BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awal abad ke-21 ini perkembangan ilmu
teknologi informasi dan komunikasi semakin kompleks dari abad-abad sebelumnya.
Hampir di semua kegiatan menggunakan dari berbagai ragam teknologi seperti
dalam komunikasi jarak jauh dengan menggunakan media handphone, iklan
menggunakan media elektronik atau internet, berniaga melalui internet dan yang
lebih penting dalam dunia edukasi seperti proses pembelajaran yang tak luput
dari penggunaan komputer dan internet.
Salah satu
contoh dari proses pembelajaran yaitu pelajaran matematika yang kita kenal
dalam proses transfer ilmunya yang sebelumnya bersifat abstrak untuk kemudian
menjadi konkret. Media dalam hal ini berperan penting dalam pembelajaran
matematika untuk mengubah pemikiran siswa yang sebelumnya abstrak atau khayal
menjadi konkret atau nyata. Pada makalah kami kali ini ala membahas salah satu
bentuk media dalam pembelajaran matematika, yaitu media audio-visual dan
animasi dalam pembelajaran matematika.
B. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.
Untuk mengetahui pengertian audio-visual dan
animasi.
2.
Jenis-jenis Media audio-visual dan animasi dalam
pembelajaran matematika.
3.
Untuk mengetahui fungsi media audio-visual dan
animasi dalam pembelajaran matematika.
4.
Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan media audio-visual
dan animasi dalam pembelajaran matematika.
C. Masalah Yang Diuraikan
Adapun masalah yang diuraikan dalam makalah ini adalah :
1.
Apakah pengertian audio visual dan animasi?
2.
Apa sajakah jenis-jenis media audio visual dan
animasi dalam pembelajaran matematika?
3.
Bagaimanakah fungsi media audio visual dan
animasi dalam pembelajaran matematika?
4.
Apa sajakah kelebihan dan kelemahan media audio
visual dan animasi dalam pembelajaran matematika?
D. Manfaat Penulisan
Dasar-dasar penilaian pendidikan dan evaluasi pembelajaran
matematika memberikan manfaat kepada berbagai pihak dalam beberapa hal :
1.
Mahasiswa sebagai calon guru
Memberi pengalaman dan pengetahuan kepada mahasiswa
sebagai calon guru mengenai media audio visual dalam pembelajaran matematika,
sehingga nantinya jika menjadi guru, media audio visual akan menjadi salah satu
pilihan dalam terapan pembelajaran matematika.
2.
Bagi guru
Bagi guru dengan memberikan informasi bahwa dengan media
audio visual dan animasi, siswa akan lebih mudah mengerti pelajaran yang
diberikan. Contohnya dengan bentuk presentasi Microsoft Power Point. Dengan
bentuk presentasi Power Point siswa akan lebih mudah mengingat poin-poin
penting dari pelajaran yang diberikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Audio-Visual dan Animasi
1.
Audio-Visual
Media
pembelajaran sangat beraneka ragam. Berdasarkan hasil penelitian para ahli,
ternyata media yang beraneka ragam itu hampir semua bermanfaat. Cukup banyak
jenis dan bentuk media yang telah dikenal dewasa ini, dari yang sederhana
sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah dan sudah ada secara natural
sampai kepada media yang harus dirancang sendiri oleh guru. Dari ketiga jenis
media yang ada yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran, bahwasanya media
audio-visual adalah media yang mencakup 2 jenis media yaitu audio dan visual.
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur
suara dan unsur gambar. Jenis Media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik,
karena meliputi kedua jenis media yaitu Media Audio dan Media Visual.
Sedangkan Dale (1969:180)[1] mengemukakan bahwa bahan-bahan audio-visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Sedangkan Dale (1969:180)[1] mengemukakan bahwa bahan-bahan audio-visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Menurut (Harmawan, 2007)[2] mengemukakan
bahwa “Media Audio Visual adalah Media instruksional modern yang sesuai dengan
perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi) meliputi media
yang dapat dilihat dan didengar)”.
Jika dilihat dari perkembangan Media Pendidikan, pada
mulanya media hanya dianggap sebagai alat Bantu guru (teaching aids). Alat
Bantu yang dipakai adalah alat Bantu visual misalnya gambar, model, objek dan
alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar serta
mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Namun sayang, karena terlalu
memusatkan perhatian pada alat Bantu visual yang dipakainya orang kurang
memperhatikan aspek disain, pengembangan pembelajaran (instruction) produksi dan
evaluasinya.
Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar
pertengahan abad ke-20, alat visual untuk mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi
dengan alat audio sehingga kita kenal adanya alat audio-visual atau
Audio-Visual Aids (AVA). “Alat Bantu Dengar” seperti : Video Tape, Televisi dan
Gambar Hidup (biocope). Akan tetapi media bukan hanya menjadi alat Bantu guru
atau seseorang pendidik lainnya, media mempunyai banyak manfaat bagi semua
orang untuk mendapatkan informasi yang sedang berkembang dan mempermudah
manusia menerima pesan dari mana pun.
Konsep pengajaran visual kemudian berkembang menjadi
audio-visual aids pada tahun 1940. Istilah ini bermakna sejumlah peralatan yang
dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan, dan pengalaman yang
ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran. Penekanan utama dalam pengajaran
audio-visual adalah pada nilai belajar yang diperoleh melalui pengalaman konkret,
tidak hanya didasarkan atas kata-kata belaka. Perkembangan berikutnya adalah
munculnya gerakan audio-visual communication yang terjadi pada tahun
1950-an.
Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat Bantu audiovisual, sehingga selain sebagai alat Bantu media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak saat itu alat audio-visual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu guru saja, melainkan juga sebagai alat penyalur pesan atau media. Teori ini sangat penting dalam penggunaan media untuk kegiatan program-program pembelajaran. Menurut seorang ahli komunikasi dan media pendidikan Rudy Breatz media pendidikan mempunyai ciri utama dan memiliki 3 unsur pokok yaitu : Suara, Visual dan gerak.
Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat Bantu audiovisual, sehingga selain sebagai alat Bantu media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak saat itu alat audio-visual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu guru saja, melainkan juga sebagai alat penyalur pesan atau media. Teori ini sangat penting dalam penggunaan media untuk kegiatan program-program pembelajaran. Menurut seorang ahli komunikasi dan media pendidikan Rudy Breatz media pendidikan mempunyai ciri utama dan memiliki 3 unsur pokok yaitu : Suara, Visual dan gerak.
Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam
proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis, kemudian
lahir teknologi audio-visual yang menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis
untuk tujuan pembelajaran.
2.
Animasi
Kata animasi diambil
dari kata animation; to animate, dan apabila kita lihat dalam
kamus bahasa Inggris-Indonesia artinya kurang lebih adalah hidup atau
menghidupkan. Jadi kurang lebih definisinya adalah menghidupkan segala macam
benda atau obyek mati seolah-olah terlihat hidup bila dinikmati. Arti kehidupan
disini bukan berarti memberi nyawa yang merupakan hak Tuhan, akan tetapi karena
animasi itu adalah ilusi sebuah kehidupan walaupun sekarang ini pengertian
animasi telah melebar hingga memiliki pengertian segala sesuatu yang mempunyai
elemen gerak namun sekali lagi elemen gerak animasi adalah ilusi.
Animasi merupakan suatu teknik menampilkan gambar berurut
sedemikian rupa sehingga penonton merasakan adanya ilusi gerakan (motion) pada
gambar yang ditampilkan. Secara umum ilusi gerakan merupakan perubahan yang
dideteksi secara visual oleh mata penonton sehingga tidak harus perubahan yang
terjadi merupakan perubahan posisi sebagai makna dari istilah ‘gerakan’.
Perubahan seperti perubahan warna pun dapat dikatakan sebuah animasi.
B. Jenis-jenis Media Audio-Visual dan Animasi
dalam Pembelajaran Matematika
Karakteristik
media Audio-Visual adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar. Jenis media
ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang
pertama dan kedua yaitu media audio dan visual. (Miarso: 1986,34)[3].
Media Audio-Visual terdiri atas :
1.
Audio-visual Diam
Yaitu media
yang menampilkan suara dan gambar diam seperti :
a. Film bingkai
suara (sound slide) adalah suatu film berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus
bingkai berukuran 2x2 inci tersebut dari karton atau plastik. Sebagai suatu
program film bingkai sangat bervariasi. Panjang pendek film bingkai tergantung
pada tujuan yang ingin dicapai dan materi yang ingin disajikan. Ada program
yang selesai dalam satu menit, tapi ada pula yang hingga satu jam atau lebih.
Namun yang lazim, satu film bingkai bersuara (sound slide) lamanya berkisar
antara 10-30 menit.
Dilihat dari
ada tidaknya rekaman suara yang menyertainya, program film bingkai bersuara
termasuk dalam kelompok media Audio-Visual sedangkan program tanpa suara
termasuk dalam kelompok media visual.
Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis sistem multimedia yang paling mudah diproduksi. System multimedia ini serba guna, mudah digunakan dan cukup efektif untuk pembelajaran perorangan dan belajar mandiri. Jika didesain dengan baik, sistem multimedia gabungan slide dan tape dapat membawa dampak yang dramatis dan tentu saja dapat meningkatkan hasil belajar.
Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis sistem multimedia yang paling mudah diproduksi. System multimedia ini serba guna, mudah digunakan dan cukup efektif untuk pembelajaran perorangan dan belajar mandiri. Jika didesain dengan baik, sistem multimedia gabungan slide dan tape dapat membawa dampak yang dramatis dan tentu saja dapat meningkatkan hasil belajar.
Media
pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan
untuk berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna
menginformasikan atau mendorong lahirnya respon emosional.
b. Slide bersuara
merupakan sesuatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran dan efektif membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak
menjadi lebih konkrit (mengkonkritkan sesuatu yang bersifat abstrak). Dengan
menggunakan slide bersuara sebagai media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat menyebabkan semakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual,
audio). Dengan semakin banyaknya indra yang terlibat maka siswa lebih mudah
memahami suatu konsep (pemahaman konsep semakin baik). Slide bersuara dapat
dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi komputer seperti:
power point, camtasia, dan windows movie maker. Slide bersuara memiliki
beberapa kelebihan, antara lain:
• Gambar yang diproyeksikan secara jelas akan lebih
menarik perhatian.
• Dapat digunakan secara klasikal maupun individu. Isi gambar berurutan, dapat dilihat berulang- ulang serta dapat diputar kembali, sesuai dengan gambar yang diinginkan.
• Dapat digunakan secara klasikal maupun individu. Isi gambar berurutan, dapat dilihat berulang- ulang serta dapat diputar kembali, sesuai dengan gambar yang diinginkan.
• Pemakaian tidak terikat oleh waktu.
• Gambar dapat didiskusikan tanpa terikat waktu serta
dapat dibandingkan satu dengan yang lain tanpa melepas film dari proyektor.
• Dapat dipergunakan bagi orang yang memerlukan sesuai dengan isi dan tujuan pemakai.
• Dapat dipergunakan bagi orang yang memerlukan sesuai dengan isi dan tujuan pemakai.
• Sangat praktis dan menyenangkan.
• Relatif tidak mahal, karena dapat dipakai berulang
kali.
• Pertunjukan gambar dapat dipercepat atau
diperlambat.
b. Film Rangkai bersuara (Film Strip)
2.
Audio-visual Gerak
Yaitu media
yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti :
a.
Film suara
Film sebagai
media audio-visual adalah film yang bersuara. Slide atau filmstrip yang
ditambah dengan suara bukan alat audio-visual yang lengkap, karena suara dan
rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk media
audio-visual saja atau media visual diam plus suara. Film yang dimaksud di sini
adalah film sebagai alat audio-visual untuk pelajaran, penerangan atau
penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan melalui film, antara lain
tentang : proses yang terjadi dalam tubuh kita atau yang terjadi dalam suatu
industri, kejadian-kejadian dalam alam, tata cara kehidupan di Negara asing,
berbagai industri dan pertambangan, mengajarkan sesuatu keterampilan, sejarah
kehidupan orang-orang besar dan sebagainya. Film merupakan media yang amat
besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Ada 3 macam ukuran
film yaitu 8 mm, 16 mm dan 35 mm. Jenis pertama biasanya untuk keluarga, tipe
16 mm tepat untuk dipakai di sekolah sedang yang terakhir biasanya untuk
komersial. Bentuk yang lama biasanya bisu. Suara disiapkan tersendiri dalam
rekaman yang bisanya terpisah. Sebuah film terdiri dari ribuan gambar. Film
yang baik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam hubungannya
dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik (1985:104)[4] mengemukakan
prinsip pokok yang berpegang kepada 4-R yaitu : “ The right film in the right place at the right time used in the right
way”.
b.
Video / VCD
Video sebagai
media Audio-Visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam
masyarakat kita. Pesan yang disajikan bias bersifat fakta maupun fiktif, bias
bersifat informatif, edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film
dapat digantikan oleh video. Tapi tidak berarti bahwa video akan menggantikan
kedudukan film. Media video Merupakan salah satu jenis media audio visual,
selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa
dikemas dalam bentuk VCD.
Kelebihan video
: Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat
Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton memperoleh informasi dari ahli-ahli/spesialis
Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton memperoleh informasi dari ahli-ahli/spesialis
Ø
Menghemat waktu
Ø
Bisa mengamati lebih dekat objek
yang sedang bergerak
c.
Film Televisi
Selain film,
televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara
Audio-Visual dengan disertai unsure gerak. Dilihat dari sudut jumlah penerima
pesannya, televisi tergolong ke dalam media massa.
Selain sebagai
media massa, kita mengenal adanya program Televisi Siaran Terbatas (TVST) atau
Closed Circuit Television. Pada TVST sebagai suatu system distribusi TV, alat
pengirim dan alat penerima secara fisik dihubungkan dengan kabel. Hubungan itu
bisa antara sebuah kamera dan alat penerima di dalam ruang yang sama, bisa pula
beberapa kelas dihubungkan dengan satu sumber ruang yang sama, sehingga
penonton serentak dapat mengikuti program yang disiarkan.
Oemar Hamalik
(1985 : 134)[5] mengemukakan : “Television
is an electronic motion picture with con
joinded or attendant sound; both picture and sound reach the eye and ear
simultaneously from a remote broadcast”. Definisi tersebut menjelaskan
bahwa televisi sesungguhnya adalah perlengkapan elektronik yang pada dasarnya
sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Maka televisi
sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini
berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan
didengar secara bersamaan.
d.
Film Gelang (Loop Film)
Dilihat dari segi
keadaannya, media audiovisual dibagi menjadi :
Ø
Audiovisual Murni yaitu unsur suara
maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti film/video audio
cassette.
Ø
Audiovisual tidak murni yaitu unsur
suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai
suara yang unsur gambarnya bersumber dari slide proyektor dan unsur suaranya
bersumber dari tape recorder.
Dan dilihat
dari daya liputnya, media dibagi menjadi, Pertama, media dengan daya liput luas
dan serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta
dapat menjangkau jumlah siswa yang banyak dalam waktu yang sama. Kedua, media
dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat. Media ini dalam
penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti, film, sound
slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat tertutup dan gelap.
C. Fungsi Media Audio-Visual dan Animasi dalam
Pembelajaran Matematika
Fungsi Media
dalam pembelajaran matematika Media dalam konteks komunikasi memiliki fungsi
yang sangat luas yakni sebagai berikut :
1. Fungsi edukatif, memberikan
pengaruh yang bernilai pendidikan, mendidik siswa dan masyarakat untuk berpikir
kritis, memberi pengalaman yang bermakna, serta mengembangkan dan memperluas
cakrawala berpikir siswa.
2. Fungsi sosial, memberikan informasi autentik dalam berbagai bidang kehidupan dan konsep yang sama pada setiap orang sehingga dapat mempeluas pergaulan,pengenalan,pemahaman tentang orang,adat istiadat dan cara bergaul.
3. Fungsi ekonomis, dengan menggunakan media pendidikan pencapaian tujuan dapat dilakukan dengan efisien, penyampaian materi dapat menekan sedikit mungkin penggunaan biaya,tenaga, serta waktu tanpa mengurangi efektivitas dalam pencapaian tujuan.
2. Fungsi sosial, memberikan informasi autentik dalam berbagai bidang kehidupan dan konsep yang sama pada setiap orang sehingga dapat mempeluas pergaulan,pengenalan,pemahaman tentang orang,adat istiadat dan cara bergaul.
3. Fungsi ekonomis, dengan menggunakan media pendidikan pencapaian tujuan dapat dilakukan dengan efisien, penyampaian materi dapat menekan sedikit mungkin penggunaan biaya,tenaga, serta waktu tanpa mengurangi efektivitas dalam pencapaian tujuan.
4. Fungsi budaya, memberikan
perubahan-perubahan dalam segi kehidupan manusia, dapat mewariskan dan
meneruskan unsur-unsur budaya dan seni yang ada di masyarakat.
Menurut Winataputra (Arindawati,2004:47-48)[6],
Bahwa media pembelajaran berfungsi sebagai berikut :
1. Untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang
lebih efektif
2. Media pembelajaran sebagai bagian yang integral dari keseluruhan proses pembelajaran
3. Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan tujuan dan isi pembelajaran.
4. Hiburan dan memancing perhatian siswa
2. Media pembelajaran sebagai bagian yang integral dari keseluruhan proses pembelajaran
3. Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan tujuan dan isi pembelajaran.
4. Hiburan dan memancing perhatian siswa
5. Untuk
mempercepat proses belajar dalam menangkap tujuan dan bahan ajar secara cepat
dan mudah.
6. Meningkatkan
kualitas belajar mengajar.
7. Media
pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkrit dalam menghindari terjadinya
penyakit verbalisme.
D. Kelebihan dan Kelemahan Audio-Visual dan
Animasi dalam Pembelajaran Matematika
Beberapa
Kelebihan atau kegunaan media Audio-Visual pembelajaran sama dengan pengajaran
Audio-visual yaitu:
Ø Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
Ø Mengatasi
perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
a. Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, film bingkai, film atau model.
a. Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, film bingkai, film atau model.
b. Obyek yang kecil dibantu dengan
proyektor micro, film bingkai, film atau gambar.
c. Gerak yang terlalu lambat atau
terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed photografi.
d. Kejadian atau peristiwa yang
terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai,
foto maupun secara verbal.
e. Obyek yang terlalu kompleks
(mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain.
f. Konsep yang terlalu luas (gunung
berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain) dapat di visualkan dalam bentuk
film,film bingkai, gambar, dan lain-lain.
Media audio
visual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial.
Pengajaran audio-visual juga mempunyai beberapa kelemahan yang sama dengan pengajaran visual, yaitu :
Pengajaran audio-visual juga mempunyai beberapa kelemahan yang sama dengan pengajaran visual, yaitu :
Ø
Terlalu menekankan pentingnya materi
ketimbang proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio-visual
sebagai alat Bantu guru dalam mengajar.
Ø
Media audio visual cenderung
menggunakan model komunikasi satu arah.
Ø
Media audio-visual tidak dapat
digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media audio-visual cenderung tetap
di tempat.
E. Rangkuman
1. Media
audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis
Media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis
media yaitu Media Audio dan Media Visual. Sedangkan animasi diambil dari kata animation; to animate,
dan apabila kita lihat dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia artinya kurang
lebih adalah hidup atau menghidupkan.
2.
Jenis-jenis media secara umum
terdiri atas dua yaitu, audio-visual diam dan audio-visual gerak.
3.
Terdapat beberapa fungsi dalam media
audio-visual antara lain fungsi edukatif, sosial, ekonomis, dan budaya.
4.
Media audio-visual memiliki beberapa
kelebihan dan kelemahan di antaranya:
a.
Kelebihannya yaitu, memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis dan mengatasi
perbatasan ruang, waktu dan daya indera.
b.
Kelemahannya yaitu, terlalu
menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangannya dan tetap
memandang materi audio-visual sebagai alat bantu guru dalam mengajar, media
audio visual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah, dan media
audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media
audio-visual cenderung tetap di tempat.
F. Tugas Diskusi
Bagaimana peranan media audio-visual dan animasi dalam
membantu siswa memahami pelajaran khususnya mata pelajaran matematika?
G. Soal-soal
1.
Jelaskan media audio-visual yang anda ketahui !
2.
Jelaskan pengertian animasi !
3.
Sebutkan dan jelaskan beberapa jenis media
audio-visual !
4.
Sebutkan fungsi media audio-visual dalam
pembelajaran matematika !
5.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan audio-visual
murni dan berikan contohnya !
6.
Jelaskan apa yang dimaksud audio-visual tidak
murni dan berikan contohnya !
7.
Sebutkan dan jelaskan yang termasuk ke dalam audio-visual
gerak !
8.
Tuliskan kelebihan media audio-visual yang anda
ketahui !
9.
Tuliskan kelemahan media audio-visual yang anda
ketahui !
10. Berikan
pendapat anda tentang penggunaan media audio-visual dalam pembelajaran
matematika !
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat
disimpulkan bahwa media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara
dan unsur gambar. Jenis Media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi kedua jenis media yaitu media audio dan media visual.
Setiap media pembelajaran mempunyai
kelebihan dan kekurangan yang antara lain,memperjelas penyajian pesan agar
tidak terlalu bersifat verbalistis dan kelemahan pada media audio-visual adalah
terlalu menekankan pada penguasaan materi dari pada proses pengembangannya.
Media sebenarnya akan sangat
membantu dalam mewujudkan tujuan pendidikan meskipun banyak kekurangan yang ada
di dalamnya.
Maka diharapkan kekreatifitasan guru
dalam memilih media mana yang lebih cocok untuk diterapkan dalam kelas. Dalam
hal ini yang harus diperhatikan adalah materi yang akan disampaikan, situasi
kelas dan sarana prasarana.
B. Saran
Sebagai seorang calon guru hendaknya
kita mengetahui media – media yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap
suatu materi yang akan kita sampaikan, salah satunya adalah media audio-visual.
Diharapkan kita juga tidak hanya mengetahuinya tapi kita juga harus bisa
memanfaatkannya dengan baik dan tepat guna.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar.
2002. Media Pembelajaran. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Avivah, Aviani Nur. 2012. Makalah Media Audio Visual. http://avianinuravivah.blogspot.com/2012/11/makalah-media-audio-visual.html. Akses 12 Maret 2014
Iqbal,
Muhammad. 2012. Pengertian Animasi.
http://muhammadiqbalm.wordpress.com/2012/08/08/pengertian-animasi/.
Akses 13 Maret 2014
Fazriah, Robiatul. 2011. Media Audio Visual. http://robiatulfazriah.blogspot.com/2011/05/media-audio-visual.html. Akses 12 Maret 2014
Sudjana, dkk.
2005. Media Pengajaran. Bandung:
Sinar Baru Algensindo
Sundayana,
Rostina. 2013. Media Pembelajaran
Matematika. Bandung:Alfabeta
Wijaya, Uni.
2010. Penggunaan Media Dalam
Pembelajaran. http://yuni-wijaya.blogspot.com/2010/05/penggunaan-media-dalam-pembelajaran.html.
Diakses 13 Maret 2014
Yendhiar. 2012.
Peranan Audio Visual Dalam Pembelajaran
Matematika. http://yendhiar.blogspot.com/2012/05/peranan-media-audiovisual-dalam.html. Diakses 13
Maret 2014
[1]Dale (1969:180)
[2]Harmawan (2007)
[3]Miarso (1986:34)
[4]Oemar Hamalik
(1985:104)
[5]Oemar Hamalik
(1985 : 134)
[6]Arindawati
(2004:47-48)
0 komentar:
Post a Comment