleh hasil yang kurang memuaskan) dilakukan
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK). Berarti seorang guru berusaha
mendiagnosa penyebab kesukaran anak didik dalam proses belajar tersebut, pada
gilirannya menemukan suatu cara seagai solusi permasalahan tersebut. Inilah
yang menjadi cikal bakal PTK bagi seorang guru. Berbeda halnya dengan kegiatan
ujian, jika seorang guru menemukan anak didik tidak memenuhi kriteria yang
telah ditetapkan pada KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) maka solusinya adalah
melakukan pembelajaran remedial.
Tujuan
penilaian proses belajar-mengajar pada hakikatnya adalah untuk mengetahui
kegiatan belajar mengajar, terutama efesiensi, keefektifan, dan produktivitas
dalam mencapai tujuan pengajaran.
Dimensi
penilaian proses belajar-mengajar berkenaan dengan komponen-komponen proses
belajar-mengajar seperti tuju mengajaran pengajaran, metode, bahan pengajaran,
kegiatan belajar, kegiatan mengajar guru, dan penilaian.
F.
Objek dan Subjek dalam penilaian
proses pembelajaran
Objek dalam penilaian proses
pembelajaran adalah guru. Ada 4 hal pokok yang dijadikan sasaran penilaian dalam
proses pembelajaran yaitu:
1.
Tujuan pembelajaran
Setelah
berlangsung proses pemelajaran, maka dipandang perlu dilakukan penilaian
tentang tujuan dari pembelajaran tersebut berdasarkan hasil belajar yang telah
dicapai oleh siswa. Hal ini penting, Karena dengan cara ini dapat ditetapkan
apakah tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya perlu dipertahankan
atau perlu diperbaiki, Dengan implikasinya perlu pula perbaikan program
pembelajaran selanjutnya.
2.
Unsur dinamis pembelajaran
Unsur dinamis pembelajaran adalah
sumber belajar atau komponen siswa intruksional yang terlibat dalam kegiatan
pembelajaran. Perlu juga diketahui bahwa unsur–unsur pembelajaran pada
hakikatnya merupakan unsur penunjang dalam proses pembelajaran. Besarnya dan
kuatnya dukungan unsur-unsur yang ada turut menentukan tingkat efisiensi dan
efektivitas pembelajaran. Karena itu sasaran–sasaran, sebagaimana dikemukakan
di bawah ini, perlu dilakukan penilain secara cermat dan saksama, sehingga mutu
program pembelajaran semakin meningkat.
a. Penilaian terhadap bahan
pembelajarn.
b. Penilaian terhadap alat bantu
belajar.
c. Penilaian terhadap suasana belajar.
d. Penilaian terhadap keadaan subjek
didik.
3.
Pelaksanaan pembelajaran
Dalam hal ini pelaksanaan
pembelajarn diartikan sebagai interaksi antara sumber belajar dengan siswa.
Dengan demikian dalam menilai pelaksanaan pembelajaran kita sebenarnya
menentukan seberapa antar sumber belajar dengan tujuan pengajaran. Sasaran
penilain proses pembelajaran secara lebih terperinci diantaranya adalah:
a. Kesesuaian pesan dengan tujuan
pengajaran.
b. Kemampuan guru menggunakan terknik
pembelajaran.
c. Intraksi guru dengan siswa.
d. Kemampuan guru menggunakan bahan dan
alat dalam pembelajaran.
4.
Kurikulum
Kurikulum itu dipandang sebgai
rencana tertulis yakni seperangkat komponen pembelajaran yang diuraikan secara
tertulis pada bahan tercetak atau buku. Dalam hal ini, penilaian proses
pembelajaran berpijak pada pertanyaan sebagai berikut:
a. Berapa banyak dan berapa luas
kedalaman mengenai tingkat ketercapaian tujuan yang telah ditentukan dalam
GBPP?
b. Sejauh mana ruag lingkup dan urutan
pokok bahasa telah disampaikan dan diserap oleh siswa?
c. Bagaimana tingkat
pelaksanaan/penggunaan strategi pembelajaran yang telah digariskan dalam GBPP
itu?
d. Hingga mana ketercapaian hasil
belajar siswa?
Di saat telah dijelaskan mengenai objek penilain proses
pembelajaran. Selanjutnya adalah subjek dalam penilain proses pembelajaran.
Subjek dalam penilaian proses pembelajaran ada 3 yaitu:
1.
Siswa
Dalam
penilain proses pembelajaran siswa berperan sebagai subjek. Adapun penilaian
dari siswa yaitu berkenaan dengan pandangan siswa mengenai bahan pengajaran
serta alat dan perlengkapan belajar, pendangan siswa mengenai kemampuan guru
mengajar, pandangan siswa mengenai siswa mengenai hasil belajar dan lain-lain.
2.
Kepala sekolah
Penilaian
yang dilakukan oleh kepala sekolah kepada guru-guru dilakukan secara rutin dan
terjadwal. Kepada sekolah melaksanakan kegiatan supervise kepada guru-guru
dengan harap agar guru mampu memperbaiki proses pemelajaran yang dilaksanakan.
Dalam prosesnya, guru mendesain kegiatan pembelajaran dalam bentuk rencana
pembelajaran kemudian kepada sekolah mengamati proses pembelajaran kegiatan
belajar mengajar kemudian kepada sekolah memantau secara langsung ketika guru
sedang mengajar. Guru mendesai kegiatan pembelajaran dalam bentuk rencana
pembelajaran kemudian kepala sekolah mengamati proses pembelajaran yang
dilakukan guru. Ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu pelaksanaan kegiatan
belajar dan hal – hal yang menunjang kegiatan belajar mengajar.
Pelaksanaan
kegiatan penilain dilaksanakan oleh kepala sekolah dalam hal memberikan
pembinaan kepada guru. Karena proses belajar-mengajar yang dilaksanakan
pembinaan kepada guru merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan
dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar mengajar merupakan
suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar
hubungan timbale balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
tujuan tertentu. Oleh karena kegiatan supervise dipandang perlu untuk
memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran.
3.
Pengawas
Pengawas
sekolah adalah pengawas Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, dan
wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan
pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan mengenai
teknis pendidikan dan teknis administrasi pendidikan. Tugas pokok pengawas
sekolah dapat dirumuskan selaras dengan ayat 1 pasal 2 nomor 118/1996 bahwa”
pengawas sekolah mempunyai tugas pokok menilai dan membina penyelenggaraan
pendididkan pada sejumlah sekolah tertentu baik negeri maupun swasta yang
menjadi tanggun jawabnya.
Penilaian
yang dilakukan oleh pengawas sekolah kepada sekolah dan guru-guru bertujuan
untuk meningkatkan kinerja. Kegiatan ini dilakukan oleh pengawas yang bertugas
di suatu guru sekolah. Guru sekolah adalah gabungan dari beberapa sekolah
terdekat, biasanya terdiri atas 5 – 8 sekolah. Hal –hal yang diamati pengawas
sekolah ketika memantau kinerja guru dan kepala sekolah, di antaranya
administrasi sekolah.
G.
Pengawasan Proses Pembelajaran.
Dalam mengawasi proses pembelajaran (Akhmad: http://akhmad- sudrajat.wordpress.com), akan dilakukan
melalui beberapa tahap, yaitu:
1. Pemantauan
a. Pemantauan proses pembelajaran
dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil
pembelajaran.
b. Pemantauan dilakukan dengan cara
diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawacara, dan
dokumentasi.
c. Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh
kepala dan pengawas satuan pendidikan.
2. Supervisi
a. Supervisi proses pembelajaran
dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil
pembelajaran.
b. Supervisi pembelajaran
diselenggarakan dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan
konsultasi
c. Kegiatan supervisi dilakukan oleh
kepala dan pengawas satuan pendidikan.
3. Evaluasi
a. Evaluasi
proses pembelajaran
dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup
tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan
penilaian hasil pembelajaran.
b. Evaluasi proses pembelajaran
diselenggarakan dengan cara: [a] membandingkan proses pembelajaran yang
dilaksanakan guru dengan standar proses, dan [b] mengidentifikasi kinerja guru
dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru.
c. Evaluasi proses pembelajaran
memusatkan pada keseluruhan kinerja guru dalam proses pembelajaran.
4. Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan,
supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan kepada pemangku
kepentingan.
5. Tindak
lanjut
a.
Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah
memenuhi standar.
b. Teguran yang bersifat mendidik
diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar.
c. Guru diberi kesempatan untuk
mengikuti pelatihan/ penataran lebih lanjut.
H.
Komponen Penilaian Proses
Pembelajaran
Dimensi penilaian proses belajar
mengajar berkenan dengan komponen-komponen yang membentuk proses
belajar-mengajar dan keterkaitan atau hubungan diantara komponen-komponen
tersebut. Komponen pengajaran sebagai dimensi penilaian proses belajar-mengajar
setidaknya mencakup :
1. Tujuan pengajaran atau instruksional
2. Bahan pengajaran
3. Kondisi siswa dan kegiatan
belajarnya.
4. Kondisi guru dan kegiatan
belajarnya.
5. Alat dan sumber belajar yang
digunakan.
6. Tekhnik dan cara pelaksanaan penilaianya.
Aspek aspek yang dinilai dari
komponen-komponen diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Komponen Tujuan Instruksional, yang
meliputi aspek-aspek ruang lingkup tujuan, abilitas yang terkandung didalamnya,
rumusan tujuan , kesesuaian dengan kemampuan siswa, jumlah dan waktu yang
tersedia untuk mencapainya, kesesuaian dengan kurikulum yang berlaku,
keterlaksanaan dalam pengajaran.
2. Komponen Bahan Pengajaran, yang
meliputi ruang lingkupnya , kesesuaian dngan tujuan, tingkat kesulitan bahan
kemudahan memperoleh dan mempelajarinya, daya gunanya bagi siswa,
keterlaksanaan sesuai dengan waktu yang tersedia, sumber-sumber untuk
mempelajarinya, cara mempelajarinya, kesinambungan bahan, relevansi bahan
dengan kebutuhan siswa, prasyarat mempelajarinya.
3. Komponen Siswa, yang meliputi
kemampuan prasyarat, minat dan perhatian, motivasi, sikap, cara belajar yang
dimiliki, hubungan sosialisasi dengan teman sekelas, masalah belajar yang
dihadapi, karakteristik dan kepribadian, kebutuhan belajar, indetitas siswa dan
keluarganya yang erat kaitannya dengan pendidikan di sekolah.
4. Komponen Guru, yang meliputi
penguasaan mata pelajaran, keterampilan mengajar, sikap keguruan, pengalaman
engajar, cara mengajar, cara menilai, kemauan mengembangkan profesinya,
keterampilan berkomunikasi, kepribadian , kemampuan dan kemauaan memberikan
bantuan dan bimbingan kepada siswa, hubungan dengan siswa dan rekan sejawatnya,
penampilan dirinya, keterampilan lain yang diperlukan.
5. Komponen Alat dan Sumber Belajar,
yang meliputi jenis alat dan jumlahnya, daya guna, kemudahan pengadaanya,
kelengkapannya, maanfaatnya bagi siswa dan guru, cara pengunaanya. Dalam alat
dan sumber belajar ini termasuk alat peraga, buku sumber, laboratorium dan
perlengkapan belajar lainya.
6. Komponen Penilaian, yang meliputi
jenis alat penilaian yang digunakan, isi dan rumusan pertayaan, pemeriksaan dan
interprestasinya, sistem penilaian yang digunakan, pelaksanaan penilaian,
tindak lanjut hasil penilaian, pemanfaatan hasil penilaian, administrasi
penilaian, tingkat kesulitan soal, validitas dan reliabilitas soal penilaian,
daya pembeda, frekuensi penilaian dan perencanaan penilaian.
I.
Kriteria Penilaian Proses
Pembelajaran
Kriteria penilaian proses
pembelajaran menurut Nana Sudjana (1995), bahwa penilaian proses belajar
mengajar memiliki kriteria, yaitu :
1. Konsistensi
Kegiatan belajar mengajar dengan
kurikulum. Kurikulum adalah program belajar mengajar yang telah
ditentukan sebagai acuan apa yang seharusnya dilaksanakan. Keberhasilan proses
belajar mengajar dilihat sejauh mana acuan tersebut dilaksanakan secara nyata
dalam bentuk dan aspek-aspek :
a. Tujuan-tujuan pengajaran
b. Bahan pengajaran yang diberikan
c. Jenis kegiatan yang dilaksanakan
d. Cara melaksanakan jenis kegiatan
e. Peralatan yang digunakan untuk
masing- masing kegiatan, dan
f. Penilaian yang digunakan untuk
setiap tujuan.
2. Keterlaksanaannya oleh guru
Dalam hal ini adalah sejauh mana
kegiatan program yang telah dilaksanakan oleh guru tanpa mengalami hambatan dan
kesulitan yang berarti. Dengan apa yang direncanakan dapat diwujudkan
sebagaimana seharusnya, keterlaksanaan ini dapat dilihat dalam hal :
a. Mengkodisikan kegiatan belajar
siswa.
b. Menyiapkan alat, sumber dan
perlengkapan belajar.
c. Waktu yang disediakan untuk waktu
belajar mengajar.
d. Memberikan bantuan dan bimbingan
belajar kepada siswa.
e. Melaksanakan proses dan hasil
belajar siswa.
f. Menggeneralisasikan hasil belajar
saat itu dan tindak lanjut untuk kegiatan belajar mengajar
berikutnya.
3. Keterlaksanaannya oleh siswa
Dalam hal ini dinilai sejauh mana
siswa melakukan kegiatan belajar mengajar dengan program yang telah ditentukan
guru tanpa mengalami hambatan dan kesulitan yang berarti, keterlaksaan siswa
dapatdilihat dalam hal:
a. Memahami dan mengikuti petunjuk yang
diberikan oleh guru.
b. Semua siswa turut melakukan kegiatan
belajar.
c. Tugas-tugas belajar dapat
diselesaikan sebagaimana mestinya.
d. Manfaat semua sumber belajar yang
disediakan guru.
e. Menguasai tujuan-tujuan pengajaran
yang telah ditetapkan guru.
4. Motivasi belajar siswa
Keberhasilan proses belajar-mengajar
dapat dilihat dalam motivasi belajar yang ditujukan para siswa pada saat
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam hal :
a.
Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran
b.
Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya
c.
Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugas
belajarnya
d.
Reaksi yang ditunjukan siswa terhadap stimulus yang
diberikan guru
e.
Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan
5.
Keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar
Penilaian proses belajar mengajar
terutama adalah melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses
belajar mengajar , keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal :
a.
Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya
b.
Terlibat dalam pemecahan masalah
c.
Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak
memahami persoalan yang dihadapi
d.
Berusaha tahu mencari informasi yang diperlukan untuk
pemecahan masalah
e.
Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru
f.
Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya
g.
Melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal yang sejenis
h.
Kesempatan mengunakan atau menerapkan apa yang telah
diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.
6. Interaksi guru siswa
Interaksi guru siswa berkenaan
dengan komunikasi atau hubugan timbal balik atau hubungan dua arah antara siswa
dan guru atau siswa dengan siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, hal
ini dapat dilihat:
a. Tanya jawab atau dialog antara guru
dengan siswa atau antara siswa dengan siswa
b. Bantuan guru terhadap siswa yang
mengalami kesulitan belajar, baik secara individual mupun secara kelompok
c. Dapatnya guru dan siswa tertentu
dijadikan sumber belajar
d. Senangtiasa beradanya guru dalam
situasi belajar mengajar sebagai fasilitator belajar
e. Tampilnya guru sebagai pemberi jalan
eluar manakala siswa menghadapi jalan buntu dalam tugas belajarnya
f. Adanya kesempatan mendapat umpan
balik secara berkesinambungan dari hasil belajar yang diperoleh siswa.
7. Kemampuan atau keterampilan guru
mengajar
Kemampuan atau keterampilan guru
mengajar merupakan puncak keahlian guru yang professional sebab merupakan
penerapan semua kemampuan yang telah dimilikinya dalam hal bahan pengajaran,
komunikasi dengan siswa, metode mengajar, dan lain-lain. Beberapa indikator
dalam menilai kemampuan ini antara lain :
a. Menguasai bahan pelajaran yang
diajarkan kepada siswa
b. Terampil berkomunikasi dengan siswa
c. Menguasai kelas sehingga dapat
mengendalikan kegiatan kelas
d. Terampil mengunakan berbagai alat
dan sumber belajar
e. Terampil mengajukan pertanyaan, baik
lisan maupun tulisan
8. Kualitas hasil belajar yang
diperoleh siswa
Salah satu keberhasilan proses
belajar-mengajar dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Dalam hal
ini aspek yang dilihat antara lain:
a.
Perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa setelah
menyelesaikan pengalaman belajarnya.
b.
Kualitas dan kuantitas penguasaan tujuan instruksional oleh
para siswa
c.
Jumlah siswa yang dapat mencapai tujuan instruksional
minimal 75 dari jumlah intrusional yang harus dicapai
d.
Hasil belajar tahan lama diingat dan dapat digunakan sebagai
dasar dalam mempelajari bahan berikutnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penilaian proses pembelajaran
merupakan penilaian yang menitik beratkan sasaran penilaian pada tingkat
efektifitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan
pengajaran. Sedangkan penilaian proses belajar merupakan penilaian yang menitik
beratkan sasaran penilaian pada tingkat efektifitas kegiatan belajar mengajar
dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran.
Ada 4 hal pokok yang dijadikan
sasaran penilaian dalam proses pembelajaran yaitu, Tujuan pembelajaran, unsur dinamis
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan kurikulum. Sedangkan subjek dalam penilaian proses pembelajaran
ada tiga yaitu siswa, kepala sekolah, dan pengawas.
Dalam mengawasi proses pembelajaran
akan dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu Pemantauan, Supervisi, Evaluasi, Pelaporan, dan Tindak lanjut.
B.
Saran
Dengan adanya makalah
ini, diharapkan pembaca dapat mengetahui tentang penilaian proses pembelajaran
matematika, Serta bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR
PUSTAKA
Aby
Farhan. 2011. Penilaian Proses dan Hasil
Belajar. http://www.abyfarhan.com.
Diakses pada tanggal 05 Maret 2014.
Akhmad
Sudrajat. 2009. Penilaian dan Pengawasan
Proses Pembelajaran. Diakses pada tanggal 05 Maret 2014.
Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI: Jakarta Pusat.
Arikunto,
Suharsimi. 2009. Dasar-dasar evaluasi
pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Badolo, Mas’ud. Pedoman dan
Teknis Penulisan Skripsi. Parepare: Universitas Muhammadiyah Parepare.
Daryanto, M. 2001. Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: PT. Rineke Cipta.
KBK. (2002). Penilaian berbasis kelas. Jakarta: Pusat Kurikulum
Balitbangepdiknas.
Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
LAMPIRAN
A.
Soal-soal Uraian & Jawaban
1)
Jelaskan pengertian penilaian
proses pembelajaran!
2)
Sebutkan fase-fase
dalam proses pembelajaran!
3)
Apakah ciri-ciri dari
penilaian proses pembelajaran dalam kelas?
4)
Sebutkan
tahap-tahap pengawasan proses pembelajaran!
5)
Apakah fungsi
penilaian?
6)
Sebutkan dan jelaskan
objek dalam penilaian proses pembelajaran!
7)
Sebutkan subjek dalam
penilaian proses pembelajaran!
8)
Sebutkan kriteria
penilaian proses pembelajaran menurut Nana Sudjana!
9)
Komponen-komponen apa sajakan yang dinilai
dalam proses pembelajaran?
10) Jika
siswa mendapatkan hasil belajar yang memuaskan, apakah proses pembelajaran yang
dilakukan sudah dikatakan bagus? Jelaskan!
Jawaban:
1)
Penilaian proses pembelajaran merupakan penilaian yang
menitik beratkan sasaran penilaian pada tingkat efektifitas kegiatan belajar
mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran.
2)
secara garis besar fase-fase dalam proses pembelajaran
adalah sebagai berikut :
a. Mendengarkan.
b. Memandang
c. Menulis atau mencatat
d. Membaca
e. Mencari ikhtisar atau ringkasan dan
menggaris bawahi.
f. Mengingat.
g. Berfikir.
h. Latihan atau praktek
3)
ciri penilaian proses pembelajaran dalam kelas adalah
sebagai berikut:
a. Proses penilaian merupakan bagian
integral dari proses pembelajaran.
b. Strategi yang digunakan mencerminkan
kemampuan anak secara autentik.
c. Penilaiannya menggunakan acuan
patokan atau criteria. Hal ini dilakukan untuk mengetahui ketercapaian
kompetensi siswa.
d. Memanfaatkan berbagai jenis
informasi
e. Menggunakan berbagai cara dan alat
penilaian.
f. Menggunakan system pencatatan yang
bervariasi.
g. Keputusan tingkat pencapaian hasil
belajar berdasarkan berbaga informasi.
h. Tindak
lanjut
4)
Tahap yang
dilakukan dalam pengawasan proses pembelajaran:
a. Pelaporan
b. Evaluasi
c. Supervisi
d. Pemantauan
5)
Fungsi penilaian dalam
proses belajar mengajar dapat bermanfaat ganda, yakni bagi siswa dan bagi guru
itu sendiri.
Penilaian mempunyai sejumlah fungsi di dalam proses pembelajaran, yaitu:
a. Sebagai alat guna mengetahui apakah
siswa telah menguasai pengetahuan, nilai-nilai, norma-norma dan keterampilan
yang telah diberikan oleh guru.
b. Untuk mengetahui aspek-aspek
kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar.
c. Mengetahui tingkat ketercapaian
siswa dalam kegiatan belajar.
d. Sebagai sarana umpan balik bagi
seorang guru, yang bersumber dari siswa.
e. Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan
belajar siswa.
f. Sebagai materi utama laporan hasil
belajar kepada para orang tua siswa.
6)
Objek dalam penilaian proses pembelajaran adalah guru. Ada 4
hal pokok yang dijadikan sasaran penilaian dalam proses pembelajaran yaitu:
a. Tujuan pembelajaran
Setelah berlangsung proses
pemelajaran, maka dipandang perlu dilakukan penilaian tentang tujuan dari
pembelajaran tersebut berdasarkan hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa.
Hal ini penting, Karena dengan cara ini dapat ditetapkan apakah tujuan pembelajaran
yang telah dirumuskan sebelumnya perlu dipertahankan atau perlu diperbaiki,
Dengan implikasinya perlu pula perbaikan program pembelajaran selanjutnya.
b. Unsur dinamis pembelajaran
Unsur dinamis pembelajaran adalah
sumber belajar atau komponen siswa intruksional yang terlibat dalam kegiatan
pembelajaran. Perlu juga diketahui bahwa unsur–unsur pembelajaran pada
hakikatnya merupakan unsur penunjang dalam proses pembelajaran. Besarnya dan
kuatnya dukungan unsur-unsur yang ada turut menentukan tingkat efisiensi dan
efektivitas pembelajaran.
c. Pelaksanaan pembelajaran
Dalam hal ini pelaksanaan
pembelajarn diartikan sebagai interaksi antara sumber belajar dengan siswa.
Dengan demikian dalam menilai pelaksanaan pembelajaran kita sebenarnya
menentukan seberapa antar sumber belajar dengan tujuan pengajaran.
d. Kurikulum
Kurikulum itu dipandang sebgai
rencana tertulis yakni seperangkat komponen pembelajaran yang diuraikan secara
tertulis pada bahan tercetak atau buku.
7)
Subjek dalam proses pembelajran:
a.
Siswa
b.
Kepala sekolah
c.
Pengawas
8)
Kriterian penilaian proses pembelajaran menurut Nana
Sudjana:
a.
Konsistensi
b.
Keterlaksanaannya oleh guru
c.
Keterlaksanaannya oleh siswa
d.
Motivasi belajar siswa
e.
Keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar
f.
Interaksi guru siswa
g.
Kemampuan atau keterampilan guru mengajar
h.
Kualitas hasil belajar yang diperoleh siswa.
9)
Komponen yang dinilai dalam proses pembelajaran:
a. Tujuan pengajaran atau instruksional
b. Bahan pengajaran
c. Kondisi siswa dan kegiatan
belajarnya.
d. Kondisi guru dan kegiatan
belajarnya.
e. Alat dan sumber belajar yang
digunakan.
f. Tekhnik dan cara pelaksanaan
penilaianya.
10) Ya. Karena
dalam proses pembelajaran akan diadakan evaluasi sebagai tolak ukur dalam
penilaian proses pembelajaran.
B. Tugas Diskusi
Seorang
guru melakukan proses belajar mengajar yang membuat siswa tersebut kurang
mengerti tentang apa yang di sampaikan oleh guru tersebut. Hal ini dikarenakan
guru tersebut tidak memperdulikan kondisi kelas yang diajar. Bagaimanakah
pendapat kalian tentang hal tersebut?
0 komentar:
Post a Comment